• 22 November 2024

Lampung Berdayakan Petani lewat KPB

uploads/news/2020/10/lampung-berdayakan-petani-lewat-4470408894e48ec.jpg

Dengan kartu ini, kita sama-sama berharap bisa mendukung kesejahteraan petani. Jika petani sejahtera, kita harapkan terjadi peningkatan produksi.”

JAKARTA - Pada Selasa (6/10) kemarin, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bersama Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, meluncurkan Kartu Petani Berjaya (KPB) di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.

Selain itu, Syahrul juga menyalurkan polis asuransi usaha tani padi (AUTP) periode Januari-September sebesar 19.230,45 hektare.

Baca juga: Ekspor Holtikultura Pacu Pertanian Indonesia

Serta, kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank Nasional Indonesia (BNI) sebesar Rp7.000.000 dan KUR Mikro dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp50.000.000, dan KUR bank daerah sebesar Rp20.000.000.

Syahrul dengan tegas juga menyatakan mendukung peluncuran KPB.

Apa lagi, kartu tersebut juga terintegrasi dengan KUR dan juga bisa digunakan untuk mendapatkan pupuk subsidi, pupuk non subsidi, sarana benih bibit unggul, obat-obatan, dan prasarana pendukung lainnya.

Menurutnya, progam tersebut dinilai mampu membangun kekuatan ekonomi secara luas, serta meningkatkan pendapatan masyarakat berbasiskan sektor pertanian.

Yang dilakukan Lampung adalah langkah tepat dan mempunyai visi ke depan. Kalau ingin melihat suatu daerah baik atau tidak, bisa dilihat dari pertanian. Pertanian Lampung ini bukan untuk Lampung saja, tapi untuk nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis Kementerian Pertanian, Selasa (6/10).

Syahrul juga menambahkan, dari semua sektor, hanya pertanian yang tumbuh secara nyata, yaitu 16,24% di masa pandemi COVID-19.

Ekspor pertanian pun tidak turun, bahkan tumbuh terus.

Dalam kondisi seperti ini, Kartu Petani berjaya adalah jawaban. Kartu ini juga sejalan dengan tagar pertanian, di mana petani harus maju, mandiri, modern. Kartu ini adalah jawaban dari kebutuhan petani,” katanya.

Syahrul pun meminta pertanian harus menjadi fokus utama di Lampung dan harus didukung semua pihak.

Menurutnya, visi besar ini harus terkristalisasi dan menjadi visi bersama untuk menghadirkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengapresiasi diluncurkannya KPB.

Dengan kartu ini, kita sama-sama berharap bisa mendukung kesejahteraan petani. Jika petani sejahtera, kita harapkan terjadi peningkatan produksi,” katanya.

Selain itu, Sarwo Edhy juga berharap, KPB akan memberikan banyak kemudahan untuk petani.

Petani membutuhkan akses. Dengan kartu ini kita berharap akses yang dibutuhkan petani bisa didapat dengan mudah. Tujuannya tentu saja untuk mendukung produksi pertanian,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, KPB merupakan program yang dirancang untuk memperkuat posisi petani untuk mendapatkan kemudahan jaminan usaha budidaya.

Petani, lanjutnya, harus mampu memenuhi ketersediaan sarana produksi, akses permodalan, pembiayaan, maupun asuransi, hingga penanganan pasca panen.

“Petani juga harus memiliki jaminan pemasaran hasil yang menguntungkan dan jaminan sosial termasuk beasiswa bagi anak petani yang berprestasi. Hal ini akan diberikan secara bertahap,” sebutnya.

Arinal menambahkan, Provinsi Lampung juga memiliki komoditi unggulan yang siap ekspor yang kini terus dikembangkan.

Beberapa diantaranya yaitu, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, kopi, kakao, serta ternak sapi, ayam, dan telur.

Sebagai lokomotif pertanian nasional, pertanian Lampung harus bisa mensejahterakan petani agar pertanian lebih baik, produksi meningkat dan kesejahteraan meningkat. Salah satu prioritas kita adalah KPB,” katanya.

Baca juga: Menanti Kalteng menjadi Lumbung Pangan

Menurut Arinal, KPB memiliki banyak manfaat, yaitu menjadi sarana produksi, akses, pembiayaan, penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil, jaminan sosial, jaminan pendidikan pertanian bagi petani yang sukses.

Kita sengaja memilih Trimurjo sebagai lokasi launching. Karena Trimurjo akan menjadi pusat pembenihan yang akan memenuhi kebutuhan benih di Sumatera bagian selatan. Jumlah anggota petani yang tercatat sebagai penetima KPB adalah 18.277 orang,” tutupnya.

Related News