• 22 November 2024

Terpinggirkannya Tanaman Hias Asli Indonesia

uploads/news/2020/10/terpinggirkannya-tanaman-hias-asli-84836ded0503fb1.JPG

Tanaman yang sedang populer sekarang malah bukan tanaman dari Indonesia seperti Monstera adansonii (janda bolong). Ini sebenarnya berasal dari Amerika tropis dan bukan asli dari negara kita.”

JAKARTA - Tren kembali ke alam sedang bergema di mana-mana.

Usaha untuk kembali ke alam, dilakukan dengan pemanfaatan unsur-unsur alam sebagai penyegar, sekaligus penghias ruang.

Kondisi pandemi COVID-19 pun turut berperan dalam kegiatan ini.

Baca juga: Asal Usul Si Janda Bolong

Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang tinggal di rumah untuk sekolah maupun bekerja, membuat lebih banyak waktu di rumah.

Tidak sedikit masyarakat yang mempunyai hobi baru, seperti berkebun dan mengoleksi tanaman hias.

Namun, akhir-akhir ini tanaman hias yang kian populer di kalangan masyarakat, kebanyakan bukan asli dari Indonesia, melainkan dari luar negeri.

Peneliti botani dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dra. Yuzammi M.Sc, mengaku cukup miris melihat hal tersebut.

Tanaman yang sedang populer sekarang malah bukan tanaman dari Indonesia seperti Monstera adansonii (janda bolong). Ini sebenarnya berasal dari Amerika tropis dan bukan asli dari negara kita,” ujarnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.

Saya cukup miris juga ya, kok tanaman asli kita yang tidak kalah cantiknya dengan tanaman dari luar tidak di-booming-kan seperti halnya Monstera, Philodendron, Anthurium, itu semuanya bukan berasal dari negeri kita. Yang asli dan banyak tumbuh di bumi kita dan juga disukai oleh banyak masyarakat adalah Agalonema dan sudah banyak juga hasil hibrid-nya,” tambahnya.

Yuzammi juga menyimpulkan, penyebab tanaman-tanaman tersebut harganya naik salah satunya disebabkan wabah COVID-19 yang belum kunjung usai.

Hal itu pun mengakibatkan masyarakat rela mengeluarkan uang puluhan, bahkan ratusan jutaan rupiah hanya untuk membeli tanaman hias.

Harga yang berkembang di masyarakat, sebetulnya sudah tidak masuk akal lagi kalau menurut saya. Hal ini juga pernah terjadi di saat Anthurium lagi booming,” sebutnya.

Baca juga: Nilai Jual Tinggi si Variegata

Yuzammi menduga, hal tersebut merupakan permainan dari pedagang atau pialang tanaman hias yang memanfaatkan situasi pandemi COVID-19.

Adanya kebiasaan dari masyarakat kita yang suka ikut-ikutan, malah justru menjadikan harga tanaman ini menjadi meroket. Seakan-akan yang memiliki tanaman ini lebih mengikuti tren dan lebih prestige, jadi tambah melejit,” tutupnya.

Related News