Cara Efektif Durian Cepat Berbuah
Pohon durian biasanya baru bisa menghasilkan buah pada umur kisaran 10 tahun bahkan hingga 50 tahun, lalu bagaimana cara mempercepat pertumbuhan pohon?
TANGERANG SELATAN - Mungkin banyak dari Sahabat Tani yang ingin menanam di pekarangan rumah sendiri.
Pohon-pohon yang ingin ditanam pun biasanya terinspirasi dari buah atau sayuran yang disukai dan ingin dikonsumsi, semisal pohon durian.
Akan tetapi, pohon durian baru bisa menghasilkan buah pada umur kisaran 10 tahun bahkan hingga 50 tahun.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Panen Durian Tertunda
Untuk mempercepat buah, biasanya para petani melakukan sistem cangkok pada pohon induk.
Sayangnya, metode cangkok dinilai kurang efektif bagi pohon durian.
Metode cangkok pada pohon durian biasanya akan menghasilkan banyak akar serabut yang dapat menyerap banyak nutrisi.
Untuk Sahabat Tani yang baru memulai membudidayakan pohon durian, tentu saja ingin segera menikmati durian dari hasil menanam sendiri.
Agus, petani durian asal Tangerang Selatan pun memberikan beberapa tips bagi Sahabat Tani yang baru memulai menanam durian, agar pohon cepat berbuah.
Selain membutuhkan perawatan yang baik dan telaten, Sahabat Tani juga perlu memperhatikan metode pengembangbiakan yang efektif pada bibit pohon durian.
Beberapa cara vegetatif yang Agus sarankan pada pengembangbiakan pohon durian, yaitu metode penyambungan.
Agus menjelaskan, ada tiga teknik efektif yang bisa Sahabat Tani lakukan yaitu, sambung mata tunas, sambung pucuk atas, dan sambung sisip.
Pertama, teknik sambung pucuk atas.
Pada teknik ini, dibutuhkan tali untuk mengikat hasil sayatan antara pohon indukan dengan batang yang akan disambung.
Kemudian dibutuhkan juga plastik kiloan untuk membungkus sambung pucuk.
“Sambung pucuk perlu memakai kuncup plastik, agar tidak mudah kering. Kalau hanya diikat tanpa ada penutup, pada masa waktu tiga hari pasti sudah kering, sehingga proses sambung pucuk jadi gagal. Kalau pohonnya tidak kuat, bisa sampai mati,” kata Agus saat ditemui tim Jagadtani.id di sekitar Jalan Amil Kiman, RT 06 RW 03, Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, belum lama ini.
Teknik kedua yaitu, sambung mata tunas atau okulasi dengan menggunakan kulit batang.
Nantinya, pada teknik ini akan menggabungkan mata tunas kulit batang bawah dan mata tunas kulit batang atas.
Yang terakhir, Agus menjelaskan mengenai teknik sambung sisip.
Teknik sambung sisip memiliki cara yang hampir sama dengan okulasi.
Jika okulasi menggunakan mata tunas sebagai sambungannya, teknik sambung sisip menggunakan ranting muda sebagai sambungannya.
Namun, dari tiga cara jenis proses penyambungan tersebut, Agus mengatakan yang paling cocok untuk dilakukan oleh pemula yaitu sambung mata tunas atau okulasi.
Baca juga: Rahasia Budidaya Durian di Polybag
Menurutnya, hal itu untuk mengurangi risiko kematian pada budidaya durian.
“Kenapa saya merekomendasikan sambung mata tunas ini? Karena, kalau pun nantinya kita gagal, kita masih mempunyai kesempatan untuk beberapa kali coba lagi. Misalnya, batang atas gagal disambung, maka masih bisa gunakan batang bawahnya, sampai batang bawah seterusnya,” ujar pria kelahiran 1994 itu.
“Nantinya, setelah hasilnya mulai terlihat. Kita tinggal potong bagian mata tunasnya, agar cepat tumbuh. Setelah tumbuh, kita gunakan pupuk NPK 1616 untuk memacu pertumbuhan mata tunas,” tutupnya.