• 29 March 2024

Merawat Sri Rezeki yang Menawan

uploads/news/2020/10/merawat-sri-rezeki-yang-9564331ba0f2a35.JPG

JAKARTA - Semenjak pandemi COVID-19, banyak tanaman hias yang kembali meledak di tengah-tengah masyarakat.

Salah satunya si cantik aglaonema.

Tanaman yang lebih dikenal dengan julukan ‘Sri Rezeki’ atau ‘Lucky Plant’ ini memiliki daya tarik tersendiri baik dari segi warna hingga bentuk daunnya.

Baca juga: Aglaonema, Ratu Daun yang Diburu

Kombinasi warna hijau, putih, merah muda, merah, hingga kuning, memberikan kesan indah pada tanaman hias ini.

Karena itu, sayang sekali jika Sahabat Tani tidak memahami cara merawat aglaonema.

Menurut, Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), agalaonema diyakini berasal dari daratan Asia yang menyebar dari wilayah Cina bagian selatan, Thailand, Myanmar, Filipina, hingga Indonesia.

Habitat asli tanaman ini yaitu tempat-tempat terlindungi seperti di bawah tajuk rindangan hutan dengan intensitas cahaya yang rendah.

Tanaman ini termasuk ke dalam famili Araceae, bersama dengan tanaman lain seperti Dieffenbachia, Colocasia, Alocasia, Philodendron, dan Anthurium.

Salah satu pemilik agalonema yaitu Mudrilamode, warga Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.

Ia mengaku memiliki aglaonema yang ia dapatkan dari temannya.

Ini saya dapat dari teman waktu sebelum booming. Kaget juga saat dengar tanaman ini booming lagi. Kalau menurut saya sih biasa saja, cara perawatannya pun cukup mudah,” ujarnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.

Lakukan penyiraman satu kali dalam sehari atau sesuaikan dengan tingkat kelembapan dari media tanam. Selain itu, pastikan air yang digunakan untuk menyiram adalah air bersih yang tidak mengandung kaporit,” lanjutnya.

Bagi mudri, lingkungan menjadi faktor penting dalam cara menanam aglaonema.

Seperti pencahayaan, hingga temperatur dari tanamannya yang perlu diperhatikan.

Tanaman hias ini juga memerlukan cahaya untuk melalui proses fotosintetis.

Selain itu Sahabat Tani juga perlu melakukan penyiangan atau mencabut gulma yang berada di antara sela-sela tanaman, sekaligus menggemburkan tanah secara rutin.

Nah penyiangan itu perlu sekali. Kalau bisa, setiap kali tumbuh bibit gulma, segeralah cabut agar tidak semakin besar dan merusak keindahan,” uturnya.

Baca juga: Rahasia Mempercantik Tanaman Hias

Mudri juga menghimbau Sabat Tani agar jangan menggunakan pupuk kimia untuk memupuk aglaonema.

Karena, pupuk kimia dapat membuat tanah menjadi padat dan tidak subur.

Oleh sebab itu, gunakanlah pupuk organik yang bisa menjaga kesuburan tanah, sekaligus memenuhi nutrisi tanaman.

Related News