• 25 November 2024

Melihat Potensi Tanaman Kemiri Sunan

uploads/news/2020/12/melihat-potensi-tanaman-kemiri-83854a3226ef728.jpg

Balittri telah menguji coba biodiesel dari minyak kemiri sunan dengan kendaraan dari Jakarta-Bali-Jakarta dengan hasil yang sangat memuaskan.”

JAKARTA - Adakah Sahabat Tani yang tahu tanaman kemiri sunan (Reutealis trisperma L)?

Tanaman ini ternyata bermanfaat dalam upaya reklamasi lahan bekas tambang yang sering mengalami kegagalan, karena tidak membawa dampak ekonomis bagi masyarakat di lingkungannya.

Menurut Yulius Ferry, dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), reklamasi dengan menggunakan tanaman akasia, selain digunakan sebagai kayu bakar, seringkali tidak memberikan apa pun bagi masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Budidaya Padi di Lahan Tambang

Pada akhirnya banyak tanaman yang mati, karena dirusak untuk kayu bakarBegitu juga dengan tanaman karet, karena yang ditanam bukan karet penghasil lateks, melainkan untuk kayu bakar,” katanya.

Ia pun merekomendasikan untuk menanam kemiri sunan, karena mampu menghasilkan buah yang berpotensi sebagai bahan baku biodiesel yang bernilai ekonomi.

Selain itu, guguran daun kemiri sunan juga dapat meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah secara lebih cepat, sehingga tanah menjadi subur dan segera bisa digunakan sebagai lahan pertanian,” ujarnya.

Kemiri sunan sendiri merupakan salah satu dari tanaman famili karet-karetan (Eoforbia).

Tanaman ini mudah beradaptasi di beberapa lingkungan seperti tanah gambut, tanah pasir, tanah liat, dan tanah bekas tambang.

Tanaman ini pun tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH rendah

Selain itu, tanaman ini juga ditanam di daerah bekas tambang timah di Pulau Bangka, daerah bekas tambang batu bara di Kalimantan Timur, dan Desa Batang Karang, Pulau Buru, Provinsi Maluku.

Tanaman ini pertumbuhannya sangat cepat, pada umur lima tahun bisa mencapai tinggi batang hingga 3-4 meter, dengan kanopinya yang rimbun.

Tanaman ini juga mempunyai sifat menggugurkan daun, sehingga dapat menambah bahan organik dalam tanah, dan pada umur dua hingga tiga bulan kemudian rimbun kembali.

Pada umur lima tahun, tanaman kemiri sunan juga telah mulai berproduksi, sebesar 50 kilogram per pohon per tahun dan akan terus meningkat sesuai dengan pertambahan umur.

Pada umur 10 tahun, produksi tanaman kemiri sunan bisa mencapai 150 kilogram per pohon per tahun atau hampir 13 ton per hektare per tahun.

Pada umur 25 tahun, tanaman akan mencapai puncak produksinya dengan menghasilkan 300 kilogram per pohon atau 28 ton per ha per tahun.

Kernel buah atau daging biji kemiri sunan, mengandung 56% minyak atsiri, yang berpotensi digunakan sebagai bahan pembuat biodiesel pengganti solar.

Balittri telah menguji coba biodiesel dari minyak kemiri sunan dengan kendaraan dari Jakarta-Bali-Jakarta dengan hasil yang sangat memuaskan,” jelasnya.

Sebanyak 100% minyak biodiesel dari kemiri sunan dapat digunakan sebagai pengganti solar.

Tidak hanya untuk mesin statis, namun juga mesin bergerak seperti kendaraan roda empat.

Kemiri sunan juga memiliki sangat panjang hingga ratusan tahun.

Pada usia 30 tahun, diameter batang kemiri sunan bisa mencapai 2 hingga 3 meter, sehingga berpotensi sekali menjadi sumber kayu bangunan yang makin langka.

Kemiri sunan diklaim sangat potensial dijadikan tanaman reklamasi dan bernilai ekonomis.

Buah kemiri sunan tidak perlu dipanen, namun akan jatuh dengan sendirinya jika telah matang.

Baca juga: Jambu Mete di Bekas Tambang

Masyarakat dapat mengumpulkannya dan menjual ke pabrik atau pedagang pengumpul. Hal ini tentu saja akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” sebutnya.

Masa berbuah kemiri sunan sekitar empat bulan dalam satu tahun, dan kemampuan orang mengumpulkan biji kemiri sunan dapat mencapai 60 kilogram per hari kerja.

Dengan harga biji sebesar Rp2.000 per kilogram, maka pendapatan yang diperoleh dapat mencapai Rp120.000 per hari selama empat bulan atau sebesar Rp14.400.000,” tutupnya.

Related News