Berkebun di Langit Jakarta
“Yang penting sih niat dan butuh kesabaran. Kalau ada hama jangan langsung panik, jalankan saja, semua pasti ada caranya.”
JAKARTA - Sahabat tani ingin membuat kebun, tapi terbatas dengan adanya lahan di rumah?
Cobalah memanfaatkan area atap untuk membuat kebun sederhana.
Ya, memanfaatkan atap untuk kebun sayuran bisa diterapkan pada bangunan rumah yang ditinggal.
Seperti halnya yang dilakukan Mudrilamode, warga Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Menanam Paprika di Polybag
Sejak 2019, ia mulai berpikir untuk merubah atap rumahnya menjadi kebun.
“Sebenarnya saya memang hobi bercocoktanam, dari mulai tanaman hias, buah, sampai sayur. Karena memang itu kebiasaan dari kecil lanjut sampai saya menikah. Semenjak pindah ke rumah ini, rumah ini gersang sekali,” ujarnya belum lama ini kepada Jagadtani.id.
Saking terlalu banyak ia menanam, ia pun harus menitipkan tanamannya kepada tetangga sekitar.
Setelah itu, ia memutuskan untuk memanfaatkan atap rumahnya sebagai kebun
“Nah semenjak pandemi COVID-19, baru saya berpikir untuk nge-vlog di YouTube saya namanya Kebun Organik Mudri Lamode. Di situ saya membagikan beberapa tips-tips mengenai tanaman, jadi makin seru deh bercocoktanamnya,” kata pria yang bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini.
Mudri yang merupakan orang Padang, mengaku jika dahulu ia bercocoktanam hanya di pekarangan rumah saja.
Berbeda dengan saat ini yang menggunakan media seperti pot atau polybag.
Selain itu, modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu mahal, ia cukup membelinya di toko daring.
“Tanaman di sini banyak, ada tanaman bumbu-bumbu, wortel, selada, timun, brokoli, cabai, jambu, pare, bayam, kangkung, tomat, bunga-bunga, dan masih banyak lagi. Pokoknya saya selalu memanfaatkan lahan sekecil apa pun untuk ditanam sayur atau buah,” sebutnya.
Baca juga: Memanfaatkan Plastik sebagai Media Tanam
Mudri juga mengaku, banyak yang meminta ia untuk menjual hasil buah dan sayur yang ia tanam.
Namun, sampai saat ini Mudri masih belum ingin menjualnya, karena baginya stok buah dan sayur yang ia miliki sekarang belum cukup untuk diperjualbelikan.
“Untuk Sahabat Tani, jangan ragu untuk bercocoktanam di lahan sempit, karena bisa memanfaatkan barang-barang apa pun yang ada. Yang penting sih niat dan butuh kesabaran. Kalau ada hama jangan langsung panik, jalankan saja, semua pasti ada caranya,” tutupnya.