• 8 September 2024

Viral, Petai Raksasa dari Malaysia

uploads/news/2020/10/viral-petai-raksasa-dari-1906597a47e85cd.jpg

Oh ini saya menemukan saja, bukan menuai. Saya menemukannya di hutan, tapi tidak bisa bagi tahu nama hutannya secara spesifik.”

JAKARTA - Baru-baru ini penemuan petai berukuran raksasa menghebohkan jejaring media sosial, Twitter.

Petai berukuran raksasa tersebut diabadikan oleh akun Twitter bernama @kayy_azman asal Malaysia pada Jumat, 16 Oktober 2020 lalu. 

Dalam unggahannya, pria 23 tahun itu membagikan tiga foto dirinya yang sedang menenteng petai berukuran sangat besar.

Kay memamerkan petai raksasa yang ukurannya mencapai lebih dari satu meter.

Baca juga: Petai, Si Bau yang Nikmat

Dalam foto yang diunggahnya, ia tampak berpose bersama petai raksasa itu.

"Umur 23 tahun baru tahu petai ada size XXXL, Haters gonna tell its fake. But yeah memang real," tulis pria tersebut dalam unggahan fotonya. 

Ternyata tak hanya melalui foto, pria tersebut juga mengunggah video dirinya bersama petai tersebut untuk membuktikan, jika petai raksasa benar-benar asli.

Ni video lagi real guys, sorry excited first time dalam hidup jumpa," lanjutnya dalam keterangan caption video.

Saat dihubungi Jagadtani.id, pria ini mengaku menemukan petai itu di salah satu hutan di Malaysia.

Warganet pun dibuat heboh melihat petai berukuran raksasa tersebut.

Oh ini saya menemukan saja, bukan menuai. Saya menemukannya di hutan, tapi tidak bisa bagi tahu nama hutannya secara spesifik,” ujarnya belum lama ini.

Warganet pun banyak yang memberikan komentar lucu karena kaget pada unggahan pria tersebut.

Sebelumnya, kasus yang sama juga pernah terjadi di Indonesia, tepatnya di Keecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga

Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kabupaten Banjarnegara pun meminta warga tidak memakan buah menyerupai petai berukuran jumbo yang ditemukan di hutan.

Menurut DPPKP Banjarnegara, buah yang sempat viral di media sosial itu bukanlah jenis 'petai'.

Untuk itu, mereka meminta kepada warga agar tidak mengkonsumsi buah tersebut terlebih dahulu.

Mengingat saat ini belum dilakukan penelitian lebih lanjut terkait keberadaan buah tersebut.

Related News