Membuat Nutrisi Hidroponik Sendiri
Nutrisi tanaman bisa diperoleh secara alami menggunakan bahan-bahan organik yang ada di sekitar kita.
JAKARTA - Jika Sahabat Tani sedang gemar bercocoktanam dengan cara hidroponik, namun ingin hemat pengeluaran karena biaya nutrisi tanaman yang membengkak.
Mungkin membuat nutrisi tanaman dari bahan alami bisa jadi jalan keluar.
Nutrisi tanaman bisa diperoleh secara alami menggunakan bahan-bahan organik yang ada di sekitar kita.
Baca juga: Belajar Membuat Hidroponik Sederhana
Sri Sarapin, penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah memberikan tipsnya kepada Sahabat Tani.
Nasi basi
Hal pertama yaitu, menyiapkan baskom untuk menempatkan nasi basi.
Lalu, siapkan ember sebagai wadah pengaduk untuk mencampur bahan yang hendak diolah.
Setelah itu, siapkan juga stoples atau botol bekas air mineral untuk tempat menyimpan larutan.
Kayu atau bahan pengaduk plastik yang sudah tidak dipakai, yang nantinya akan digunakan untuk mengaduk bahan.
Sediakan juga nasi basi dengan takaran tiga atau empat genggam tangan orang dewasa.
Air yang belum bercampur dengan bahan kimia, seperti air sumur sebanyak satu gayung.
Gula aren atau gula pasir sebanyak ½ kilogram.
Proses pembuatan tahap pertama yaitu memperbanyak kandungan mikroorganisme dengan cara sebagai berikut:
Pertama, jadikan baskom sebagai wadah untuk menyimpan nasi basi.
Kedua, tutup baskom yang sudah berisikan nasi basi dengan kertas atau daun kering.
“Jangan ditutup hingga menyeluruh, agar terdapat sirkulasi udara di dalam wadah tersebut,” katanya.
Ketiga, simpan nasi dalam baskom tersebut selama tiga atau lima hari, agar tumbuh jamur yang berwarna kekuningan.
“Apabila saat hari kelima belum tumbuh jamur, biarkan hingga satu atau dua hari lagi,” sebutnya.
Proses selanjutnya yaitu, pembuatan cairan gula dengan cara:
Pertama, rebus air sumur hingga mendidih, lalu campurkan gula aren atau gula pasir sesuai takaran hingga mencair.
Kedua, setelah gula larut, biarkan cairan gula mendingin dengan sendirinya.
“Setelah itu, campurkan bahan-bahan yang sudah disiapkan,” cetusnya.
Pertama, keluarkan nasi basi dari baskom jika sudah ditumbuhi jamur.
Kemudian, masukkan ke dalam ember.
Kedua, tuang cairan gula dingin ke dalam ember yang sudah berisi nasi basi berjamur.
Ketiga, aduk menggunakan alat pengaduk sampai nasi benar-benar terendam cairan gula, lalu aduk hingga rata.
Keempat, setelah kedua bahan menyatu, masukkan ke dalam stoples atau botol bekas air mineral.
Kelima, simpan campuran nasi basi dan larutan gula dalam botol selama tujuh hari di tempat yang teduh dan bebas matahari.
Setelah siap, hal pertama yang harus Sahabat Tani lakukan yaitu, campurkan larutan nutrisi dengan air sumur.
“Takarannya, untuk 1 liter pupuk cair organik dicampur dengan air sumur sebanyak 5 liter,” jelasnya.
Kedua, lakukan proses penyemaian benih hingga timbul dua atau empat daun.
Ketiga, sediakan segala kebutuhan perlengkapan untuk melakukan hidroponik tanaman, seusai dengan sistem yang diinginkan.
Kelima, tanamkan tanaman pada media tanam.
Keenam, siram dengan air bersih tanpa pupuk dan jangan langsung diberikan larutan nutrisi.
