Merawat Zebra Danio bagi Pemula
“Danio cepat berkembang biak saat dibiarkan sendiri, namun danio sering memakan anaknya.”
JAKARTA - Bagi Sahabat Tani yang ingin memulai hobi memelihara ikan, zebra danio bisa menjadi pilihan.
Zebra danio sendiri merupakan jenis ikan tropis yang memiliki panjang sekitar 5 sentimeter dan sangat atraktif.
Selain itu, ikan ini juga termasuk spesies ikan yang suka berinteraksi dengan ikan-ikan lainnya dan cepat berkembang biak.
Baca juga: Kenali Berbagai Penyakit Ikan Cupang
Melansir WikiHow, dokter hewan asal Inggris, dr. Pippa Elliott, MRCVS, mengungkapkan langkah pertama yang harus Sahabat Tani lakukan, yaitu mempersiapkan akuarium dengan ukuran minimal 40 liter.
Ukuran ini dipilih karena danio merupakan ikan sosial dan perlu ruangan untuk dirinya bersama teman-temannya.
Akuarium juga harus dilengkapi dengan BIO-Wheel, filter daya eksterior, dan pemanas.
“Ikan ini dapat dirawat tanpa menggunakan pemanas. Akan tetapi, gunakan pemanas untuk menjaga kondisi ikan tetap optimal, apalagi jika Anda akan mengembangbiakkan ikan ini. Anda mungkin harus merakit sendiri akuarium yang baru Anda beli. Ikuti petunjuk yang tersedia di kemasannya,” sebut Elliott.
Setelah itu, belilah bahan kimia untuk pengolahan air.
Biasanya, air yang Sahabat Tani gunakan di rumah, biasanya banyak mengandung bahan kimia, misalnya klorin, yang bisa berbahaya bagi ikan.
Belilah alat tes air di toko hewan untuk menentukan, apakah air yang digunakan aman.
Sahabat Tani mungkin harus membeli larutan natrium tiosulfat untuk melenyapkan kandungan klorin, serta Amquel untuk melenyapkan chloramine.
“Untuk info selengkapnya mengenai bahan-bahan kimia yang terkandung dalam air Anda, tanyakan kepada pemilik toko hewan terdekat dengan rumah Anda, atau hubungi langsung perusahaan air minum Anda,” ujarnya.
Setelah siap, masukkan kerikil ke akuarium.
Ikan menyukai lapisan kerikil yang diletakkan di bagian bawah akuarium.
Tambahkan kerikil-kerikil hingga tebalnya mencapai 1/2 sentimeter.
Lalu tambahkan air sampai hampir memenuhi bagian atas akuarium.
Lakukan ini agar lapisan oksigen pada bagian atas akuarium tetap terjaga.
Air keran umumnya sudah bagus, namun Sahabat Tani harus melenyapkan kandungan kimia di dalamnya.
Selain menambahkan Amquel dan natrium tiosulfat, sesuaikan juga tingkat pH air akuarium.
Untuk menyesuaikan tingkat pH air akuarium, beli asam dan basa yang dijual di toko hewan.
Tes dan sesuaikan tingkat pH air di kisaran 6-8, namun disarankan di angka 7.
Setelah tingkat pH sudah pas, masukkan minimal enam ekor danio agar interaksi ikan menjadi optimal.
Danio juga tidak bermusuhan dengan sejumlah varietas ikan lainnya, termasuk dari jenis corydoras dan tetras.
Agar dapat mengembangbiakkan danio, Sahabat Tani bisa memasukkan danio-danio dari kedua jenis kelamin.
Untuk membedakannya, danio jantan memiliki garis-garis kuning, sedangkan danio betina umumnya berukuran lebih besar.
“Danio cepat berkembang biak saat dibiarkan sendiri, namun danio sering memakan anaknya,” ujarnya.
Lalu, pindahkan danio ke akuariumnya secepat mungkin.
Ini karena, zebra danio tidak akan bertahan lebih dari delapan jam di dalam kantong plastik milik toko hewan.
Saat pindahkan ikan ke dalam akuarium, jangan ikutkan airnya, karena pasti terlalu banyak mengandung amonium.
Setelah itu, rawatlah ikan dengan beri makan.
Danio sendiri dapat memakan banyak sumber makanan seperti pelet, cacing, daphnia, atau udang air asin.
Jangan lupa, jaga suhu air akuarium.
Karena, danio akan nyaman dan hangat dalam suhu 18-24 celsius.
Suhu ini dapat diperoleh tanpa pemanas, namun penggunaan pemanas akan membantu.
Sedangkan suhu sebesar 26 celsius optimal untuk mendorong pengembangbiakan danio.
Selain itu, bersihkan akuarium setiap minggu.
Baca juga: Membuat Habitat Buatan untuk Kura-kura
Saat membersihkan akuarium, pastikan Sahabat Tani tidak perlu mengeluarkan kerikil di dalamnya, namun harus menggunakan siphon untuk menarik sampah yang telah menumpuk di bagian bawah akuarium.
Gunakan kikir untuk membersihkan ganggang pada kaca akuarium.
Setelah itu, buang dan ganti 10-15% air akuarium.
“Jangan mengeluarkan ikan saat mengganti air, karena ikan bisa menjadi stres. Saat mengganti air, taruh air baru di dalam sebuah ember khusus. Jangan gunakan ember yang telah dipakai untuk pekerjaan rumah tangga lain, karena mungkin telah mengandung zat-zat kimia berbahaya. Tes dan olah air seperti yang telah dibahas di atas. Gunakan siphon untuk memasukkan air baru perlahan-lahan ke akuarium,” tutupnya.