Cara Sukses Menanam Lidah Buaya
“Daerah dengan iklim yang hangat dan panas merupakan tempat ideal untuk menanam lidah buaya di luar ruangan di sepanjang tahun.”
JAKARTA - Lidah buaya merupakan tanaman yang sangat populer dan mudah tumbuh, asalkan Sahabat Tani memahami kebutuhan tanaman tersebut terhadap air dan sinar matahari dengan meniru cuaca panas yang biasa digunakan oleh lidah buaya untuk tumbuh.
Tidak seperti tanaman sukulen atau tanaman dengan batang atau daunnya berdaging tebal untuk menyimpan air lainnya, lidah buaya tidak bisa ditanam dari potongan daunnya.
Sebagai gantinya, Sahabat Tani dapat mengembangbiakkan dari tanaman muda yang muncul di pangkal tanaman dewasa atau dari sistem perakarannya yang menyambung.
Baca juga: Cara Aman Memindahkan Tanaman Pot
Melansir WikiHow, menurut pakar sistem makanan asal Amerika Serikat, Andrew Carberry, MPH, tanaman lidah buaya muda harus ditangani dengan hati-hati, seperti yang dijelaskan secara terperinci di bawah ini.
Hal pertama yang harus Sahabat Tani perhatikan yaitu, lidah buaya memiliki akar yang relatif pendek dengan daun yang berat, sehingga biasanya tanaman ini dipindah ke pot yang lebih besar ketika bagian atas tanaman sudah terlalu berat dan posisinya saling menumpuk.
Apabila lidah buaya sudah tidak memiliki ruang untuk menumbuhkan akar, tanaman ini akan mulai mengeluarkan tunas batang yang dapat dipindahkan ke dalam pot tersendiri.
“Apabila Anda lebih suka membesarkan tanaman dewasa daripada menanam tanaman baru, pindahkan tanaman Anda ke pot yang berukuran lebih besar sebelum akarnya mulai memenuhi bagian dinding pot,” ujarnya.
Setelah itu, tempatkan tanaman di area yang hangat dan cukup mendapatkan sinar matahari.
Hal ini karena lidah buaya menyukai area yang mendapatkan sinar matahari selama 8 hingga 10 jam.
Walaupun lidah buaya akan tumbuh dengan baik dengan suhu yang panas atau hangat, tanaman ini dapat bertahan hidup dengan baik dalam suhu yang panas atau hangat, tanaman ini juga dapat bertahan hidup di cuaca yang dingin.
Akan tetapi, lidah buaya tidak bisa hidup apabila berada di wilayah dengan suhu di bawah -4 derajat celsius.
“Daerah dengan iklim yang hangat dan panas merupakan tempat ideal untuk menanam lidah buaya di luar ruangan di sepanjang tahun. Apabila Anda tinggal di daerah dengan suhu yang dingin, Anda bisa menempatkan lidah buaya di luar ruangan, tetapi harus membawanya ke dalam ruangan di saat-saat tertentu,” sebutnya.
“Bagi kita yang tinggal di Indonesia, tempat ideal untuk menempatkan lidah buaya di dalam ruangan adalah di jendela yang menghadap ke timur atau barat karena bisa mendapatkan sinar matahari dalam jumlah yang cukup. Walaupun lidah buaya dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi yang panas, tanaman ini tetap bisa terbakar. Pindahkan tanaman ke area yang terkena naungan apabila daunnya mulai berubah menjadi cokelat,” tambahnya.
Lalu tanamlah lidah buaya di tanah yang bisa menyerap air dengan baik.
Hal ini karena lidah buaya terbiasa hidup dengan kondisi yang kering dan bisa membusuk jika ditanam di tanah yang tergenang air.
Gunakan media tanam untuk menanam kaktus atau buatlah media tanam sendiri dengan mencampur pasir, tanah, dan kerikil dengan perbandingan yang sama.
“Apabila Anda menanamnya di dalam pot, pastikan pot tersebut mempunyai lubang di bagian bawahnya agar air dapat keluar dari dalam pot,” tuturnya.
Tempatkan bola akar lidah buaya tepat di bawah permukaan tanah.
Jika ada bagian daun yang berwarna hijau dan tebal tertimbun atau tersentuh tanah, daun tersebut bisa membusuk.
Setelah itu, taburkan satu lapis tipis kerikil di sekeliling pangkal tanaman lidah buaya, agar tanahnya tidak bergerak dan untuk mengurangi penguapan.