Keenam, simpan wadah penampung tanaman dan media tanam di tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung.
Ketujuh, biarkan tanaman selama satu atau dua minggu atau hingga tampak adanya akar dan daun baru.
Kedelapan, tuangkan larutan nutrisi dan pindahkan wadah hidroponik ke area yang bisa menerima cahaya matahari.
Kesembilan, tambahkan nutrisi hidroponik buatan sendiri tersebut secara rutin, apabila larutan pupuk dalam wadah sudah hampir habis.
“Namun jangan terlalu sering, agar tidak banyak yang terbuang,” imbuhnya.
Kotoran Kelinci
Untuk membuat nutrisi tanaman dari kotoran kelinci, Sahabat Tani perlu menyiapkan bahan-bahannya seperti:
5 liter air seni atau urin kelinci, 2 kilogram kotoran kelinci, tanaman kipahit sebanyak ½ karung atau bisa menggunakan tanaman kacang-kacangan seperti alga, atau dadap.
Setelah itu, siapkan 5 liter air kelapa, ¼ kilogram bawang merah, dua batang gula merah,
20 kubik sentimeter (cc) dekomposer atau mol tape.
Langkah selanjutnya, tumbuk tanaman kipahit bersama dengan bawang merah dan gula merah sampai halus.
Lalu, siapkan gentong atau wadah tampung dan masukkan semua bahan ke dalamnya, termasuk hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan gula merah.
Setelah itu, tuang air sumur sekitar 20 liter.
Tutup wadah, simpan di tempat yang terlindungi dari sinar matahari.
“Buka setiap hari pada jam-jam tertentu dan aduk-aduk, lalu tutup kembali. Ulangi proses kelima selama tujuh atau delapan hari, lebih lama tidak masalah,” terangnya.
Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah bisa digunakan.
Dedaunan kering
Selain nasi basi dan urin kelinci, ramuan pupuk organik cair selanjutnya terbuat dari dedaunan kering.
“Pupuk ini nantinya akan memberikan unsur hara berupa fosfor,” cetusnya.
Bahan yang diperlukan yaitu, satu karung dedaunan kering yang sudah berguguran, bukan yang masih menggantung.
20 liter air bersih tanpa bahan kimia, 100 cc atau 10 cc dekomposer atau mol tape, dan satu batang gula merah.
Langkah pembuatannya dengan cara mencampurkan gula merah dan daun kering, lalu tumbuk halus.
Masukkan hasil campuran tadi ke dalam wadah, berikan air sesuai takaran atau bisa dikira-kira, dan diamkan selama 10 hari.
Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri sudah siap digunakan.
Batang pisang
Batang pisang mengandung kalium yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman.
Bahannya yaitu, potong sekitar 50 sentimeter batang pisang.
“Ambil bagian dalamnya yang berwarna putih, usahakan untuk mengambil yang paling dekat dengan akar atau bonggolnya,” katanya.
Lalu siapkan, 10 liter air bersih, satu batang gula merah, 100 cc atau 10 cc dekomposer atau mol tape.
Langkah pembuatannya yaitu, tumbuk bahan dasar berupa bonggol pisang dan gula merah.
Campurkan semua bahan, termasuk yang sudah ditumbuk, ke dalam wadah seperti gentong.
Tutup gentong dan biarkan selama 10 hari sembari diaduk sesekali setiap hari.
Pisahkan campuran yang telah didiamkan tadi menjadi tiga bagian sama rata, kemudian masing-masing dituang air 20 liter.
Setelah itu, pupuk organik cair buatan sendiri siap diaplikasikan pada tanaman.
Kotoran kambing atau ayam
Selain kotoran kelinci, kotoran ayam atau kotoran kambing juga bisa digunakan sebagai bahan nutrisi hidroponik.
Bahan-bahannya yaitu, 30 kilogram kotoran kambing, 1 kilogram pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi hara.
