Membuat Habitat Buatan untuk Kura-kura
“Lakukan riset untuk mengetahui akan menjadi seberapa besar kura-kura air milik Anda.”
JAKARTA - Adakah Sahabat Tani yang gemar memelihara kura-kura air tawar?
Ya, kura-kura merupakan hewan bersisik, berkaki empat, yang termasuk ke dalam golongan reptil.
Bangsa kura-kura yang disebut Testudinata atau Chelonians ini mudah dikenali karena adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian.
Bagian atas yang menutupi punggung disebut kerapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron.
Baca juga: Berkenalan dengan Si Biru Eksentrik
Pada setiap bagiannya juga terdiri dari dua lapis.
Lapisan luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, serta tersusun seperti genting; sementara lapisan dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Terdapat pengecualian pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapisan luarnya tidak bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, Sahabat Tani biasa mengenalnya dalam tiga kelompok hewan yang termasuk ke dalam bangsa ini, yaitu penyu (sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises).
Namun, dalam bahasa Inggris, mereka dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).
Kura-kura air tawar sendiri banyak
Namun, untuk memelihara kura-kura air tawar, Sahabat Tani perlu memperhitungkan habitat yang sangat spesifik.
Melansir WikiHow, menurut dokter hewan asal Inggris, dr. Pippa Elliott, BVMS, MRCVS, habitat tersebut termasuk berbagai kebutuhan, diantaranya seperti air dan lampu pemanas.
Hal pertama yang perlu Sahabat Tani perlukan yaitu menyiapkan wadah tertutup.
Kura-kura air memerlukan wadah atau lingkungan tertutup yang sesuai dengan ukurannya.
Sebaiknya tempat tertutup tersebut cukup besar, sehingga kura-kura memiliki banyak ruang untuk berenang, menyerap panas dari lampu pemanas, dan bergerak ke sana kemari.
“Lakukan riset untuk mengetahui akan menjadi seberapa besar kura-kura air milik Anda. Jika kura-kura air dengan kerapas berdiameter sekitar 20,32 sentimeter atau lebih besar, sebaiknya diberi wadah kolam atau akuarium berkapasitas 20 galon (± 75,708 liter), dengan tambahan 10 galon (± 37,584 liter) untuk setiap penambahan seekor kura-kura. Gunakan juga penutup berbahan kasa untuk menyaring aliran udara dan mengamankan bagian atas wadah kura-kura air,” ujar dr. Elliott.
Kedua, sediakan lampu pemanas.
Kura-kura air merupakan jenis reptil yang membutuhkan sumber panas untuk mengatur suhu tubuhnya, jadi Sahabat Tani perlu menyediakan lampu pemanas untuk keperluan tersebut.
Pasang juga termometer untuk memastikan tingkat suhu di area berjemur di bawah lampu pemanas tersebut berkisar antara 26,7 dan 29,4 derajat celsius.
“Lampu pemanas merupakan lampu bercahaya berspektrum UVA, yang sebaiknya digunakan pada area berjemur. Namun, kura-kura air juga memerlukan cahaya UVB. Jadi, pasanglah kedua jenis lampu tersebut dan letakkan keduanya lengkap dengan alat pengatur waktu untuk meniru pola penyinaran matahari dan menyesuaikan musim yang berbeda. Demi keamanan, ikuti juga semua petunjuk pemasangan lampu pemanas tersebut,” jelasnya.
Ketiga, tentukan seberapa banyak air kolam atau akuarium yang diperlukan.
Jumlah air yang diperlukan tergantung pada jenis kura-kura.
Jika jenis kura-kura akuatik, sebaiknya memiliki habitat dengan bagian 75% berupa air, sementara kura-kura semi-akuatik sebaiknya memiliki habitat dengan 50% berupa air.