Namun, hal ini tidak perlu dilakukan jika tanaman Sahabat Tani sudah tumbuh subur.
Jadi, Sahabat Tani bisa membiarkan tanahnya tetap terbuka jika kalian menyukai tampilannya seperti itu.
“Apabila Anda tinggal di daerah yang dingin, gunakan batu putih karena batu ini bisa memantulkan kehangatan sinar matahari ke bagian bawah tanaman,” katanya.
Sebelum Sahabat Tani menyiraminya, berikan waktu selama beberapa hari, agar lidah buaya dapat memperbaiki sistem perakarannya yang mungkin rusak ketika kalian menanamnya.
Akar yang rusak bisa membusuk jika Sahabat Tani menyiraminya.
Lidah buaya juga mampu menyimpan banyak air di dalam daun, sehingga tidak masalah jika tanaman tersebut tidak diberi air selama bebrapa hari.
“Jika Anda ingin bertindak lebih aman, siram tanaman tersebut dengan sedikit air sebanyak satu atau dua kali saja,” tuturnya.
Perawatan harian dan penanganan masalah
Untuk perawatannya, lidah buaya justru akan tumbuh dengan cepat ketika cuaca sedang panas dan matahari bersinar terik jika disiram secara teratur.
Akan tetapi, orang-orang lebih cenderung menyiraminya secara berlebihan daripada membiarkan tanahnya kering.
Jadi, jangan menyiram tanaman jika tanahnya belum kering hingga kedalaman 8 sentimeter.
Hal yang perlu diperhatikan lainnya, yaitu siram tanaman dalam jumlah yang sedikit ketika cuaca sedang dingin.
Kecuali jika Sahabat Tani menempatkannya di ruangan yang diberi pemanas di sepanjang tahun dan ketika cuaca sedang dingin, kalian hanya boleh menyiraminya satu atau dua kali dalam sebulan.
Selain itu, lidah buaya juga tidak membutuhkan pupuk dan jika penggunannya secara berlebihan, bisa merusak tanaman atau mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dengan sehat.
“Apabila Anda ingin mempercepat pertumbuhan, pilihlah pupuk dengan kandungan nitrogen rendah, fosfor tinggi, dan kalium yang rendah, misalnya dengan perbandingan 10:40:10 atau 15:30:15. Berikan pupuk setahun sekali di awal masa pertumbuhan,” jelasnya.
Tanah di sekeliling lidah buaya juga harus bersih dari gulma dan rumput.
Bersihkan gulma secara teratur apabila Sahabat Tani menanam lidah buaya di luar ruangan, tetapi lakukan secara hati-hati.
Karena, media tanam terbaik untuk lidah buaya yaitu yang berpori dan berpasir, akan tanaman akan mudah rusak jika Sahabat Tani mencabut gulma dengan kuat.
Apabila daunnya tumbuh mendatar dan rendah, perbanyak paparan sinar matahari.
Daun lidah buaya juga seharusnya tumbuh ke atas atau ke luar pada suatu sudut, yang mengarah ke sinar matahari.
Apabila daunnya tumbuh rendah ke arah tanah atau mendatar ke arah luar, mungkin tanaman tersebut kurang mendapatkan sinar matahari.
“Pindahkan tanaman ke area yang lebih banyak mendapatkan sinar matahari. Jika Anda menamnya di dalam ruangan, cobalah memindahkannya ke luar ruangan saat siang hari,” sebutnya.
Apabila daunnya berubah menjadi cokelat, kurangi paparan sinar matahari.
Walaupun lidah buaya lebih tahan terhadap paparan sinar matahari daripada tanaman lainnya, daunnya masih bisa terbakar.
Apabila daun lidah buaya berubah menjadi cokelat, pindahkan tanaman tersebut ke area yang mendapatkan naungan di awal sore.
Jika daunnya menjadi kurus dan berkerut, tambahkan penyiraman air.
Daunnya yang tebal dan berdaging biasanya digunakan untuk menyimpan air, ketika tanaman mengalami kekeringan.
Siram tanaman tersebut lebih sering, apabila daunnya terlihat kurus atau berkerut.
“Berhati-hatilah, jangan sampai berlebihan memberikan air. Airnya harus bisa mengalir dengan cepat agar akar tanaman tidak membusuk. Pembusukan akar biasanya sulit dihentikan,” jelasnya.
