“Saat ini, kita telah menanam jambu mete di 178 hektare lahan bekas tambang dan ini akan terus ditingkatkan lagi.”
JAKARTA - Untuk mendorong perekonomian masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemerintah setempat menjadikan lahan bekas penambangan bijih timah sebagai kawasan jambu mete
"Saat ini, kita telah menanam jambu mete di 178 hektare lahan bekas tambang dan ini akan terus ditingkatkan lagi," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Kota Pangkalpinang, seperti melansir ANTARA Selasa (29/9) kemarin.
Baca juga: Enam Manfaat Jambu Air Putih
Erzaldi juga mengatakan, pengembangan jambu mete di lahan bekas tambang ini merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan bagi petani.
Hal itu dikarenakan, selain harganya cukup bagus, saat ini juga sudah ada investor yang membelinya.
Selain itu, pengembangan tanaman jambu mete ini juga cukup mudah dengan masa panen yang cukup singkat.
Dalam waktu 2,5 tahun saja, sudah dapat dipanen dan tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga petani mudah membudidayakan jambu mete di lahan bekas tambang.
"Jambu mete ini diambil bijinya untuk kacang mete dan harganya bagus di pasaran, sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat desa di tengah pendemi COVID-19 ini," ujarnya.
Menurutnya, dalam mengoptimalkan budidaya jambu mete di bekas tambang, pemprov akan menyalurkan bibit berkualitas, pupuk, dan mengerahkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi petani dalam mengembangkan komoditas lokal ini.
"Kita harus banyak macam komoditi yang kita lakukan, karena dapat menutupi komoditi yang rendah harganya," ujarnya.
Demi kesejahteraan masyarakat, Erzaldi pun meminta petani agar dapat mengelola lahan bekas tambang dan juga persawahan, sayur mayur, dan komoditas pertanian, serta perkebunan lainnya yang ada dengan baik.
"Kami mengarahkan kepada petani agar serius menggarap lahan yang ada, pemprov akan memberikan bibit yang baik serta pupuk supaya hasil pertanian maksimal," katanya.
Jambu mete (Anacardium occidentale) atau yang juga terkenal sebagai ‘jambu monyet’, merupakan tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki “buah” yang dapat dimakan.
Biji jambu mete yaitu kacang mete, sering dijadikan olahan dengan dikeringkan lalu digoreng.
Secara botani, jambu mete sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan lebih dekat dengan mangga (Anacardiaceae).
Jambu mete merupakan tanaman asli dari timur laut Brasil.
Lalu, para misionaris Portugis membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke-16, sehingga tanaman ini pun berlimpah tumbuh di daratan rendah dekat pantai.
Jambu mete dapat tumbuh hingga 12 meter di tanah subur dengan kelembapan yang tinggi.
Jambu mete tumbuh baik pada wilayah dengan temperatur yang cukup hangat yaitu, 25-40 derajat celsius
Di samping itu, 1-1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan optimum pada ketinggian 700 mdpl.
Jambu mete juga cocok dikembangkan pada wilayah dengan kelembapan tinggi, yaitu sekitar 70-80%, namun memiliki toleransi untuk dapat tetap tumbuh pada suhu 60-70%.
Daerah yang paling sesuai untuk budidaya jambu mete, berdasarkan curah hujannya yaitu, daerah dengan curah hujan rata-rata 1.000-2.000 mm per tahun dengan 4-6 bulan kering (<60 mm).
Berdasarkan jenis tanahnya, jenis tanah yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete yaitu tanah berpasir, tanah lempung berpasir, dan tanah ringan berpasir dengan pH sekitar 6,3-7,3 dan dapat tetap hidup pada pH 5,5-6,3.
Kacang mete memiliki senyawa kimia seperti tanim, anacardic acid, dan cardol yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik.
Baca juga: Menjaga Imunitas dengan Jambu Biji
Selain itu, daun jambu mete yang masih muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar 2.689 SI per 100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6 gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram.
Lalu, daun jambu mete juga memiliki kandungan hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33 miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100 gram.