Susu Kedelai Cegah Gangguan Osteoporosis
“Orang tua dengan gaya hidup pasif berada pada risiko tertinggi terkena osteoporosis. Obesitas juga mempengaruhi tulang.”
JAKARTA - Hari ini, 20 Oktober 2020, diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia untuk mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini.
Melansir dari situs World Osteoporosis Day, osteoporosis merupakan pengeroposan tulang dan diidentifikasi sebagai gangguan tulang paling umum di seluruh dunia.
Masyarakat umumnya mengenal penyakit osteoporosis identik pada orang tua, padahal osteoporosis juga dapat menyerang anak muda.
Baca juga: Menanti Kebangkitan Konsumsi Susu Indonesia
Saat osteoporosis menyerang, pertanda kepadatan mineral tulang kita telah menurun.
Sehingga tulang menjadi rentan patah dan rapuh.
Salah satu faktor penyebab terjadinya osteoporosis antara lain, kurangnya aktivitas fisik seperti malas gerak dan berolahraga, sehingga menghambat proses pembentukan kepadatan massa tulang.
Faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis yaitu, kurangnya asupan kalsium di dalam tubuh, sehingga tubuh akan mengeluarkan hormon untuk mengambil kalsium dari tulang.
Dokter Spesialis Ortopedi sekaligus Direktur Rumah Sakit Fortis, Vasant Kunj, Distrik South Delhi, Kota New Delhi, India, dr. Gurinder Bedi menjelaskan, orang-orang yang memiliki berat badan kurus, dianggap paling mudah terkena risiko osteoporosis
“Orang tua dengan gaya hidup pasif berada pada risiko tertinggi terkena osteoporosis. Obesitas juga mempengaruhi tulang. Selain itu, orang yang paling rentan adalah orang kurus atau kurang berat badan. Jika berat badan mereka kurang dari panjang dan massa otot sangat kurang, maka tulang mereka menjadi lemah,” katanya kepada Pledge Times belum lama ini.
Ketika seseorang didiagnosa menderita osteoporosis, penderita mungkin akan disarankan menggunakan obat pengganti hormon, terutama yang mengandung estrogen.
Namun, semua obat pengganti hormon tersebut tak sedikit yang memberikan efek samping dan dapat mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.
Karena efek samping dari obat kimia ini, beberapa orang pun memilih untuk mencoba metode alternatif untuk mengurangi terjadinya keropos tulang dan mengobati osteoporosis yang mereka alami.
Nah, ada kabar baik untuk Sahabat Tani yang senang mengkonsumsi kedelai.
Melansir dari situs Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakt (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB) University, kedelai diklaim dapat bermanfaat untuk mengobati nyeri sendi atau osteoporosis.
Ada beragam jenis kedelai olahan yang bisa dinikmati oleh Sahabat Tani, salah satunya susu kedelai.
Susu kedelai mengandung isoflavon dan mampu mempertahankan kadarnya untuk mencegah keropos tulang.
Baca juga: Berkunjung ke Kampung Sapi Junrejo
Isoflavon kedelai juga dapat memperkuat massa tulang, sedangkan senyawa genistin di dalamnya mempunyai efek mencegah keropos tulang lebih baik dari premarin.
Selain susu sapi, ternyata susu yang terbuat dari bahan kedelai juga sangat bermanfaat bagi tubuh.
Tercatat, susu kedelai mampu menghilangkan nyeri pada persendian, sehingga baik dikonsumsi bagi mereka yang terserang penyakit tulang dan persendian, misalnya pada penyakit osteoporosis.