Kenali Berbagai Penyakit Ikan Cupang
Ikan cupang memiliki berbagai macam penyakit yang kerap menghinggapi, berikut jenis-jenis penyakit pada cupang.
JAKARTA - Jika Sahabat Tani memelihara ikan cupang (Betta splendens), pastinya harus mewaspadai beberapa penyakit yang kerap menyerang cupang.
Namun, jangan khawatir, kebanyakan penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pengobatan dan perawatan yang tepat waktu.
Melansir WikiHow, menurut dokter hewan asal Inggris, dr. Pippa Elliott, MRCVS, hal pertama yang harus diamati yaitu sirip dan keaktifan ikan.
Baca juga: Untung Besar Lelang Cupang Online
Jika sirip cupang milik Sahabat Tani menggumpal atau ikan tidak seaktif biasanya.
Ditambah, warna cupang lebih pucat dari biasanya dan terdapat tampal seperti kapas di tubuhnya.
Hal tersebut merupakan tanda infeksi jamur.
Jamur dapat tumbuh di dalam akuarium yang tidak diberi garam dan Aquarisol setelah diisi air.
“Jamur dapat menyebar cepat dari seekor ikan yang terinfeksi ke ikan lainnya di dalam akuarium, maka harus segera diobati,” ujarnya.
Setelah itu, periksa mata ikan untuk melihat, apakah salah satu atau kedua matanya menonjol dari kepalanya.
Hal ini merupakan gejala infeksi bakteri yang disebut popeye (eksoftalmia).
Cupang milik Sahabat Tani bisa menderita popeye, karena air akuarium kotor atau karena penyakit yang lebih parah seperti tuberkulosis.
Sayangnya, tuberkulosis pada ikan tidak dapat disembuhkan dan penyakit ini mematikan untuk cupang.
Periksa juga, apakah cupang memiliki sisik yang menggembung atau terlihat membengkak.
Hal itu merupakan gejala dropsy (basal) yang merupakan infeksi bakteri di dalam ginjal ikan.
Infeksi tersebut dapat menyebabkan kegagalan ginjal dan akumulasi cairan atau pembengkakan.
Hal ini sering terjadi pada ikan yang melemah karena kondisi yang buruk atau karena mengkonsumsi pakan yang terkontaminasi.
“Sekali mengalami kegagalan ginjal sebagai akibat penumpukan cairan, kemungkinan ikan Anda akan mati. Tidak terdapat obat untuk menyembuhkan dropsy, namun Anda dapat mencegah ikan terjangkit dropsy dengan tidak memberinya pakan cacing hidup atau pakan yang terkontaminasi. Apabila Anda mencurigai ikan cupang Anda terjangkit dropsy, pisahkan dari ikan lainnya agar tidak menulari yang lain,” jelasnya.
Setelah itu, perhatikan juga apabila terdapat bintik atau titik putih yang terlihat seperti garam atau pasir pada ikan.
Ini merupakan tanda penyakit ick atau ich pada ikan.
Bintik-bintik dapat muncul, agar menonjol dan kemungkinan ikan akan menggarukkannya ke benda-benda di dalam akuarium, karena kulit yang teriritasi dan gatal.
Ikan juga dapat memiliki masalah pernapasan dan terlihat megap-megap di permukaan air akuarium.
Ick dapat menyerang ikan yang stres, karena temperatur air yang tidak beraturan dan fluktuasi tingkat pH di dalam air.
Lalu lihat, apakah ekor atau sirip ikan berjumbai atau terlihat memudar.
Ini merupakan tanda-tanda infeksi bakteri yang menyebabkan sirip, ekor, dan mulut ikan membusuk.
Pembusukan ini biasanya muncul pada ikan yang diserang ikan lain di dalam akuarium atau dilukai teman satu akuarium yang mencapit sirip.
Lingkungan akuarium yang buruk juga dapat menambah pembusukan.
