Setiap bunga crocus hanya akan menghasilkan sedikit safron setiap tahunnya.
JAKARTA - Sahabat Tani ada yang mengenal safron (Crocus sativu)?
Safron merupakan rempah unik dan lezat, yang akan menciptakan rasa khas saat dicampurkan ke dalam hidangan, seperti paella spanyol dan bouillabaisse.
Safron diambil dari bunga crocus yang mudah ditanam di daerah bersuhu -23 hingga -1 derajat celsius.
Baca juga: Lavender, Si Jelita Banyak Manfaat
Sayangnya, setiap bunga crocus hanya akan menghasilkan sedikit safron setiap tahunnya.
Hal inilah yang membuat safron menjadi rempah paling mahal di dunia.
Lalu bagaimana cara membudidayakan safron?
Menciptakan kondisi layak tanam
Tanaman safron berbunga ungu tumbuh dari pongkol crocus, yang serupa dengan umbi.
Pongkol ini harus dibeli dalam keadaan segar, sesaat sebelum ditanam.
Sahabat Tani bisa membelinya di internet atau dari kebun bibit setempat.
“Pongkol crocus akan tumbuh paling baik di daerah bersuhu -23 sampai -1 derajat celsius. Kebun bibit setempat yang berada di zona suhu tersebut, kemungkinan besar memiliki umbi crocus,” ujar Lauren Kurtz, ahli naturalis dan hortikulturis asal Kota Aurora, Colorado, Amerika Serikat, seperti melansir WikiHow belum lama ini.
Lalu, pilih area tanah yang mendapatkan banyak paparan sinar matahari langsung.
Gali tanah untuk memastikan kondisinya tidak terlalu keras atau terlalu padat.
Pongkol crocus bisa mati jika kelebihan air.
Jadi, tanah juga harus bisa mengering dengan baik.
“Anda bisa mencangkul tanah sebelum menanam crocus untuk menggemburkannya,” sebutnya.
Setelah itu, cangkul tempat crocus akan ditanam dan campurkan bahan organik sedalam 25 sentimeter ke dalam tanah.
Sahabat Tani bisa menggunakan kompos, gambut, atau cacahan daun.
Bahan-bahan organik ini bisa memberikan nutrisi bagi pongkol crocus untuk tumbuh.
Jika binatang pengerat atau hama lain menjadi masalah yang umum dihadapi di kebun, menanam crocus di dalam wadah merupakan pilihan yang bagus.
Sahabat Tani membutuhkan pot atau wadah sejenis, kain penghalang gulma, lakban, dan humus.
“Gunakan wadah yang memiliki lubang drainase atau bolongi wadah, kalau belum ada lubangnya. Lapisi pot dengan kain penghalang gulma, lalu rekatkan dengan lakban. Isilah pot dengan kompos sekitar 15 sentimeter,” jelasnya.
Jika Sahabat Tani tinggal di daerah subtropis, untuk hasil terbaik, tanam pongkol 6-8 minggu sebelum embun beku pertama muncul pada musim tersebut.
Namun, tergantung iklim di daerah Sahabat Tani, waktu penanaman yaitu sekitar Oktober atau November.
“Periksa kalender atau tanyakan pada pekebun setempat untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk menanam crocus di daerah Anda,” sebutnya.
Menanam pongkol crocus
Alih-alih menanamnya secara berbaris, bunga crocus akan tumbuh lebih baik secara berumpun.
Tanamlah crocus kurang lebih sejauh 8 sentimeter dari satu sama lain dan kelompokkan dalam grup berisi 10-12 pongkol.
“Kalau Anda menggunakan pot, setiap pot bisa menampung satu grup berisi 10-12 pongkol,” cetusnya.
Lalu, gunakan sekop kecil untuk menggali lubang sedalam 8-10 sentimeter.
Posisikan ujung pongkol yang runcing menghadap ke atas dan letakkan satu pongkol di dalam setiap lubang.
Setelah itu, tutup setiap pongkol dengan tanah.
“Kalau Anda menggunakan wadah, tanam pongkol pada 15 sentimeter di tanah teratas yang sudah dimasukkan ke dalamnya. Kubur pongkol dengan tanah sedalam 5 sentimeter,” jelasnya.
Saat musim hujan merupakan musim pertumbuhan bagi pongkol crocus.
Selama masa ini, jagalah agar tanah tetap lembap, tetapi tidak becek.
“Siram crocus 1-2 kali seminggu saat cuaca kering. Setiap beberapa kali dalam seminggu, tusukkan dua jari ke dalam tanah untuk mengukur kelembapannya. Kalau ada air menggenang lebih dari sehari setelah disiram, siram seminggu sekali saja. Kalau tanah benar-benar kering (tidak lembap) dalam sehari, siramlah seminggu tiga kali,” paparnya.
Jika Sahabat Tani tinggal di daerah dengan musim semi yang pendek dan hangat, berikan pupuk pada awal musim gugur.
Namun, jika Sahabat Tani tinggal di daerah dengan musim semi yang panjang dan dingin, berikan pupuk tepat setelah crocus berbunga.
Pemupukan akan membantu pongkol crocus membangun simpanan karbohidrat yang kuat untuk membuatnya bertahan hidup hingga tahun depan.
“Tepung tulang, kompos, atau pupuk kandang yang sudah lapuk adalah pilihan pupuk yang bagus,” ujarnya.
Memanen safron
Menurut Kurtz, bunga crocus mudah dibiakkan.
Secara alami, tanaman ini tangguh dan resisten terhadap serangga dan penyakit.
Masalahnya yaitu, setiap pongkol hanya akan menghasilkan satu bunga dan setiap bunga hanya akan menghasilkan tiga putik (stigma) safron.
Di saat panen, Sahabat Tani hanya akan mendapatkan sedikit safron yang bisa digunakan.
“Walaupun bunga crocus seharusnya muncul dalam 6-8 minggu setelah ditanam, kadang bunganya tidak tumbuh sampai musim berikutnya, satu tahun penuh setelah pongkol ditanam. Dalam beberapa kasus, crocus yang ditanam pada musim semi bisa menghasilkan bunga pada musim gugur,” jelasnya.
Di setiap bagian tengah bunga crocus ungu, ada tiga putik berwarna jingga kemerahan.
Lalu, tunggu hari cerah ketika bunga mekar sempurna dan petik putik dengan hati-hati dari setiap bunga crocus menggunakan jari.
Setelah seluruh putik dipetik dengan hati-hati, letakkan di atas handuk kertas, di tempat yang hangat dan kering.
Diamkan selama 1-3 hari hingga benar-benar kering.
“Safron yang sudah kering bisa disimpan di tempat yang dingin dan kering. Anda bisa menyimpan safron di dalam wadah kedap udara hingga 5 tahun,” tuturnya.
Baca juga: Semerbak Bisnis Budidaya Anggrek Tanah
Saat Sahabat Tani hendak menggunakan safron, celupkan putik kering ke dalam cairan panas seperti susu, air, atau kaldu, selama 15-20 menit.
Tambahkan cairan, serta putik ke dalam resep hidangan.
Safron bisa digunakan untuk nasi, saus, kentang, makanan yang dipanggang, dan hidangan lain.
“Menambahkan putik serta cairannya akan membuat safron melepaskan lebih banyak warna dan rasa ke dalam makanan Anda,” tutupnya.