Jika kura-kura darat, reptil tersebut tetap memerlukan air untuk berendam atau 25% bagiannya berupa air, dengan ketentuan air tersebut harus sangat dangkal, karena kura-kura darat dapat mati karena tenggelam.
“Pastikan untuk mencari informasi mengenai spesies kura-kura air atau kura-kura darat yang Anda pelihara, untuk mengetahui secara spesifik kebutuhan air pada habitatnya. Anda juga memerlukan pemanas air untuk mengetahui suhu air hingga 25,56 derajat celsius, meski pun suhu tersebut mungkin akan bervariasi di antara spesies kura-kura. Anda juga akan memerlukan filter untuk menjaga kebersihan air kolam atau akuarium. Sepotong blok belerang yang dapat larut, bisa mengolah air dan membantu kura-kura terjaga kesehatannya serta bebas penyakit. Air tanpa kandungan klorin (zat penghilang bau) juga merupakan pilihan yang terbaik untuk kura-kura air,” paparnya.
Keempat, tentukan jenis tanaman dan permukaan area berjemur yang ingin digunakan.
Tanaman diperlukan untuk membuat habitat terlihat alami, serta memberi sedikit perlindungan bagi kura-kura.
Selain itu, permukaan area berjemur juga dapat dibeli di toko yang menjual barang-barang kebutuhan binatang peliharaan.
Termasuk di dalamnya yaitu jalur melandai (lerengan) buatan pabrik, di mana kura-kura dapat merangkak di atasnya saat keluar dari air atau bisa juga berupa kombinasi kayu apung dan bebatuan dari ruang luar.
“Anda dapat menggunakan tanaman sungguhan maupun artifisial, namun beberapa jenis kura-kura air akan berusaha memakan tanaman artifisial. Jika hal itu terjadi, maka tanaman artifisial sebaiknya diganti dengan tanaman sungguhan, dengan ketentuanm tanaman yang dipilih tidak beracun untuk spesies kura-kura air peliharaan Anda. Pastikan juga bebatuan atau kayu apung dalam kondisi bersih dan kering sebelum Anda memasukkannya ke dalam kolam dan akuarium. Substrat, kerikil atau pasir, tidaklah penting dan bisa jadi justru membuat kegiatan pembersihan kolam atau akuarium menjadi lebih sulit,” imbuhnya.
Menata habitat kura-kura air
Dalam menata habitat untuk kura-kura air, hal pertama yang perlu Sahabat Tani lakukan yaitu membersihkan kolam atau akuarium tempat tinggal kura-kura air.
Baik itu wadah lama atau lama yang ingin digunakan, sebaiknya pastikan wadah tersebut dalam kondisi bersih.
Sahabat Tani hanya memerlukan spons yang aman untuk akuarium dan juga air bersih untuk membersihkan rumah kura-kura.
“Jangan gunakan bahan kimia apa pun untuk membersihkan kolam atau akuarium tersebut. Hindari juga penggunaan spons pembersih yang bersifat abrasif, karena material tersebut berpotensi menggores kaca akuarium, sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi alga atau ganggang,” ujar dr. Elliott.
Kedua, tambahkan tanaman apa pun pilihan Sahabat Tani.
Seperti halnya substrat, tanaman tidak diperlukan untuk tempat tinggal kura-kura air.
Namun, jika Sahabat Tani ingin menggunakannya, baik sungguhan maupun artifisial, letakkan tanaman tersebut setelah substrat, jika digunakan.
Tanaman hidup dalam air bisa menambah kadar oksigen bagi kura-kura air selama ia berada di dalam air.
“Pastikan bahwa tanaman apa pun yang Anda pilih tidak beracun untuk spesies kura-kura air Anda. Gantilah tanaman artifisial dengan tanaman sungguhan jika kura-kura Anda berusaha untuk memakannya,” tuturnya.
Ketiga, pasang jalur melandai atau “dermaga kura-kura” untuk are berjemur.