“Kotoran kelinci sedikit mengandung hara makro, tapi kaya akan hara mikro,” ujarnya.
Setelah itu, siapkan 500 gram gula pasir dan terasi, 500 mililiter EM4, dedaunan hijau secukupnya, dan 100 liter air bersih yang belum bercampur dengan senyawa kimia.
Langkah pembuatannya yaitu, tumbuk atau hancurkan kotoran kambing sampai menjadi remah-remah.
Lalu, larutkan gula pasir, terasi, pupuk NPK, dan EM4 dalam air.
Larutan yang tercampur dimasukkan ke dalam drum plastik bersama dengan remahan kotoran kambing.
Setelah itu, tuang air bersih hingga mencapai volume 100 liter.
Tutup rapat drum plastik, buka setiap hari, dan aduk hanya selama 15 menit.
“Ulangi proses hingga hari ketujuh dan pupuk nutrisi cair sudah bisa digunakan,” katanya.
Kombinasi pupuk
Untuk formula nutrisi yang satu ini, Sahabat Tani memerlukan pupuk NPK, KCl, dan Gandasil
Bahan-bahannya terdiri dari, 10 gram pupuk NPK 16-16-16, atau menggunakan satu sendok makan pupuk NPK Mutiara, 10 gram pupuk KCl atau sebanyak satu sendok makan.
Siapkan pula 5 gram pupuk Gandasil D, 10 liter air sumur, ember dengan daya tampung minimal 10 liter.
“Ini karena nutrisi hidroponik buatan sendiri ini untuk takaran 10 liter,” cetusnya.
Siapkan juga, tiga gelas plastik bekas air mineral, dan timbangan, serta alat pengaduk
Langkah pembuatannya yaitu, tuang 100 mililiter air pada tiga gelas plastik bekas air mineral.
Larutkan ketiga jenis pupuk dalam masing-masing gelas yang berbeda, lalu aduk hingga tercampur sempurna, untuk menghindari adanya endapan.
Campurkan larutan dalam gelas ke dalam ember, lalu tambahkan 10 liter air.
Aduk-aduk hingga tercampur semuanya dan pupuk sudah siap digunakan.
“Untuk pertumbuhan vegetatif tanaman sayur, bisa ditambahkan pupuk urea. Sedangkan untuk pertumbuhan generatif pada tanaman buah, kurangi komposisi pupuk urea sekitar 50%. Kemudian, tambahkan komposisi Pupuk NPK sampai 50%, dan Pupuk Gandasil D diganti Gandasil B,” jelasnya.
Selain kombinasi pupuk tersebut, ada pula kombinasi pupuk dengan campuran unsur hara makro dan mikro secara terpisah, bukan yang sudah dan siap pakai.
Bahan-bahan untuk komposisi A yaitu, 1.176 gram kalsium nitrat, 616 gram kalium nitrat, 38 gram Fe EDTA.
Sedangkan bahan-bahan untuk komposisi B yaitu; 335 gram kalium dihidrofosfat; 36 gram kalium sulfat; 122 gram amonium sulfat; 700 gram magnesium sulfat; 0,4 gram cupri sulfat; 1,5 gram zinc sulfat; 4 gram asam borat; 8 gram mangan sulfat; dan 0,1 gram amonium hepta molibdat.
Bahan-bahan dan perlengkapan lainnya terdiri dari; dua wadah larutan dengan kapasitas tampung sekitar 20 liter, dan air bersih.
Baca juga: Hidroponik, Peluang Usaha yang Menjanjikan
Langkah pembuatannya yaitu, masukkan masing-masing komposisi bahan yang telah disiapkan secara terpisah.
Lalu, larutkan ke dalam 5 liter air, aduk hingga larut, kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit hingga volume air mencapai 20 liter, untuk wadah A dan B sama.
“Untuk membuat larutan nutrisi, campurkan kedua larutan A dan B dengan takaran yang sama,” tutupnya.