Paru-Paru Mini Kampung Teduh
Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga RT 001, Gang Haji Lembang, Kelurahan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, tergerak untuk membuat kampung mereka lebih teduh.
TANGERANG - Semakin bertambahnya hari, semakin bertambah panas suhu di Kota Tangerang. Melihat perubahan iklim tersebut, dirinya beserta warga di RT 001, Gang Haji Lembang, Kelurahan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, berpikir keras untuk membuat kampung mereka lebih teduh. Hingga akhirnya, setahun belakangan ini mereka berhasil membuat paru-paru mini dan menyebut tempat mereka sebagai “Kampung Teduh.”
“Kalau saya di sini sama teman-teman semua, namanya Kampung Teduh kan, gimana caranya ya buat kampung jadi terasa teduh. Selain teduh kampungnya, teduh juga hatinya,” ucap Awang sambil menyiram salah satu tamanannya, Selasa (22/10).
“Ide seperti ini sebenarnya sambil iseng-iseng aja, dari kita kumpul dan ngobrol-ngobrol program RW, program RT. Dengan musim kemarau seperti saat ini, akhirnya kita bilang, udah kita bikin kampung teduh aja,” tambahnya.
Pria 35 tahun ini pun menyebutkan, sistem tanam yang diterapkan oleh kampung teduh ini merupakan sistem tanam Veltikultur. Veltikultur sendiri merupakan teknik bercocok tanam di ruang atau lahan sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat. “Karena lahan enggak ada, gang ini juga sempit, kami pakai saja pot yang digantung,” ucapnya sambil menunjukan salah satu pot yang menggantung di pagar rumahnya.
“Makanya kita juga mulai kembangkan di jalan-jalan, karena jalan kan akses umum, kita mau pakai pot tapi sempit akhirnya memilih pakai pot-pot bertingkat yang digantung agar tidak mengganggu jalannya mobil. Jadi kita menanam juga enggak ganggu fasilitas umum,” tambahnya lagi.
Tanaman yang ditanam oleh Awang pun bermacam-macam, mulai dari tanaman sirih gading, tanaman binahong merah, binahong hijau, daun pandan, dan sebagainya. Menurut Awang, binahong biasanya ia gunakan sebagai obat untuk membersihkan luka luar dan bisa juga untuk diminum sebagai obat lambung.
“Ada beberapa di kampung kita yang tanam jahe, lengkuas, bahkan ada juga daun pandan, terus ada lagi daun kemangi, hasil yang didapat dari adanya Kampung Teduh ya buat oksigen saja, kalau buat pribadi sendiri seperti jual beli sih kita enggak melakukan itu, paling hanya untuk tambahan sedikit pribadi seperti tanaman binahong untuk dijadikan obat,” ucapnya.
Awang sendiri pun menuturkan bahwa program RT 001 ini akan dikembangkan ke RT lainnya, hingga program Kampung Teduh ini berkembang menjadi program RW. “Program Kampung Teduh sudah sampai ke RT 002 dan kita lagi ngembangin juga ke RT 003, mereka juga sudah mulai berjalan ikut menanam seperti di RT kami, bisa di lihat sepanjang jalan ke arah sana menuju RT 003 juga sudah mulai banyak yang menanam,” tutupnya. (Rizkya Annissa Farhani).