• 20 April 2024

Kunci Sukses Budidaya Bayam Hijau

uploads/news/2020/11/kunci-sukses-budidaya-bayam-91535a952056d06.jpg

"Sebenarnya siapa pun bisa menanam bayam, karena menanam bayam itu enteng enteng susah."

KARAWANG - Bayam hijau  (Amaranthus) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran.

Bayam hijau dapat diolah menjadi sayur bayam yang dipadukan dengan jagung, dapat pula ditumis, dan diolah menjadi camilan sehat, yaitu keripik bayam.

Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, namun sekarang sudah tersebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Baca juga: Jaga Kesehatan Mata dengan Bayam

Selain itu, bayam juga sangat digemari oleh masyarakat dan sangat mudah ditemukan di pasar tradisional, maupun pasar modern yang menyediakan sayuran.

Dalam 100 gram bayam hijau mengandung energi sebesar 16 kilokalori (Kkal); protein 0,9 gram; lemak 0,4 gram; karbohidrat 2,9 gram; kalsium 166 miligram; serat 0,7 gram; zat beso 3,5 miligram; dan 41 miligram vitamin C.

Bayam juga merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah untuk dibudidayakan, karena dapat tumbuh di mana pun dan tidak memiliki syarat tumbuh tertentu.

Salah satu petani yang membudidayakan bayam yaitu, Suharja asal Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Ia mengaku, sudah membudidayakan sejak 2000 dengan membeli bibit bayam di toko dan rekan petani lainnya.

"Sebenarnya siapa pun bisa menanam bayam, karena menanam bayam itu enteng enteng susah," ucapnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.

Walaupun budidaya tanaman bayam ini tergolong mudah, Sahabat Tani juga harus tetap memperhatikan cara pengelolaanya.

Terutama pada pengaturan air saat awal benih ditebar, agar bayam yang dihasilkan bagus.

Bayam sendiri merupakan tanaman yang pertumbuhannya sangat cepat dan masa panennya hanya membutuhkan waktu sekitar kurang dari satu bulan.

"Kalau di tempat saya sekarang, bayamnya sedang tidak bagus. Karena yang biasanya dari tebar bibit 18 hari sudah panen, sekarang bisa lebih,"katanya.

Baca juga: Menjadi Kuat dengan Mengkonsumsi Bayam

Untuk pemasaran, Suharja menjelaskan, setiap panennya akan ada seseorang yang memang biasa ia sebut dengan bandar yang akan datang ke lahannya untuk membeli bayamnya.

"Saya biasanya menjual ke bandar dengan borongan, dengan menawarkan harga Rp1.000.000 untuk satu kali panen. Tetapi, jika bayam sedang tidak terlalu bagus dan bandar bernegosiasi, mau tidak mau saya harus terima,"ungkapnya.

"Kalau memang lagi bagus harga jualnya di pasar, itu saya sekali panen bisa satu jutaan lebih," tutupnya.

Related News