Jika Sahabat Tani melihat daun yang menguning atau "meleleh", hal itu terjadi karena tanaman terlalu banyak menerima air.
Hentikan penyiraman secara penuh selama satu minggu berikutnya atau dua minggu ketika tanaman dalam keadaan dorman dan kurangi pemberian air ketika Sahabat Tani mulai menyiraminya kembali.
“Anda bisa memotong daun yang berubah warna tanpa menimbulkan bahaya pada tanaman, tetapi sebaiknya Anda menggunakan pisau yang sudah disterilkan,” tuturnya.
Membiakkan tanaman baru
Jika Sahabat Tani ingin tanamannya menghasilkan tanaman muda atau tunas batang, sabar.
Hal itu akan terjadi apabila tanaman dewasa telah memenuhi ukuran pot.
Lidah buaya akan mulai mengeluarkan tunas batang, yang merupakan hasil pengkloningan dari tanaman itu sendiri.
Tunas batang ini biasanya berbagi sistem perakaran yang sama dengan tanaman induk dan mungkin juga menempel pada bagian dasarnya.
Tunas batang terkadang juga muncul dari lubang drainase pot atau bahkan dari akar yang menjalar ke pot lain di sebelahnya.
“Tunas batang cenderung berwarna hijau terang daripada daun tanaman dewasa. Ketika pertama kali muncul, tunas batang tidak mempunyai duri di bagian tepi daun seperti pada tanaman dewasa,” sebutnya.
Tanaman muda akan tumbuh dengan baik, apabila Sahabat Tani membiarkannya tumbuh cukup besar dan matang sampai tanaman tersebut mempunyai akar sendiri.
Walaupun ukurannya berbeda-beda (tergantung jenisnya), aturan yang bagus untuk mengambilnya yaitu ketika tanaman muda memiliki tinggi minimal 8 sentimeter, dan sebaiknya sudah berukuran 13 sentimeter.
Setelah itu potong tanaman muda menggunakan pisau yang tajam dan bersih.
Sterilkan pisaunya terlebih dahulu untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi.
Singkirkan tanah yang ada di bagian pangkal tunas untuk memeriksa, apakah akar tanaman muda tersebut terhubung dengan tanaman induknya atau tidak.
Jika terhubung, potong akarnya yang menyambung, dan pastikan akarnya tetap menempel pada tanaman tersebut.
“Tanaman muda yang telah mempunyai akar akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan, tetapi mungkin akarnya akan sulit dilihat sebelum Anda mengangkat tunas batang tersebut dari dalam tanah,” tuturnya.
Jangan langsung menanam tunas batang tersebut.
Lalu, biarkan tanaman membentuk kalus pada bekas potongan.
Jika Sahabat Tani langsung menanamnya, permukaan bekas potongan pisau bisa terkena infeksi ketika bersentuhan dengan tanah.
Setelah itu, tempatkan tanaman muda di bagian atas yang bisa mengalirkan air dengan baik, tanpa menimbun daunnya.
Karena sistem akarnya masih kecil atau bahkan tidak ada sama sekali, mungkin Sahabat Tani harus menopang tanaman tersebut dengan lapisan kerikil dan menyandarkannya pada benda lain.
Dalam beberapa minggu, sistem akarnya akan tumbuh besar untuk menopang tanaman itu sendiri.
Jika sudah, semprotkan air pada tanaman setiap beberapa hari sekali apabila akarnya belum muncul.
Tapi, jangan menyirami tanaman jika akarnya belum tumbuh.
Baca juga: Menanam Paprika di Pekarangan Rumah
“Tunggulah minimal beberapa minggu ketika akarnya keluar sebelum Anda menyiraminya. Sebagai gantinya, semprot tanaman tersebut setiap tiga hari sekali menggunakan semprotan tanaman,” katanya.
Lidah buaya sendiri dapat bertahan dalam waktu yang lama tanpa air, dan apabila Sahabat Tani menyiraminya sebelum akarnya cukup panjang, airnya dapat membasahi tanaman dan membuatnya busuk.
Apabila tunas batang telah mempunyai sistem akar sendiri, biarkan akarnya tumbuh dengan menyiraminya satu kali dan menempatkan tanaman di tempat yang teduh selama 2 hingga 3 minggu.
“Setelah tanaman ditempatkan di dalam pot dan akarnya tumbuh, Anda bisa memperlakukannya seperti tanaman dewasa,” tutupnya.