Budidaya Padi di Lahan Tambang
“Kemampuan produksi panen di area sawah bekas tambang yang berhasil dikembangkan petani mencapai 5,1 ton per hektare.”
JAKARTA - Salah satu permasalahan dan dampak dari kegiatan penambangan yang ada di Indonesia yaitu mengatasi lahan penambangan yang sudah terporak-porandakan.
Masyarakat pun mencari cara agar dapat memanfaatkan lahan tersebut, sehingga bisa menjadi bermanfaat.
Salah satunya yang dilakukan oleh para petani asal Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang berhasil memanfaatkan lahan bekas tambang biji timah menjadi lahan budidaya tanaman padi dengan lahan seluas 8 hektare.
Baca juga: Jambu Mete di Bekas Tambang
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Elius Gani mengatakan, jenis padi yang dibudidayakan di lahan bekas tambang timah tersebut yaitu varietas Padi Bromo yang diyakini dan telah dicoba cocok dengan lahan tersebut.
“Kemampuan produksi panen di area sawah bekas tambang yang berhasil dikembangkan petani mencapai 5,1 ton per hektare” jelas Elius melansir ANTARA belum lama ini.
Tak hanya itu, Elius juga menambahkan, 5,1 ton hasil panen padi tersebut merupakan peningkatan panen dibandingkan pada musim panen 2019 silam.
Pada panen 2019 silam, jumlah padi yang dihasilkan hanya mencapai 4,8 ton per hektare.
Bupati Bangka, Mulkan juga ikut mengapresiasikan keberhasilan Kelompok Tani Mekar dari Kelurahan Sinar Jaya Jelutung tersebut.
“Saya memberikan apresiasi penuh atas semangat dan keberhasilan Kelompok Tani Mekar, Kelurahan Sinar Jaya Jelutung yang berhasil mengelola lahan bekas tambang menjadi area persawahan yang produktif,” kata Mulkan saat panen padi di lahan bekas tambang biji timah awal bulan ini.
Mulkan mengatakan, pengembangan dalam mengelola sawah di lahan bekas tambang timah ini merupakan program inovasi “Abang Timah Budisah” dan telah diapresiasi ke dalam penghargaan nasional TOP 45 pada upaya pemenuhan ketahanan pangan.
Baca juga: Bercocoktanam di Lahan Bekas Tambang
Dirinya juga berjanji, akan menyertakan mitra pembinaan untuk para petani agar penggarapan sawah dapat dicapai secara lebih maksimal.
Sehingga, daerah yang dimanfaatkan dapat menjadi pusat budidaya padi dengan hasil panen yang melimpah.
“Saya berharap ke depannya secara bertahap dapat dilakukan perluasan area persawahan dengan memanfaatkan lahan bekas tambang biji timah, sehingga mampu membantu beras masyarakat,” tutupnya.