• 25 November 2024

Herbal Pelangsing ala Dosen IPB

uploads/news/2020/09/herbal-pelangsing-ala-dosen-878046d4b67fbd3.jpg

Penelitian yang didanai ini telah menghasilkan luaran produk herbal pelangsing berbasis buah asam gelugur dan rimpang kunci pepet.”

JAKARTA - Ramuan herbal dipercaya masyarakat Indonesia dapat menjaga kesehatan imun tubuh, serta mencegah infeksi dan virus.

Bahkan, bagi kaum wanita, tak sedikit yang menggunakan ramuan herbal sebagai 'senjata' untuk menurunkan berat badan agar tetap memiliki tubuh yang ideal.

Salah satu dosen Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang juga seorang peneliti, Prof. Dr. Dyah Iswantini, baru-baru ini menciptakan racikan herbal alami untuk melangsingkan tubuh.

Baca juga: Rompi Anti-Peluru dari Kelapa Sawit

Racikan itu berasal dari bahan asam gelugur dan rimpang kunci pepet yang telah diuji coba dengan aman.

Herbal bernama Prolislim itu diklaim dapat menurunkan berat badan hingga 11,2% dalam 12 hari.

"Izin edarnya dari BPOM sebagai Obat Tradisional (OT) dengan merk dagang 'Prolislim' yang diproduksi oleh mitra industri PT Indofarma Persero Tbk," katanya kepada ANTARA baru -baru ini.

Prof. Dyah mengaku penelitian yang ia lakukan didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sejak 2015 hingga 2018.

Kemudian dilanjutkan dengan pendanaan lanjutan untuk tiga tahun ke depan, 2019 hingga 2022.

"Penelitian yang didanai ini telah menghasilkan luaran produk herbal pelangsing berbasis buah asam gelugur dan rimpang kunci pepet," ungkapnya.

Dyah mengatakan, serangkaian penelitian telah dilakukan, misalnya seperti penelusuran secara tersusun tanaman obat yang memiliki manfaat sebagai anti obesitas dan yang memiliki khasiat pelangsing badan.

Kemudian ia juga melakukan uji coba ekstrak tunggal dan formula gabungan ekstraknya.

Ia menambahkan, dari hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan, formula pelangsing berbasis kunci pepet dan asam gelugur mampu menurunkan bobot badan hewan yang ia uji coba sebanyak 11,22% dalam kurun waktu 12 hari.

Tak sampai di situ, hasil dari penelitian racikan herbal anti obesitas yang ia buat kemudian memperoleh penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Business Innovation Center (BIC) sebagai salah satu dari “103 Inovasi Paling Prospektif Indonesia” pada 2011.

Prof. Dyah juga menyebutkan, beberapa tanaman obat Indonesia bisa digunakan sebagai racikan anti obesitas ini seperti, daun jati belanda, bangle, kemuning, daun asam jawa, asam gelugur, rimpang kencur, lengkuas dan rimpang kunci pepet.

Salah satu bahan yang ia gunakan yaitu rimpang kunci pepet dengan warna putih kehijauan dan mempunyai kandungan alkaloid, saponin, minyak atsiri dan polifenol.

Sehingga, mampu mengurangi lemak, serta dapat berfungsi untuk mengurangi berat badan dan mengurangi selera untuk makan.

Baca juga: Mencicipi Inovasi Garam Rumput Laut

Menurutnya tanaman itu tak sulit ditemukan, apa lagi kunci pepet telah banyak digunakan masyarakat dan sudah banyak ditanam oleh para petani.

Selain itu, asam gelugur juga merupakan tanaman tropis yang tumbuh pada hutan tropis.

"Simplisia kunci pepet mudah diperoleh di penyedia jamu dan di pemasok-pemasok bahan jamu di Indonesia, sedangkan simplisia asam gelugur diperoleh langsung dari Medan tetapi juga sudah dijual di beberapa pemasok jamu," tutupnya.

Related News