Posisi area berjemur akan langsung berada di bawah lampu pemanas, jadi posisinya menyesuaikan lokasi di mana Sahabat Tani ingin lampu pemanas tersebut dipasang.
Dermaga tempat berjemur tersebut, bisa dibeli di toko atau berupa bebatuan atau kayu apung yang posisinya berada di luar air.
“Ingatlah bahwa area berjemur akan langsung berada di bawah lampu pemanas, jadi posisinya menyesuaikan lokasi di mana Anda ingin lampu pemanas tersebut dipasang,” sebutnya.
Keempat, tambahkan pemanas air, filter, dan blok belerang.
Sebelum menambahkan air, pasanglah pemanas air sesuai dengan petunjuk.
Selanjutnya, kumpulkan dan pasanglah sistem filtrasi air.
Terakhir, tambahkan blok belerang yang dapat larut, yang akan mengkondisikan air dan membantu menjaga kesehatan kura-kura air.
“Pastikan pemanas air terendam sepenuhnya segera setelah Anda menambahkan air. Gunakan sistem filtrasi yang ditujukan untuk menggandakan kapasitas akuarium Anda untuk membantu efisiensi filter,” katanya.
Setelah menyelesaikan langkah-langkah di atas, tambahkan air ke dalam kolam atau akuarium dan aktifkan pemanasi air dan sistem filtrasi.
Hindari penggunaan air yang diolah dengan klorin atau air leding.
Diamkan air selama 24 jam untuk memungkinkan air mengalami proses deklorinasi (penghilangan klorin aktif.
Deklorinasi juga dapat dicapai dengan bahan aditif yang dijual secara komersial.
“Suplemen vitamin yang dapat ditambahkan ke dalam air juga dapat membantu menjaga kesehatan kura-kura air Anda,” ujarnya.
Lalu pasang penutup berbahan kasa yang memungkinkan masuknya aliran udara dan cahaya.
Kemudian, pasanglah lampu penghasil sinar UVA dan UVB di atas kasa penutup tersebut.
“Ingatlah untuk memasang lampu secara hati-hati, untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” katanya.
Sebelum memasukkan kura-kura ke dalam akuarium atau kolam, diamkan akuarium selama 24 jam untuk memungkinkan lancarnya sistem filtrasi dan pemanas.
Cara ini juga menyediakan waktu bagi Sahabat Tani untuk memastikan alat pengatur waktu pada lampu pemanas bekerja dengan baik.
Setelah 24 jam, letakkan kura-kura dengan lembut pada area berjemur dan pasanglah penutup akuarium atau kolam berbahan kasa.
“Sebaiknya tinggalkan kura-kura air tersebut, agar dapat menjelajahi rumah barunya,” sebutnya.
Setelah itu, tambahkan banyak pilihan makanan untuk ditemukan dan dimakan oleh kura-kura.
Kura-kura air sendiri merupakan omnivor atau hewan pemakan segalanya seperti tumbuhan dan daging, walaupun beberapa diantaranya dapat menjadi vegetarian.
Baca juga: Benarkah Buaya Makan Batu?
Sebelum itu, carilah informasi mengenai kura-kura air milik Sahabat Tani untuk memastikan makanan yang tepat untuknya.
Dedaunan atau sayuran berwarna hijau, sayur-mayur, buah-buahan, bunga, cacing, siput, serangga, dan daging rebus, merupakan makanan yang tepat untuk kura-kura.
“Beri makan kura-kura dewasa tiga kali seminggu, sedangkan bayi kura-kura perlu diberi makan setiap hari. Kura-kura air mungkin minum air yang menjadi tempat tinggalnya. Jadi, bersihkan air kolam atau akuarium dua kali seminggu. Disarankan untuk menggunakan air bersih yang tidak diolah dengan klorin. Jika Anda bermaksud untuk menggunakan substrat, tambahkan setelah kolam atau akuarium tersebut selesai dibersihkan,” tutupnya.