• 22 November 2024

Ketika Jagoan Silat Melaut

uploads/news/2019/10/ketika-jagoan-silat-melaut-30699dd23c1f9a5.jpg

Edhy Prabowo sudah tidak asing dengan kelautan dan perikanan, itu karena pengalamannya sebagai Ketua Komisi IV yang membawahi masalah kelautan dan perikanan.

JAKARTA - Edhy Prabowo sore itu datang bersama Prabowo Subianto ke Istana Negara, Jakarta, tepatnya pukul 16.10 WIB. Keduanya datang dengan mengenakan kemeja panjang putih dengan celana panjang berwarna khaki. Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Edhy masih merahasiakan jabatan yang nantinya ia terima di Kabinet Indonesia Maju.

Namun, pertanyaan itu akhirnya terjawab keesokan harinya, saat Jokowi memperkenalkan Edhy bersama menteri-menteri lainnya sembari duduk di tangga pintu belakang Istana Negara. “Edhy Prabowo sebagai menteri kelautan dan perikanan. Urusan ikan, industri perikanan, wisata maritim, berada di bawah beliau,” kata Jokowi, Rabu (23/10).

Usai dilantik, Edhy langsung bergegas ke gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melaksanakan serah terima jabatan dengan menteri KKP sebelumnya, Susi Pudjiastuti. Di mata Susi, Edhy bukan merupakan sosok yang asing baginya dan merupakan sosok yang mumpuni.

"Pak Edhy orang yang mumpuni. Kalau tidak, tidak mungkin jadi Ketua Komisi IV," kata Susi kepada wartawan, Rabu (23/10).

Tidak hanya itu, Susi juga menilai Edhy sudah mengenal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sehingga dirinya yakin Edhy bisa memberikan yang terbaik bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

"Pak Edhy sudah mengenal KKP dengan semua program dan perjuangannya. Saya yakin dibawah komando Pak Edhy, laut dan perikanan Indonesia akan semakin berdaulat, berkelanjutan dan berkesejahteraan," ucapnya.

Edhy yang lahir pada 24 Desember 1972 di Muara Enim, Sumatera Selatan sebelum dikenal sebagai politisi, Edhy merupakan atlet pencak silat nasional. Dirinya juga sering mengikuti bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun sejumlah kejuaraan pencak silat di luar negeri.

Selain menjadi atlet, Edhy mempunyai impian menjadi tentara. Ia pun akhirnya diterima menjadi taruna di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Magelang, Jawa Tengah. Namun, dirinya hanya bertahan selama dua tahun karena melakukan pelanggaran dan dikeluarkan dari Akabri. Gagal menjadi tentara, Edhy tak mau kembali ke kampung halaman.

Ia pun meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk merantau ke Jakarta. Seperti dituturkan Edhy kepada Okezone, ia menumpang tinggal di rumah orang tua temannya bernama Pak Yul di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat. Pak Yul, yang kebetulan saat itu berpangkat Letnan Kolonel dan menjabat Komandan Grup III TNI Angkatan Darat, ternyata berteman dekat dengan Prabowo.

Edhy pun dikenalkan Pak Yul kepada Prabowo di sebuah acara di Ancol. Ketika itu, Prabowo membantu Edhy bangkit. Bahkan, Prabowo membiayai kuliahnya di Universitas Moestopo serta pascasarjana di Swiss German University (SGU), Serpong. Setiap akhir pekan, ia meminta Edhy berlatih silat di Batujajar, Bandung.

"Pak Prabowo tidak ingin kami menjadi orang yang tersesat," ujarnya, seperti dikutip Okezone.

Ketika Prabowo memutuskan mendirikan Partai Gerindra, Edhy pun ikut bergabung. Ia lalu mencoba peruntungannya menjadi calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan II. Persaingan di pemilihan legislatif 2009 sangat ketat. Edhy berhadapan dengan sejumlah politisi senior, seperti Dodi Alex Nurdin dan Nazarudin Kiemas.

Namun, Edhy berhasil lolos menjadi anggota DPR periode 2009-2014 setelah mendapatkan suara terbanyak di dapilnya. Setelah itu, ia ditugaskan di Komisi VI yang membidangi industri, perdagangan, koperasi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada 2012, Edhy terpilih menjadi wakil ketua umum bidang keuangan dan pembangunan Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

Di luar aktivitasnya sebagai politisi, dirinya juga dipercaya membantu Prabowo menjalankan bisnisnya sebagai presiden direktur dan komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta. Ia pun aktif sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), organisasi yang pernah dipimpin oleh Prabowo.

Pada Pileg 2014, Edhy kembali mencalonkan diri. Ia kembali melenggang ke Senayan dan menjabat sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Kali ini ia ditugaskan menjadi Ketua Komisi IV yang mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. (Annisa Bidari)

Related News