• 27 November 2024

Konsumsi Mangga untuk Cegah Kanker

uploads/news/2020/11/konsumsi-mangga-untuk-cegah-57963c93b083d7b.jpg

Pada 2014 ditemukan studi dari Jepang, jika buah dan sayuran yang mengandung karotenoid seperti mangga dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

JAKARTA - Jika Sahabat Tani sering menjumpai para pedagang buah yang mengobral mangga, itu karena mangga kini sedang panen raya.

Ya, mangga memang menjadi buah favorit bagi masyarakat karena rasanya yang terkadang asam bercampur manis, warna dagingnya yang cerah.

Tak hanya enak dimakan saat manis, saat belum matang pun mangga juga diminati banyak orang untuk dimakan sebagai campuran rujak buah.

Baca juga: Poh Bikul, Mangga Langka Buleleng

Mangga pun memiliki jenis yang beragam, mulai dari warna, bentuk, rasa, hingga ukuran bijinya.

Meski pun kulit mangga berwarna hijau, merah, kuning, atau oranye, daging bagian dalamnya sebagian besar berwarna kuning keemasan.

Ia dikenal sebagai buah yang mengandung tinggu serat.

Mangga (Mangifera indica) merupakan buah yang kaya akan vitamin.

Buah yang juga disebut ‘raja buah-buahan’ ini, tumbuh subur di Indonesia dan pohonnya sering dijumpai di pemukiman warga.

Pada dasarnya, mangga mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh, seperti kalori, protein, karbohidrat, dan serat.

Melansir dari Medical News Today, pada 2014 ditemukan studi dari Jepang, jika buah dan sayuran yang mengandung karotenoid seperti mangga dapat mengurangi risiko kanker usus besar.

Yayasan Kanker Kulit juga menyarankan, diet yang tinggi kandungan beta-karoten seperti mangga dapat membantu mencegah kanker kulit.

Sejumlah peneliti pun menyarankan untuk mengkonsumsi mangga untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dari penyakit.

Mangga sendiri mengandung anti-oksidan yang disebut zeaxanthin.

Anti-oksidan ini dapat memainkan peran sebagai pelindung pada kesehatan mata dan dapat mencegah kerusakan akibat degenerasi makula.

Di mana kondisi ini merupakan perubahan penglihatan yang semakin memburuk seiring bertambahnya usia.

Mengutip dari Health, dalam penelitian tentang  sembelit kronis, yang didanai dalam partai oleh Dewan Mangga Nasional, memakan mangga lebih membantu daripada mengambil jumlah serat.

Baca juga: Mangga, Si Raja Buah Sesungguhnya

Pasalnya, mangga merupakan makanan Fermentable Oligo-, Di-, Mono-saccharides and Polyols (FODMAP) tinggi, sehingga dapat memicu gas dan kembung terutama mereka yang memiliki sindrom iritasi usus.

Meski demikian mangga yang kaya vitamin, mineral dan anti-oksidan memiliki banyak manfaat kesehatan termasuk potensi efek anti-kanker, serta meningkatkan kekebalan tubuh.

Dengan mengkonsumsi mangga sesuai porsinya dapat memberikan manfaat lebih untuk kesehatan tubuh.

Related News