• 25 November 2024

Meningkatnya Ekspor Kelinci Hias

uploads/news/2019/10/meningkatnya-ekspor-kelinci-hias-564410f8a6faa06.jpg

Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta mencatat adanya peningkatan permitaan atau ekspor kelinci hias.

TANGERANG - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Bandara Soekarno Hatta mencatat adanya peningkatan permintaan atau ekspor hewan hasil penangkaran berupa kelinci hias sebesar 73% pada 2019. Ekspor kelinci hias ini tembus ke berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika.

Kepala Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Imam Djajadi, mengatakan jika berdasarkan data sistem automatisasi perkarantina, IQFAST di unit kerjanya, hingga Oktober 2019 tercatat ekspor kelinci mencapai 425 ekor dengan nilai ekonomi sekitar Rp297,5 juta. Sementara total ekspor pada 2018 hanya mencapai 245 ekor atau senilai Rp171,5 juta.

“Selama dua tahun terakhir ini permintaan kelinci hias Indonesia datang dari negara Amerika, Filiphina, Belanda, Malaysia, Polandia, Pakistan dan Myanmar. Permintaan terbesar datang dari negara Pakistan. Sementara jenis kelinci hias yang digemari adalah jenis English Angora, Holland Hop, Netherland Dwarf, Fuzzy Loops dan Dwaft Hotot,” ungkap Imam dalam keterangan resminya.

Saat ini, lanjut Imam, tingginya permintaan kelinci hias Indonesia disebabkan karena hewan tersebut digemari sebagai peliharaan untuk meramaikan rumah. Selain itu, kelinci hias bisa juga diikutkan dalam berbagai kompetisi.

“Kita dorong pelaku usaha untuk tingkatkan ekspor dengan layanan karantina cepat dan tepat agar dapat diterima di negara tujuan sesuai persyaratan ekspornya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Karantina Hewan Soekarno Hatta, Nuryani Zainuddin menjelaskan peningkatan ekspor pangan khusus kelinci hias tersebut diklaim karena terobosan yang dilakukan Karantina Pertanian dalam memberikan kemudahan pelayanan dokumen ekspor. Seperti saat Karantina Pertanian Soekarno Hatta sebelum melepas ekspor telah memberikan health certificate bagi 50 ekor kelinci hias tujuan Pakistan.

Related News