Kiwi Bantu atasi Sembelit Kronis
“Hasil ini mengkonfirmasi manfaat plum dan psyllium dan menawarkan data pertama terkait buah kiwi hijau sebagai pengobatan yang efektif dan dapat ditoleransi dengan baik untuk pasien sembelit kronis.”
JAKARTA - Bagi Sahabat Tani yang sedang mengalami sembelit kronis, cobalah untuk mengkonsumsi kiwi secara teratur.
Karena menurut studi, buah ini bisa membantu Sahabat Tani buang air besar lebih lancar.
Seperti melansir ANTARA dari Medical Daily, kiwi lebih baik dibanding obat pecahar yang bisa menyebabkan efek samping, seperti kembung dan sakit perut.
Baca juga: Atasi Diare dengan Konsumsi Pisang
Studi di Michigan dan Georgia, mengamati tiga pengobatan alami untuk orang dewasa yang mengalami sembelit kronis atau ditandai buang air besar hanya tiga kali atau kurang per minggu.
Sebanyak 79 partisipan studi terlibat dan mereka dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu yang mengkonsumsi dua kiwi per hari, 100 gram plum per hari, 12 gram psyllium per hari selama empat minggu.
Hasil penelitian menunjukkan, ketiga kelompok lebih rutin ke kamar mandi dan mereka yang mengkonsumsi kiwi dan plum, konsistensi feses-nya lebih baik dibanding obat pencahar.
Sementara itu, dari sisi efek samping seperti perut kembung dan nyeri, umumnya dialami partisipan yang diberi psyllium (serat).
Sebanyak 33% partisipan yang diberi psyllium mengalami sakit perut, sementara mereka yang mendapat plum hanya 18% yang mengalami gejala tersebut.
Baca juga: Perkuat Tulang dengan Konsumsi Sarden
Bagi yang mengkonsumsi kiwi, tidak mengalami sakit perut sama sekali.
Untuk keluhan munculnya gas, sebanyak 19% dialami mereka yang diberi psyllium, 18% dengan plum, dan 0% gajala pada partisipan yang mengkonsumsi kiwi.
Sementara untuk keluhan perut kembung, sekitar 36% dialami mereka yang mengkonsumsi plum, 11% yang diberi kiwi, dan 10% untuk psyllium.
“Hasil ini mengkonfirmasi manfaat plum dan psyllium dan menawarkan data pertama terkait buah kiwi hijau sebagai pengobatan yang efektif dan dapat ditoleransi dengan baik untuk pasien sembelit kronis,” ujar penulis studi.