Menjaga Pangan dengan Tanaman C4
“Jika pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dalam pengembangan kelompok tanaman C4 seperti jagung, tebu, sorgum, hotong dan tanaman pakan ternak, seperti rumput gajah dan rumput raja, maka kontribusinya akan sangat besar bagi ketahanan pangan nasional.”
JAKARTA - Pakar biologi tumbuhan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Hamim mengatakan, pemerintah seharusnya dapat mencontoh Brasil yang memilih tanaman tebu untuk dikembangkan secara nasional dan terstruktur untuk mendukung industri bioetanol.
Hal itu membuat Brasil menjadi negara pengekspor utama bioetanol di dunia.
Ia pun berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah terhadap jenis-jenis tanaman pangan yang dapat dikembangkan secara nasional.
Baca juga: NTT Genjot Kawasan Sentra Jagung
Menurut Hamim, saat ini kebijakan pemerintah terkait dengan pangan masih berdasarkan pada pengembangan komoditas beras (padi), walaupun saat ini jagung dan kedelai sudah mulai mendapat perhatian.
Sementara, untuk produk pangan lainnya, belum mendapat dukungan kebijakan yang memadai.
Di sisi lain, kebutuhan ekspor produk seperti jagung dan gula terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Padahal, seharusnya secara iklim dan kondisi lingkungan, Indonesia merupakan surga bagi tanaman jagung, tebu, dan tanaman sejenisnya yang masuk dalam kelompok tanaman C4.
“Jika pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dalam pengembangan kelompok tanaman C4 seperti jagung, tebu, sorgum, hotong dan tanaman pakan ternak, seperti rumput gajah dan rumput raja, maka kontribusinya akan sangat besar bagi ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Menurut Hamim, kelompok tanaman C4 memiliki laju fotosintesis yang tinggi dan kemampuan produksi yang juga tinggi.
Kelompok tanaman ini, secara iklim dan kondisi lingkungan, sangat cocok dengan iklim dan lingkungan di Indonesia.
Jenis tanaman ini sangat cocok hidup di lingkungan dengan sinar matahari yang banyak sepanjang tahun dan suhu yang tinggi, serta relatif tahan terhadap kekeringan.
Kelompok tanaman ini juga lebih efisien dalam menggunakan pupuk nitrogen.
Artinya, jenis-jenis tanaman ini memiliki biaya operasional yang lebih murah.
Sehingga, komoditas ini sangat potensial dan dapat menopang katahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Panen Perdana Sorgum di Buleleng
Asal dikembangkan secara terstruktur dan terprogram, dengan penanganan dari on farm hingga off farm secara terpadu.
Selain untuk memenuhi keperluan pangan dan pakan, produk tanaman-tanaman ini juga sangat dibutuhkan untuk industri pangan atau pakan dan bahan ekspor.
“Memang untuk mendukung kebijakan pengembangan tanaman C4 ini, perlu didukung riset yang kuat dan pengadaan bibit unggul serta penataan rantai tataniaga yang baik dan terstruktur,” imbuhnya.