• 23 November 2024

Kedelai Rakitan Siap Membumi

uploads/news/2019/10/kedelai-rakitan-siap-membumi-74367fc0a206222.jpg

Biosoy merupakan kedelai biji besar dengan potensi hasil hingga 3,55 ton per hektare dan memiliki stabilitas hasil yang luas di berbagai lokasi pengujian.

BOGOR – Sejak diluncurkan pada akhir Agustus lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan keseriusannya dalam mendiseminasi atau menyebarluaskan Kedelai Biosoy rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Hal itu terlihat dari target tanam yang dilakukan Balitbangtan malalui beberapa unit pelaksana teknisnya.

Dalam keterangan tertulisnya, Balitbangtan saat ini tengah menanam kedelai di tiga daerah, yaitu Kabupaten Majalengka dengan luas wilayah 2 hektare, Kabupaten Kuningan seluas 1 hektare, dan Kabupaten Bogor seluas 1 hektare, hal itu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan benih pada 2020.

“Akhir bulan ini ditargetkan sudah tertanam semua sehingga akhir tahun nanti bisa dipanen,” ujar Peneliti Balitbangtan, Dr Asadi di Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor, Senin (21/10) lalu.

Asadi menjelaskan, biosoy yang ditanam di tiga daerah tersebut nantinya akan menghasilkan benih penjenis atau breeder seeds (BS) untuk disebar ke lima provinsi melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan, yaitu ke Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

“Insya Allah Januari tahun depan mulai kita distribusikan ke BPTP di lima provinsi tersebut,” katanya.

Benih kedelai biosoy yang diterima masing-masing BPTP nantinya akn ditanam dalam dua musim. Pada musim tanam pertama, masing-masing provinsi akan menanam di lahan seluas 5 hektare. Sementara musim tanam kedua, kedelai biosoy akan ditanam di 25 hektare lahan milik petani.

Dengan adanya program perbanyakan benih ini, Asadi optimis jika kedelai biosoy dapat membumi sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Sebelumnya, Menteri Pertanian Periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman meminta agar kedelai biosoy dimanfaatkan secara maksimal. Amran berpendapat jika varietas unggul baru ini memiliki potensi yang besar sehingga patut dibumikan.

“Ini potensi hasilnya 3,5 ton per hektar, kalo ditanam di seluruh indonesia, dua tahun kita swasembada kedelai,” kata Amran usai pelepasan varietas unggul baru kedelai biosoy di Bogor pada akhir Agustus lalu.

Biosoy sendiri merupakan kedelai biji besar dengan potensi hasil hingga 3,55 ton per hektare dan memiliki stabilitas hasil yang luas di berbagai lokasi pengujian. Kelebihan lain dari kedelai ini yaitu toleran penyakit karat, serta memiliki ukuran batang yang besar dan kokoh yang dicirikan oleh diameter batang yang luas. Hingga kini kedelai biosoy telah dikembangan di sejumlah daerah seperti: seperti Grobogan, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Barat.

Related News