“Untungnya, kebanyakan ikan cupang dapat menumbuhkan kembali ekor dan sirip mereka apabila pembusukan ditangani tepat waktu. Akan tetapi, ekor dan sirip ikan cupang Anda mungkin tidak akan seaktif dulu ketika sudah tumbuh kembali,” katanya.
“Beberapa ikan cupang dapat menderita pembusukan tubuh dan sirip yang lebih parah ketika pembusukan sirip biasa tidak diobati untuk jangka waktu lama. Ikan Anda dapat kehilangan jaringan tubuh dan sirip ketika pembusukan terjadi. Setelah pembusukan mencapai jaringan tubuh ikan Anda, menyembuhkan pembusukan yang parah dapat menjadi sulit dan ikan Anda pada dasarnya akan termakan hidup-hidup,” tambahnya.
Sorotkan senter ke ikan cupang untuk melihat, apakah tubuh ikan terlihat keemasan atau berwarna karat.
Hal ini merupakan gejala velvet, yaitu parasit yang menular.
Apabila cupang mengidap velvet, ikan akan mengapit sirip dengan tubuhnya, mulai kehilangan warna, nafsu makan berkurang, dan akan menggarukkan tubuhnya ke sisi akuarium atau ke gravel di dalam akuarium.
“Karena velvet merupakan parasit yang sangat menular, Anda harus mengobati semua ikan di dalam akuarium apabila salah satu ikan menunjukkan tanda-tanda velvet,” terangnya.
Lalu periksa, apakah ikan mengambang pada salah satu sisi atau tidak bergerak di dasar akuarium.
Ini merupakan tanda-tanda gangguan kandung kemih, penyakit yang umum pada ikan cupang.
Gangguan kandung kemih bisa disebabkan oleh ikan cupang yang terlalu banyak diberi makan, yang berujung pada pembengkakan kandung kemih yang menyebabkan ikan mengambang pada salah satu sisi atau berbaring di dasar akuarium karena kesulitan berenang.
“Ingatlah bahwa gangguan kandung kemih mudah diobati dan tidak menyakiti ikan, sehingga Anda tidak perlu khawatir ikan akan mati karena kandung kemih,” tuturnya.
Terakhir, perhatikan apabila terdapat galur hijau keputihan pada kulit cupang.
Ini merupakan gejala cacing jangkar (lernea), yang merupakan krustasea kecil yang bersembunyi pada kulit ikan dan masuk ke dalam otot.
Cacing jangkar kemudian bertelur di dalam ikan sebelum mati dan meninggalkan kerusakan pada ikan yang dapat terinfeksi.
Cupang dapat mengidap parasit eksternal seperti cacing jangkar, karena paparan di toko hewan peliharaan, dari makanan, atau dari ikan lain yang terinfeksi yang dimasukkan ke dalam akuarium ikan.
“Ikan Anda dapat menggarukkan tubuhnya ke benda-benda untuk mencoba menyingkirkan cacing jangkar dan pada saat cacing jangkar menempel pada ikan Anda, mungkin akan membengkak,” ujarnya.
Cara mengobati penyakit cupang
Jika penyakit menyerang cupang milik Sahabat Tani, hal pertama yang harus kalian lakukan yaitu mengkarantina ikan yang terinfeksi.
Apabila cupang milik Sahabat Tani tinggal bersama ikan lain di dalam satu akuarium, gunakan jaring ikan yang bersih untuk memindahkannya dari akuarium dan tempatkan di dalam akuarium yang lebih kecil dengan sistem penyaringan yang diperlukan.
Hal ini akan memungkinkan Sahabat Tani memberi perawatan pada air dan akuarium untuk penyakit apa pun tanpa membahayakan ikan.
“Anda juga harus memastikan bahwa akuarium karantina memiliki temperatur yang benar untuk ikan cupang Anda, berkisar antara 25 sampai 27 derajat celsius,” tuturnya.
