Cara Aman Memindahkan Tanaman Pot
“Apabila Anda tidak berhasil mengeluarkan tanaman setelah mencobanya beberapa kali, gunakan pisau untuk memotong bagian tepi tanah, dan cobalah kembali.”
Memindahkan tanaman ke pot baru (repotting), terkadang sulit dilakukan karena disebabkan beberapa hal yang membuatnya jadi kacau balau.
Tanaman bisa rusak saat Sahabat Tani keliru dalam memindahkannya dari pot lama ke pot baru.
Apabila Sahabat Tani tidak tahu cara memindahkan tanaman dengan benar, tanaman akan mati.
Baca juga: Ilex Cornuta, Penghias sekaligus Penyembuh
Sebenarnya memindahkan tanaman ke pot yang baru bisa dilakukan dengan mudah, apabila Sahabat Tani cahu caranya.
Melansir WikiHow, menurut Maggie Moran, pekebun profesional dari Pennsylvania, Amerika Serikat, hal pertama yang harus Sahabat Tani lakukan yaitu menyiapkan pot baru dan gunakan pot yang berukuran sedikit lebih besar.
Apabila Sahabat Tani ingin memindahkan tanaman ke pot baru, pilihlah pot dengan diameter 3 hingga 5 sentimeter lebih besar dan 3 hingga 5 sentimeter lebih dalam daripada pot yang digunakan saat ini.
“Apabila Anda menggunakan pot yang melebihi ukuran ini, akarnya akan tumbuh hingga memenuhi pot sebelum tanamannya mulai tumbuh. Dengan kata lain, pertumbuhan tanaman akan berfokus di bagian bawah (akar) terlebih dahulu sebelum akhirnya menumbuhkan bagian atas,” ujarnya.
Ketika memilih pot baru, pastikan pot tersebut memiliki lubang drainase, sehingga kelebihan air bisa mengalir keluar.
Meskipun Sahabat Tani telah memilih pot dengan ukuran yang tepat, jangan sampai ada air yang menggenang di bagian dasar pot, karena kondisi ini bisa membuat akar tanaman membusuk.
Setelah itu, bersihkan pot lama dari kuman jika ingin menggunakannya kembali.
Hal ini merupakan langkah yang penting, karena pot lama kemungkinan mengandung tumpukan mineral atau kotoran lain yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman.
Sebagai contoh, garam mineral bisa membuat tanaman mengering dan menghambat pertumbuhan.
Pot yang kotor juga bisa menjadi persembunyian organisme penyebab penyakit tanaman.
“Untuk membersihkan kuman yang ada di dalam pot, rendam pot tersebut di dalam larutan yang terbuat dari sembilan bagian air dan satu bagian pemutih selama minimal sepuluh menit. Kemudian tempatkan pot di dalam larutan yang terbuat dari air dan deterjen, kemudian bilas,” katanya.
“Bersihkan endapan mineral dan kotoran yang ada di pot menggunakan penggosok panci atau sikat kawat. Jika anda menggunakan pot plastik, gunakan saja sabun pencuci piring. Anda juga bisa mengikis kotoran yang menempel dengan pisau. Setelah dibersihkan, bilas pot tersebut dengan air dan rendam hingga siap digunakan,” tambahnya.
Jika Sahabat Tani menggunakan pot terakota (tanah liat yang dibakar) untuk mengganti pot yang lama, pastikan untuk merendam pot tersebut ke dalam air selama beberapa jam sebelum Sahabat Tani menggunakannya.
Pot terakota merupakan bahan yang berpori, sehingga dapat menyerap air dengan mudah.
Jangan sampai asupan air untuk tanaman diserap oleh pot tersebut.
Setelah itu tutup lubang drainase pot.
Pot yang Sahabat Tani gunakan harus memiliki lubang drainase, tetapi jangan sampai tanahnya ikut mengalir keluar dari lubang tersebut.
Lalu, tutup lubang drainase menggunakan sesuatu yang masih dapat dilalui air, misalnya tisu atau saringan kopi.
“Tempatkan bahan berpori seperti saringan kopi atau tisu di atas lubang drainase, agar air dapat mengalir keluar dari pot dan tidak menggenangi tanaman. Bahan berpori ini akan memperlambat prosesnya, sehingga air bisa benar-benar meresap ke dalam tanah dan membantu tanaman,” paparnya.
Kemudian masukkan tanah setinggi beberapa sentimeter ke dalam pot baru.
Tanah di bagian pot sendiri diperlukan tanaman untuk menumbuhkan akar.
“Jangan terlalu berlebihan ketika mengisi tanah ke dalam pot sebelum Anda memasukkan tanaman ke dalamnya. Selain membutuhkan media untuk tumbuh, akar juga harus ditanam di tempat yang cukup dalam sehingga akar tersebut tidak hanya tumbuh di bagian atas pot,” ungkapnya.
