Terpilihnya Sang Putra Pejuang
Syahrul Yasin Limpo ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 menggantikan Arman Sulaiman.
JAKARTA – Dari kejauhan, seorang laki-laki mengenakan kemeja putih dengan dipadu celana berwarna hitam berjalan bersama menuju Istana. Pria itu bernama Syahrul Yasin Limpo, yang tiba di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (22/10) kemarin. Dirinya menyusul Sri Mulyani yang sebelumnya telah tiba di sesi kedua pengenalan calon menteri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja 2014-2019 itu datang bersama beberapa orang berkemeja batik dan disambut oleh seorang pria berkemeja merah sambil tersenyum dan berjabat tangan mengarahkan Syahrul untuk masuk ke dalam istana yang kemudian disambut oleh beberapa wartawan.
“Baru dapat penyampaian untuk hadir dan ketemu bapak presiden hari ini, saya diminta pakai baju putih, cuma itu yang bisa saya sampaikan,” ucapnya sambil tersenyum saat dimintai komentar oleh para wartawan.
Syahrul Yasin Limpo ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 menggantikan Arman Sulaiman yang juga berasal dari Sulawesi Selatan. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian, nama Syahrul Yasin Limpo telah lama dikenal banyak orang sebagai sosok yang memiliki segudang pengalaman di pemerintahan daerah.
Syahrul Yasin Limpo yang merupakan mantan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan ini lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 16 Maret 1955. Ia merupakan putra dari mendiang Muhammad Yasin Limpo, tokoh pergerakan Sulawesi Selatan dengan sang ibu Nurhayati Yasin Limpo. Syahrul Yasin Limpo memulai karirnya sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Gowa pada 1980. Setelah menjadi Pegawai Negri Sipil tersebut, beberapa kali ia sering menduduki sejumlah jabatan di Kabupaten Gowa.
Jabatan penting yang pernah dia pegang antara lain Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa pada 1991, maupun Kepala Biro Humas Setwilda Tingkat I 1993. Hingga akhirnya pada 1994, ia dilantik menjadi Bupati Gowa dengan masa akhir jabatannya di tahun 2012 silam. Saat itu ia dikenal sebagai kader Partai Golkar. Karirnya tak berhenti sampai di situ, pada 2003 ia diangkat menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan mendampingi Gubernur Amin Syam.
Hingga pasangan tersebut berhasil memecahkan kongsi pada pilkada Sulawesi Selatan 2007. Bersama pasangannya Agus Arifin Nu'mang, Syahrul Yasin Limpo menjadi pemimpin pertama Sulawesi Selatan yang dipilih secara langsung. Ia mengemban jabatan tersebut selama dua periode, dari 2008 hingga 2018. Adapun sejak 2018, Syahrul berpindah dari Partai Golkar ke Partai Nasdem.
Tak hanya memiliki segudang pengalaman dalam bidang pemerintahan, ia juga memiliki banyak prestasi dalam bidang pertanian. Di bidang pertanian, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, pada 2008 ia pernah memperoleh penghargaan Setya Lencana Pembangunan Pertanian atas prestasinya meningkatkan produksi padi hingga mencapai di atas 5% mendukung P2BN pada 2007.
Kemudian di 2008 juga, Syahrul Yasin Limpo pun meraih penghargaan pada Peningkatan Produksi Beras di atas 5 persen mendukung P2BN pada 2008. Penghargaan lainnya pun masih berlanjut, Pada 2013 dan 2014, Syahrul Yasin Limpo dua kali memperoleh penghargaan “Adhykarya Pangan Nusantara” kategori pembina ketahanan pangan dalam prestasinya mempelopori, meningkatkan dan memberikan keteladanan untuk mewujudkan ketahanan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan 2011. (Rizkya Annisa Fahrani)