Cara Mudah Budidaya Pakcoy
“Sayuran yang banyak peminatnya tentu akan sangat menguntungkan untuk dibudidayakan.”
JAKARTA - Jika Sahabat Tani ingin usaha becocoktanam sayuran, mungkin bisa memulai dengan menanam pakcoy.
Apalagi, pakcoy merupakan salah satu jenis sawi yang memiliki rasa nikmat dan lezat, serta banyak diminati oleh masyarakat.
Pakcoy memiliki kandungan vitamin A tinggi dan mampu menjaga kornea mata agar selalu sehat.
Baca juga: Ketahanan Pangan ala Poktan Jawara
Selain itu, pakcoy juga mengandung vitamin E, kandungan vitamin K yang sangat tinggi dan folat. Budidaya pakcoy juga cukup menjanjikan, karena memiliki umur panen yang pendek atau kurang lebih di umur 45 hari sudah dipanen.
Cara budidayanya juga dibilang tidak sulit.
“Permintaan sayuran pakcoy ini cukup tinggi dan peminatnya banyak. Sayuran yang banyak peminatnya tentu akan sangat menguntungkan untuk dibudidayakan,” ujar Sari Nurita, dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan).
Budidaya pakcoy tidak hanya dapat dilakukan di lahan yang luas, tapi bagi masyarakat perkotaan yang memiliki lahan sempit, bisa membudidayakan pakcoy menggunakan pot atau polybag.
“Keuntungan budidaya dalam polybag, selain menghemat ruang dan tempat penanaman, juga mudah dalam perawatan, pengontrolan terhadap serangan hama dan penyakit per individu lebih jelas, nutrisi yang diberikan langsung diserap oleh tanaman serta dapat ditanam kapan saja, tidak mengenal musim penyemaian,” jelasnya.
Sebelum penyemaian, siapkan media semai berupa tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Masukkan media semai ini ke dalam pot tray atau tray semai atau polybag kecil untuk semai.
Kemudian, siram air secara merata, tunggu beberapa menit hingga air tidak lagi menetes dari lubang ujung bawah pot tray atau tray semai.
Setelah itu, buat lubang sedalam 0,5 sentimeter dan masukkan satu benih ke dalam lubang, kemudian tutup kembali dengan tanah.
Untuk mempercepat proses perkecambahan, tutup penyemaian dengan bahan berwarna gelap.
Biasanya, benih sudah tumbuh selama 3-4 hari.
Letakkan persemaian ditempat yang terkena sinar matahari dan siram persemaian pagi dan sore hari.
Penanaman
Sebelum penanaman, siapkan wadah penanaman berupa polybag atau pot dan media tanam berupa campuran tanah, arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Kemudian masukkan media tanam ke dalam pot atau polybag tadi.
Benih yang telah disemai dan sudah memiliki sekitar empat helai daun, bisa dipindahkan ke media tanam yang telah disiapkan.
Pemeliharaan
“Pemeliharaan pakcoy meliputi pemupukan, penyiraman, penyiangan, dan pengendalian hama penyakit,” sebutnya
Setelah penanaman, tambahkan pupuk NPK sekitar satu sendok makan untuk polybag besar dan setengah sendok makan untuk polybag lebih kecil.
Saat tanaman berusia dua minggu setelah tanam, tambahkan pupuk susulan NPK setiap tujuh hari sekali dengan cara dikocor.
Caranya dengan melarutkan 1 gram NPK atau liter air.
Penyiraman tanaman pakcoy hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya.
Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.
Namun, jika media tanamnya cenderung lembap, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore.
Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman
Penyiangan sendiri dapat dilakukan apabila terlihat adanya gulma di sekitar tanaman.
Lakukan penyiangan dengan hati-hati dengan cara mencabut gulma tersebut, sekalian menggemburkan tanah di sekitar pertanaman.
Jika tanah sudah mulai tergerus dan akar tanaman terlihat dipermukaan tanah, lakukan pembumbunan pada tanaman.
Beberapa hama yang biasa menyerang tanaman pakcoy antara lain yaitu, ulat, siput, trip, dan cacing bulu.
Sedangkan jenis penyakit yang biasa menyerang tanaman ini antara lain, serangan jamur dan bakteri.
“Pemberantasan hama dan penyakit disarankan menggunakan pestisida nabati terlebih dahulu, jika belum dapat dikendalikan baru digunakan pestisida anorganik dan yang penting kebersihan tanah di sekitar pertanaman di polybag dapat terjaga dengan baik,” jelasnya.
Untuk mengendalikan hama ulat pada pakcoy, dapat dilakukan dengan pembuatan ekstrak pestisida nabati.
Caranya dengan mengeringkan daun allamanda, babandotan, mengkudu, dan kamboja, kemudian ditambah 1 liter air dan diaduk sampai larut.
Setelah itu diendapkan satu malam dan disaring dengan kain saring dan dimasukkan ke dalam handspayer dan siap diaplikasikan.
Panen
Pakcoy sendiri dapat dipanen pada saat berusia 30-45 hari setelah tanam.
Memanennya sendiri dengan cara mencabut atau memotong pangkalnya.
Baca juga: Mengenal Sistem Bercocoktanam Akuaponik
“Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman untuk panen pertama memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal, lingkungan atau kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta perawatan pada masing-masing tanaman,” imbuhnya.
Pakcoy yang baru dipanen, ditempatkan pada tempat yang teduh agar tidak cepat layu.
Jika tidak segera dimasak, pakcoy hasil panen bisa disimpan selama 1-2 hari dalam lemari pendingin.