Kenali Penyakit Goham pada Merpati
”Kalau merpati, penyakitnya ada yang namanya goham, semacam sariawan di mulutnya dan ada bercak kuning.”
JAKARTA - Dalam memelihara merpati, Sahabat Tani akan menjumpai penyakit-penyakit yang cukup berbahaya.
Seperti penyakit kanker trichomoniasis (Trichomoniasis cancer) atau terkenal dengan istilah, goham.
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa Tricomonas gallinae atau Tricomonas columbae, yaitu mikroorganisme yang cepat berkembang biak dengan sendirinya di dalam cairan.
Baca juga: Beternak Burung Merpati bagi Pemula
Bisa dibilang, goham ada di dalam kehidupan merpati, namun jarang menunjukkan gejala sakit pada burung dewasa.
Namun jika tingkat pertahanan dalam kondisi lemah, pada burung dewasa pun dapat timbul dampak penyakit ini.
Perlu diketahui, stres juga dapat memicu pertumbuhan protozoa ini, hingga gejala penyakit goham muncul.
Jika tidak segera ditangani, bisa berujung pada kematian.
Anak merpati merupakan yang paling mudah terkena dampak penyakit ini, dapat ditularkan induknya dalam masa pelolohan, atau dari sarang yang basah masuk melalui pusar anakan.
Goham sendiri menjadi persoalan yang cukup mengkhawatirkan bagi para peternak merpati seperti Ilham Suharna.
Ia mengatakan, goham adalahmerupakan penyakit berbahaya yang sering diderita merpati.
“Kalau merpati, penyakitnya ada yang namanya goham, semacam sariawan di mulutnya dan ada bercak kuning,” katanya kepada Jagadtani.id saat ditemui di sekitar Jalan Raya Pangeran Antasari, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, belum lama ini.
Ilham menambahkan, merpati yang terkena penyakit ini akan mengeluarkan bau busuk pada mulutnya.
Selain itu, ada juga perubahan tingkah laku seperti terlihat lemas, mulut agak terbuka, bulu tampak kering dan kusam, serta kotoran berwarna hijau bertekstur cair.
Biasanya, burung yang stres dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah, lebih mudah terserang penyakit seperti goham.
Hal ini yang mendorong Ilham untuk selalu memperhatikan kesehatan merpati miliknya.
“Kita selalu menjaga kualitas makan dan minumnya, vitamin juga selalu diberikan. Yang penting si burung jangan sampai stres, makanya burung kita sering umbar (lepas) supaya tidak stres,” paparnya.
Baca juga: Mudahnya Merawat Burung Emprit Jepang
Walau tergolong berbahaya, burung yang terkena goham ternyata masih bisa disembuhkan dengan beberapa cara.
Mulai dari membawanya ke dokter hewan, hingga dengan cara sederhana yang sering dilakukan oleh para peternak.
“Kalau di sini caranya pakai bulu yang dicuci bersih pakai air hangat, terus diberi garam sedikit. Setelah itu dimasukkan ke mulutnya, korek sampai bersih. Kalau sudah, kita kasih makan dan beri minum obat Trimezyn (antibiotik),” tutupnya.