• 20 April 2024

Berkunjung ke Rumah Atsiri Indonesia

uploads/news/2020/11/berkunjung-ke-rumah-atsiri-633308cda81fc7a.jpg

Tanaman aromatik yang tumbuh di Indonesia memiliki aroma yang khas. Contohnya, aroma java rosemary yang tumbuh di sini, memiliki wewangian yang berbeda dengan rosemary di daerah atau negara lain.”

JAKARTA - Indonesia telah lama dikenal sebagai surga rempah-rempah dan tanaman aromatik di mata dunia.

Rempah-rempah dan tanaman aromatik biasanya menjadi bahan utama pembuatan bumbu masakan hingga minyak aroma terapi atau kini yang populer disebut minyak esensial atau atsiri.

Tanaman wangi ini, terutama serai dan nilam, menjadi salah satu komoditas primadona sejak 1960-an dan membuka hubungan dagang antara Indonesia dengan negara-negara di Eropa.

Baca juga: Untung Besar Budidaya Nilam

Terinspirasi dari perjalanan dan potensi tanaman aromatik, lahirlah Rumah Atsiri Indonesia (RAI).

RAI yang berlokasi di Desa Plumbon, Kecamatan Tawamangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, mengawali perjalanannya pada 2016 sebagai tempat wisata edukasi mengenai tanaman aromatik untuk pembuatan minyak esensial dan produk aromaterapi lainnya.

Founder RAI, Natasha Clairine Mintarga menceritakan, bangunan yang ditempati RAI merupakan bekas pabrik penyulingan citronella pada 1963 dan merupakan hasil kesepakatan antara Indonesia dan Bulgaria setelah kemerdekaan.

Kisah inilah yang menggugah Natasha untuk menyalakan kembali potensi industri tanaman aromatik dalam negeri.

Tanpa mengubah struktur asli bangunan utama yang dirancang tim dari Bulgaria, Natasha mengembangkan kawasan seluas 5 hektare dan membangun fasilitas pendukung program penelitian, pelatihan, dan edukasi mengenai produk olahan dari minyak atsiri.

Di RAI, pengunjung dapat melihat 80 jenis tanaman aromatik yang dibudidayakan, mendalami sejarah minyak atsiri di dunia dan inovasi alat penyulingan dari masa ke masa, dan belajar tentang cara membuat minyak esensial di Learning Hubs.

Selain itu, ada juga fasilitas pendukung lainya seperti akomodasi, restoran, dan functional hall.

Saat ini, terdapat 29 jenis minyak esensial yang diproduksi RAI.

Tanaman aromatik seperti java rosemary, lemongrass (serai), dan patchouli (nilam) merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia, sehingga menjadi produk minyak atsiri unggulan dan banyak diminati pelanggan dari Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Tanaman aromatik yang tumbuh di Indonesia memiliki aroma yang khas. Contohnya, aroma java rosemary yang tumbuh di sini, memiliki wewangian yang berbeda dengan rosemary di daerah atau negara lain. Keunikan inilah yang dicari oleh pasar internasional. Karenanya, kami ingin terus memperkenalkan produk minyak atsiri kepada masyarakat dan menjajaki lebih banyak kemitraan dengan institusi maupun komunitas-komunitas bisnis,” ujar Natasha seperti melansir ANTARA, Selasa (10/11).

Dalam mengelola tanaman aromatik, RAI bermitra dengan para petani lokal dan 80% karyawannya juga berasal dari masyarakat desa setempat.

Selain itu, RAI juga memberikan pembinaan terhadap UMKM lokal hingga mereka dapat memproduksi dan memperoleh izin Produk Industri Rumah Tangga untuk memasarkan produknya.

Sejak awal mendirikan RAI, Natasha juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan RAI sebagai sarana wisata edukasi untuk segala usia.

Selain itu, penggunaan media sosial membantunya menjangkau kelompok yang diinginkannya.

Banyak pelanggan kami yang pertama kali mengetahui Rumah Atsiri dari Facebook atau Instagram, lalu mereka tertarik untuk datang. Selain mempromosikan wisata, kini kami juga menawarkan produk essential oil siap pakai dan dapat dikirim ke seluruh Tanah Air. Dengan cara ini, kami berharap dapat semakin memajukan industri lokal minyak atsiri,” jelas Natasha.

Baca juga: Masa Depan Cerah Atsiri Aceh

Meski kegiatan wisata masih dibatasi karena pandemi COVID-19, menurut Natasha, ada peningkatan minat pelanggan terhadap produk minyak esensial, terutama minyak ekaliptus.

Selain itu, RAI juga berkolaborasi dengan institusi sekolah maupun komunitas untuk melakukan tur virtual dan pelatihan secara daring.

Related News