Jika sudah selesai, Sahabat Tani bisa mengeluarkan tanaman dari pot lama dengan mudah apabila bola akarnya (rootball) basah.
Siram tanaman tersebut beberapa jam sebelum Sahabat Tani mengganti pot.
Hal ini akan membantu tanaman untuk menjaga kesehatan, walaupun ada beberapa bagian akar yang terputus ketika tanaman dipindahkan ke pot baru.
“Bola akar adalah bagian tanaman yang tumbuh memenuhi pot. Bola akar merupakan gabungan dari akar dan tanah, dan sering kali mengikuti bentuk pot setelah dikeluarkan,” sebutnya.
Keluarkan tanaman dari pot yang lama dengan meletakkan tangan di atas pot, kemudian letakkan ibu jari dan telunjuk di sekeliling batang tanaman.
Selanjutnya, putar pot ke arah samping dan goyangkan tanaman dengan lembut hingga terlepas dari pot.
“Apabila Anda tidak berhasil mengeluarkan tanaman setelah mencobanya beberapa kali, gunakan pisau untuk memotong bagian tepi tanah, dan cobalah kembali. Jangan khawatir apabila Anda mematahkan beberapa akar secara tidak sengaja. Anda memang harus memangkas bola akar tersebut nanti,” tuturnya.
Agar tanaman sesuai dengan pot baru, hilangkan sebagian bola akar yang lama, sehingga akar yang segar bisa menyatu dengan tanah di dalam pot baru.
Pangkas akar yang menggantung di bawah bola akar dan buatlah tiga atau empat celah di bagian bawah bola akar sepanjang kira-kira sepertiga bagian dari bola akar.
“Apabila bola akar berwarna hitam atau berbau, mungkin tanaman tersebut terkena serangan jamur. Mungkin Anda tidak akan bisa menyelamatkan tanaman ini atau memindahkannya ke pot baru. Anda juga dapat memangkas akar yang tebal di bagian samping bola akar,” katanya.
Setelah memangkas bola akar dan memunculkan akar yang sehat, benahi sia akar yang masih kusut.
Hal ini akan memberi kesempatan pada akar agar lebih menyatu dengan tanah di pot yang baru dan bisa mendorong akar agar tumbuh ke arah luar, bukan di sekitar bola akar.
Sebelum memindahkan tanaman, masukkan tanah ke dalam pot, agar tanaman dapat berdiri tegak.
Bagian atas bola akar tanaman tidak boleh berjarak kurang dari 3 sentimeter di bawah pinggiran atas pot, agar airnya tidak meluap keluar ketika Sahabat Tani menyiraminya.
Sahabat Tani juga bisa mengukurnya jika ingin memastikannya.
Setelah itu masukkan tanaman ke dalam pot baru.
Ketika Sahabat Tani menempatkannya ke pot baru, posisikan tanaman tersebut di bagian tengah dengan melihatnya dari atas.
Jangan sampai tanaman tersebut lebih dekat ke salah satu sisi pot.
Pastikan juga, tanaman tersebut berdiri dengan tegak lurus.
Ketika melihat tanaman dari samping, putar potnya dan pastikan tanaman tidak miring ke salah satu sisi.
Setelah Sahabat Tani memasukkan tanaman ke dalam pot baru, tambahkan tanah di sekeliling bola akar.
Sekali lagi, jangan terlalu banyak memasukkan tanah dan posisi tahan harus sekitar 3 sentimeter di bawah tepi atas pot.
“Anda bisa “memadatkan” atau “mengisi” media tanam ketika menambahkan tanah baru. Mengisi berarti menuangkan tanah pada, di sekeliling, dan di atas bola akar. "Memadatkan" berarti menuangkan tanah ke dalam pot, kemudian menekannya ke bawah. Mungkin Anda harus "memadatkan" media tanam jika tanamannya berat untuk menjaga agar tanaman tetap berdiri tegak dan lurus,” paparnya.
Baca juga: Merawat Sri Rezeki yang Menawan
Setelah tanaman berada dalam pot baru dan Sahabat Tani telah memasukkan tanah ke dalam pot, siram tanaman tersebut.
Ini bisa membantu akar tanaman untuk menyerap nutrisi yang ada di dalam tanah dan untuk memastikan, tanaman tersebut sesuai dengan pot yang baru.
“Mungkin Anda harus menambahkan tanah untuk mengisi beberapa tempat yang kosong setelah Anda menyirami tanaman baru dan tanahnya ambles ke bawah. Setelah mengganti pot, jangan menempatkan tanaman di area yang terkena sinar matahari dan sangat lembap. Anda juga tidak boleh langsung memberinya pupuk,” tutupnya.