Bila cupang terkena parasit ich, gunakan obat Ich Guard atau obat lain seperti GESUND Magic Parasite.
Sahabat Tani dapat membeli obat ini di toko hewan terdekat.
Kalian juga dapat mengobati ich dengan meningkatkan temperatur akuarium apabila akuariumnya lebih besar dari 19 liter.
Apabila akuarium Sahabat Tani lebih kecil dari 19 liter, hindari untuk meningkatkan temperatur, karena dapat membunuh cupang.
“Tingkatkan temperatur akuarium besar secara perlahan hingga mencapai 29 derajat Celsius untuk menghindari mengejutkan ikan cupang. Cara ini akan membunuh parasit ich. Apabila Anda memiliki akuarium berukuran kecil, bersihkan akuarium seluruhnya, lakukan penggantian air total, dan lakukan pemeliharaan air dengan Aquarisol dan garam ikan,” paparnya.
“Anda juga dapat memindahkan ikan cupang ke dalam wadah sementara dan menaikkan temperatur air hingga 29 derajat Celsius untuk membunuh parasit ich yang tersisa sebelum Anda memasukkan kembali ikan cupang ke dalam akuarium. Anda dapat mencegah perkembangan ich dengan menjaga temperatur air yang konsisten dan membersihkan akuarium setiap minggu,” tambahnya.
Jika cupang terinfeksi jamur, hilangkan jamur tersebut dengan Ampisilin atau Tetrasiklin.
Obat-obatan tersebut dapat membunuh jamur dan mencegah cupang terjangkit lebih banyak jamur yang dapat mencegah pembusukan ekor dan sirip.
Sahabat Tani juga harus membersihkan akuarium seluruhnya dan melakukan penggantian air total.
Tambahkan perawatan pada air baru dengan ampisilin atau tetrasiklin, juga penghilang jamur.
“Anda perlu membersihkan akuarium dan melakukan penggantian air total setiap tiga hari, menambahkan obat di setiap penggantian air untuk membunuh jamur secara permanen. Setelah ikan cupang tidak terlihat kehilangan jaringan pada ekor atau siripnya, Anda dapat melanjutkan jadwal pembersihan akuarium seperti biasanya,” katanya.
“Anda juga dapat menggunakan ampisilin untuk mengobati popeye pada ikan cupang. Bersihkan akuarium dan lakukan penggantian air total setiap tiga hari dengan menambahkan ampisilin pada setiap penggantian air. Gejala popeye ikan Anda seharusnya hilang dalam satu minggu,” lanjutnya.
Tambahkan BettaZing ke akuarium untuk membunuh parasit eksternal apa pun.
Apabila ikan menunjukkan tanda parasit eksternal, seperti cacing jangkar atau velvet, Sahabat Tani harus mengganti setidaknya 70% air dalam akuarium.
Kalian juga perlu melakukan pemeliharaan air yang tersisa dengan BettaZing untuk membunuh parasit dan telurnya yang tersisa.
“Anda dapat membeli BettaZing di toko hewan peliharaan di terdekat,” sebutnya.
Hindari memberi makan ke cupang secara berlebih untuk mencegah gangguan kandung kemih.
Cupang memiliki nafsu makan yang kecil, sehingga Sahabat Tani hanya perlu memberikan ikan makan dalam porsi kecil satu kali dalam sehari untuk menghindari memberi makan berlebih.
Baca juga: Mengenal Keunikan Cupang FCCP
Cupang milik Sahabat Tani seharusnya dapat menghabiskan semua makanan di dalam akuariumnya dalam dua menit setelah diberi makan.
Makanan sisa dalam akuarium ikan dapat menyebabkan kualitas air memburuk dan membuat cupang lebih rentan terhadap penyakit.
“Anda perlu memberi makan ikan Anda diet kaya protein beragam. Cari makanan untuk ikan cupang di toko hewan peliharaan terdekat, juga makanan beku atau olahan untuk ikan tropis,” tuturnya.