Buah Kering Pengganti Cemilan Diet
Buah kering menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan buah segar dalam hal biaya, ketersediaan, serta kemudahan penyimpanan dan transportasi.
TANGERANG - Buah kering dapat menjadi solusi bagi Sahabat Tani yang malas mengkonsumsi buah segar.
Ditambah, buah merupakan asupan yang perlu dikonsumsi tubuh.
Jarang mengkonsumsi buah dapat menjadi penyebab utama terserang penyakit.
Baca juga: Fakta Menarik Buah Murbei
Buah sendiri merupakan sumber nutrisi yang baik adanya serat dan kalium yang dibutuhkan dalam porsi makanan setiap hari.
Selain itu, buah juga mengandung nutrisi bioaktif yang memberikan manfaat kesehatan ekstra, termasuk polifenol dan karotenoid.
Penelitian menunjukkan, makan buah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, kanker, dan diabetes.
Jenis buah kering biasanya seperti kurma, aprikot, tin, kismis, prune, jenis-jenis berry, dan lain sebagainya.
Kandungan rendah kalori didapatkan saat melakukan pengeringan alami.
Teknik mengeringkannya sudah dilakukan sejak sejak 5.000 tahun lalu di Timur Tengah dan bertujuan untuk memperpanjang masa penyimpanan buah.
Buah kering juga tersedia dalam bentuk manisan seperti mangga, nanas, cranberry, pisang dan apel.
Buah kering dapat disimpan lebih tahan lama untuk disimpan karena telah melewati tahap pengawetan dibanding saat menyimpan buah segar.
Melansir dari Medical News Today, buah kering menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan buah segar dalam hal biaya, ketersediaan, serta kemudahan penyimpanan dan transportasi.
Selain itu, buah kering menggantikan makanan ringan yang tidak sehat, tinggi gula, garam, dan lemak jenuh.
Penelitian sebelumnya juga mengaitkan konsumsi buah kering yang memiliki manfaaat kesehatan.
Orang yang mengkonsumsi buah kering, cenderung memiliki pola hidup sehat.
Studi terbaru dilakukan oleh para peneliti di Pennsylvania (Penn) State University di University Park, dengan membandingkan cara partisipan sehari-hari memakan buah kering, dengan yang tidak memakan sama sekali.
Hasil penelitian juga menemukan, orang yang mengkonsumsi lebih banyak buah kering menerima nutrisi dalam jumlah banyak, termasuk serat makanan dan kalium.
Namun, mereka juga mengkonsumsi lebih banyak kalori.
“Buah kering bisa menjadi pilihan yang bagus untuk camilan bergizi, tetapi konsumen mungkin ingin memastikan mereka memilih versi tanpa pemanis tanpa tambahan gula,” ucap Valerie Sullivan, dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, yang merupakan mahasiswa pascasarjana di Penn State.
“Ukuran porsinya memang rumit karena kandungan air di dalam buahnya sudah dikeluarkan maka satu porsi buah kering lebih kecil daripada satu porsi buah segar. Tetapi, hal positifnya ialah buah kering dapat membantu orang-orang mengkonsumsi lebih banyak buah, karena mudah dibawa kemana-mana, tahan simpan, dan bahkan bisa lebih murah,” lanjutnya.
Para ilmuwan juga telah melakukan survei pada 25.590 individu yang mengambil bagian dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) 2007–2016.
Responden memberikan informasi tentang makanan yang telah mereka konsumsi dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Jaga Kesehatan dengan Buah Naga
Sebanyak 1.233 peserta melaporkan mengkonsumsi buah kering sehari-hari sebagai makanan diet.
Meski demikian, perlu diketahui jika beberapa produsen sering menambahkan pengawet bernama sulfit pada saat proses pengawetan.
Kandungan sulfit akan membuat warna buah terlihat lebih menarik, sehingga sebagian dari Sahabat Tani yang sensitif dengan pengawet tersebut, akan mengalami kram perut, ruam pada kulit dan serangan asma.