“Lapisan luar akar muda tanaman ini digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat hiasan, seperti penutup lampu, boneka anyaman, dan nampan.”
JAKARTA - Jika Sahabat Tani pecinta tanaman hias, pastinya sudah tak asing dengan tanaman Philodendron.
Ya, Philodendron merupakan salah satu marga pada suku Araceae dengan variasi jenis yang sangat banyak dan beragam.
Selain itu Philodendron juga merupakan tanaman dengan jumlah jenis terbanyak setelah Anthurium.
Baca juga: Lidah Mertua, Penyerap Ratusan Polutan
Dilihat dari bunga morfologi dan anatomi vegetatifnya, Philodendron dikelompokkan menjadi tiga sub-marga yaitu, Meconostigma, Pteromischum, dan Philodendron. Philodendron sendiri memiliki bunga berkelamin tunggal (uniseksual) dan bunga berkelamin ganda (biseksual).
“Tanaman pada marga Philodendron yang memiliki bunga biseksual umumnya terdiri atas karpel dan staminodes yang terdapat pada lingkaran atau ulir yang sama,” ujar peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), Ronald Bunga Mayang, dalam keterangan tertulisnya.
Sedangkan pada bunga uniseksual, terkelompok pada satu tongkol yang terdiri atas bagian bunga betina pada bagian bawah, di atasnya tersusun bunga jantan, dan ada bagian zona steril.
Zona steril tersebut berada di antara bunga jantan dan bunga betina.
“Philodendron sub-marga Meconostigma memiliki pembungaan dengan termoregulasi yang baik, hal ini dapat menarik serangga sehingga terjadi polinasi silang,” katanya.
Karakter lain yang dapat dijadikan sebagai penentu dalam memisahkan sub-marga yaitu, bentuk daun, karakteristik zona steril, pangkal dan pola ruas daun.
Selain itu, dapat juga dilakukan analisa genetik untuk melakukan pengelompokan bar Philodendron.
Berdasarkan perawakannya, Philodendron dikelompokkan ke dalam lima tipe yaitu, menyerupai pohon (arborescent), tegak (erect), susunan daun sangat rapat sehingga batang tidak terlihat (self-heading), semi merambat (semi vining), dan merambat (vining).
Salah satu philodendron yang terkenal yaitu Philodendron williamsii yang merupakan kelompok sub-marga Meconostigma dengan tipe arborescent.
“Tanaman ini juga diketahui hidup sebagai hemi-epifit pada tanaman lain,” sebutnya.
Menurut Ronald, Philodendron williamsii memiliki nilai ekonomis sebagai tanaman hias, yang biasa digunakan untuk dekorasi interior.
“Tanaman ini dapat tumbuh maksimum meski pun diletakkan di dalam ruangan, hanya saja fase hidupnya tergolong singkat,” ungkapnya.
Baca juga: Cara Sukses Membudidayakan Anthurium
Selain itu, menurutnya, akar muda Philodendron williamsii yang dikenal dengan sebutan "imbe," sering dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan kerajinan.
“Lapisan luar akar muda tanaman ini digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat hiasan, seperti penutup lampu, boneka anyaman, dan nampan. Penduduk Bahia, Brasil juga sering menjadikan buah Philodendron williamsii sebagai makanan yang dikenal dengan ‘milho de caboclo,’” tutupnya.