• 22 November 2024

Macadamia, Kacang Termahal di Dunia

uploads/news/2020/12/macadamia-kacang-termahal-di-8463409debdfc40.jpg

Macadamia adalah tanaman dari keluarga Proteaceae yang paling bernilai ekonomi.

JAKARTA - Adakah Sahabat Tani yang mengenal kacang macadamia?

Macadamia merupakan tanaman yang berasal dari pantai timur Australia.

Namun, kacang ini juga sudah banyak dibudidayakan di Hawai.

Baca juga: Jambu Mete di Bekas Tambang

Kacang macadamia juga disebut-sebut sebagai kacang termahal di dunia.

Bayangkan, harga satu kemasan kacang macadamia berukuran 0,45 kilogram bisa mencapai Rp400.000.

Lalu, mengapa harga kacang macadamia bisa mahal?

Di dunia, terdapat delapan jenis macadamia.

Tujuh berada di Australia, yaitu Macadamia integrifolia, Macadamia tetraphylla, Macadamia ternifolia, Macadamia whelanii, Macadamia jansenii, Macadamia grandis, Macadamia claudensii, dan Macadamia hildebrandii.

Namun, hanya ada dua spesies yang menghasilkan kacang dengan harga tinggi, yaitu Macadamia integrifolia dan Macadamia tetraphylla.

Macadamia sendiri pertama kali ditemukan oleh ahli botani Jerman-Australia, Ferdinand von Mueller pada 1857.

Nama macadamia digunakan untuk menghormati guru medis ahli kimia bernama John Macadam.

Macadamia adalah tanaman dari keluarga Proteaceae yang paling bernilai ekonomi. Tanaman ini tumbuh evergreen, yang tunas barunya selalu tumbuh. Macadamia adalah tanaman kawasan asli subtropika dari bagian pantai timur Australia,” ujar Dita Agisimanto, peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), dalam keterangan resminya belum lama ini.

Kacang macadamia pun sangat digemari oleh orang Inggris.

Pada abad ke-19 akhir, banyak orang Inggris yang datang ke Australia untuk membangun koloni baru.

Kedatangan mereka pun disambut baik oleh warga setempat.

Bahkan, pada saat jamuan makan, orang Inggris diberikan kacang macadamia.

Saat memakan kacang tersebut, orang-orang Inggris pun sangat menyukai kacang macadamia.

Saat ini, kacang macadamia sering digunakan sebagai bahan campuran pembuat kue, es krim, dan cokelat.

Kacang macadamia biasanya berwarna hijau gelap dengan permukaan licin.

Buahnya sering muncul dari salah satu ketiak daun pada ranting-ranting kecil dalam jumlah satu hingga dua biji.

Ujuran dan bentuk buahnya mirip dengan duku, dengan tempurung keras.

Proses menumbuhkannya juga membutuhkan waktu lama, sekitar tujuh hingga 10 tahun.

Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 6 hingga 40 meter dan daun berukuran 5 hingga 30 sentimeter ini.

Ukuran bunganya juga bervariasi, mulai 10 hingga 15 sentimeter.

Tanaman ini juga membutuhkan waktu berbunga sekitar empat hingga enam bulan.

Hal inilah yang membuat macadamia matang di waktu yang berbeda di sepanjang tahun.

Tak cukup sampai di situ, petani macadamia juga hanya memanen sebanyak lima hingga enam kali dalam setahun dan biasanya dilakukan dengan cara memetiknya secara langsung.

Kacang macadamia juga memiliki kulit yang tebal, sehingga sulit dibedakan antara kacang yang sudah matang dan yang masih mentah.

Untuk nilai gizinya, kacang macadamia dikenal karena memiliki kandungan lemak lebih banyak ketimbang kacang lainnya.

Lemak dalam kacang macadamia juga bebas kolesterol dan mengandung asam palmitoleic yang bagus untuk metabolisme tubuh dan membantu kadar insulin.

Selain itu, kacang ini juga rendah gula, sehingga sering dijadikan bahan makanan sehat.

Macadamia merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena biji yang dihasilkan menjadi bahan baku dalam industri makanan serta dapat digunakan untuk kesehatan,” kata Dita.

Budidaya kacang macadamia

Di daerah asalnya, macadamia tumbuh di kawasan hutan sub-tropis dengan curah hujan lebih dari 1.000 milimeter per tahun, yaitu di bagian selatan Queensland dan utara New South Wales.

Tanaman macadamia juga dapat tumbuh dengan baik pada tanah andosol dan vulkanik, dengan drainase yang baik.

Tanah yang sesuai untuk tanaman makadamia yaitu tanah yang berstektur lempung ringan hingga sedang, dengan kedalaman 0,5 meter dan memiliki pH 5,5-6.

Curah hujan 150-300 sentimeter per tahun, untuk tanah lava 200 sentimeter atau lebih.

Hasil yang optimal bisa dicapai, jika dibudidayakan pada daerah yang memiliki rata-rata suhu antara 13-32 derajat celsius.

Di Hawai, macadamia tumbuh baik saat dibudidayakan pada ketinggian 200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Di beberapa tempat di Indonesia, tempat yang memiliki ketinggian 1.000 mdpl, seperti di Kebun Raya Cibodas dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat; serta Blawan kawasan pegunungan Ijen, macadamia tumbuh dengan baik dan berbuah.

Namun, macadamia yang ditanam di dataran rendah atau kurang lebih 50 mdpl dengan suhu yang lebih tinggi dan musim kemaraunya cukup panjang, seperti di Desa Cukur Gondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, tidak dapat berbuah.

Kacang macadamia juga memiliki potensi yang menjanjikan, hal itu terlihat dari pertumbuhan impor yang terjadi pada 2009-2018 sebesar 62%.

Dari 9,4 ton pada 2009 menjadi 15,3 ton pada 2018, meski sempat terjadi penurunan impor di antara 2012 hingga 2016.

Baca juga: Diet Sehat dengan Kacang Pistachio

Peningkatan harga per kg ekspor juga terjadi, dari 3,2 USD atau sekitar Rp45.200 pada 2016 menjadi 20 USD atau sekitar Rp282.500 pada 2018.

Hal itu dapat menjadi indikasi peningkatan kualitas dari produk biji macadamia yang dihasilkan,” sebut Dita.

Dari sisi volume produksi secara global selama tahun panen 2006-2007, dibandingkan pohon kacang sejenis, macadamia menduduki peringkat ke delapan.

Peringkat pertama hingga kelima yaitu, almond, hazelnut, mete, walnut, dan pistachio,” tutupnya.

Related News