• 22 November 2024

Membuat Cairan Ajaib dari Sampah

uploads/news/2020/10/-membuat-cairan-ajaib-dari-58526d5f203c01c.jpg

Dari sampah-sampah yang sehari-hari kita temui ada kulit pisang, kulit buah lainnya ini kita tidak bisa buang sia-sia kalau kita bisa kita manfaatkan untuk menjadi eco enzyme,”

BOGOR - Sampah masih menjadi masalah bagi negara berkembang, khususnya Indonesia.

Indonesia sendiri termasuk ke dalam negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.

Dalam hal ini, Indonesia bisa dikatakan merupakan pengolah limbah plastik terburuk  di dunia.

Baca juga: Manfaat Lain Air Kolam Lele

Jadi tak heran, jika setiap sungai, empang, selokan, bahkan pantai sekali pun, sering ditemui beraneka sampah.

Sejak dahulu kala, sampah sudah menjadi masalah besar yang dapat mengancam keselamatan bumi.

Namun, anehnya masyarakat belum juga sadar akan hal itu.

Kini sampah sudah banyak diolah, sehingga memberikan manfaat lebih untuk masyarakat.

Tak hanya limbah non-organik, limbah organik pun dapat di daur ulang dan dirasakan manfaatnya.

Sampah organik itu bisa diolah menjadi cairan bernama eco enzyme.

Salah satu produsen eco enzyme yaitu Kuntum Farmfield Nurseri.

Mereka telah memproduksi eco enzyme untuk memanfaatkan kembali limbah organik rumah tangga, yang selama ini belum diperhatikan masyarakat manfaatnya.

PLT Pengelola Kuntum Farmfield, Arie Suharjan menjelaskan, bahan eco enzyme yang digunakan yaitu berasal dari sampah rumah tangga lokal.

Jadi sebenarnya kita bisa memanfaatkan sampah-sampah ini untuk kebaikan kita, kebaikan lingkungan kita. Jadi prosesnya sederhana, hanya butuh molase, wadah, dan perlu waktu selama tiga bulan,” tutur Arie saaat ditemui tim Jagadtani.id, belum lama ini.

Dari sampah-sampah yang sehari-hari kita temui, ada kulit pisang, kulit buah lainnya. Ini kita tidak bisa buang sia-sia, kalau kita bisa manfaatkan untuk menjadi eco enzyme,” lanjutnya.

Membuat eco enzyme pun hanya membutuhkan sedikit bahan saja, yaitu sisa-sisa buah seperti pisang, jeruk, buah naga, atau pun buah lainnya.

Sediakan pula wadah untuk menakar volume air, timbangan, dan  cairan molase.

Wadah yang dianjurkan atasnya agak besar. Jika menggunakan wadah seperti botol air mineral itu terlalu kecil ujungnya, sehingga pada proses bulan pertama itu akan timbul gas jadi bisa timbul letupan. Sebaiknya, disarankan menggunakan wadah yang berbentuk agak besar atasnya,” jelasnya.

Cairan molase sendiri merupakan gula yang berasal dari tebu, yang digunakan sebagai bahan pembuatan eco enzyme pada umumnya.

Kita tidak menggunakan gula pasir. Karena gula pasir itu sudah melalui proses, jadi kita menggunakan gula molase, bisa gula aren atau gula jawa,” paparnya.

Untuk langkah pertama, siapkan air mineral di dalam wadah sebanyak 1 liter, lalu campurkan dengan larutan molase sebanyak 10% dari 1 liter air atau sama dengan 1 ons.

Setelah itu, campuran tersebut, kemudian diaduk, lalu masukkan potongan-potongan kulit buah yang sudah tidak digunakan.

Masukkan potongan kulit sebanyak 30% dari berat air 1 liter atau sama dengan sebanyak 3 ons.

Setelah itu ditutup dan diamkan selama tiga bulan.

Baca juga: Mudahnya Membuat Pupuk Kompos Organik

Dari hasil pada eco enzyme ini, nanti pada bulan ketiga kita akan saring. Pada saat disaring akan ada ampas. Dari ampas ini, kita bisa gunakan untuk WC mampet. Kita buang ke (lubang) WC tersebut, dari situ akan membantu mengurai bakteri yang ada, sehingga tidak terjadi penumpukan pada septic tank,” terangnya.

Selain itu, banyak pula manfaat yang dapat dirasakan dari eco enzyme seperti, membantu proses luka, kesehatan kulit, perawatan kulit, kebersihan lingkungan, dan masih banyak lagi.

Related News