Lima Hal Sebelum Melakukan Pengapuran
“Pemberian kapur pertanian atau biasa disebut ‘dolomit,’ merupakan upaya untuk menurunkan tingkat keasaman tanah yang terbuat dari batuan kapur yang telah diolah terlebih dahulu.”
JAKARTA - Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kerap dilakukan untuk mendukung kegiatan usahanya.
Namun, penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam jumlah besar, serta dalam waktu yang lama, dapat mengurangi ketersediaan unsur hara dalam tanah.
Salah satu contohnya yaitu, meningkatnya kebutuhan pupuk dan pestisida.
Baca juga: Pembibitan Kentang dengan Kultur Jaringan
Hal ini dapat dilihat secara terukur melalui tingkat keasaman yang dimiliki (pH) tanah.
Tingkat keasaman yang optimal untuk tanaman sayuran yaitu pada kisaran pH 5,5-6,5.
Upaya untuk memperbaiki keadaan tersebut, dapat dilakukan dengan pengapuran.
“Pemberian kapur pertanian atau biasa disebut ‘dolomit,’ merupakan upaya untuk menurunkan tingkat keasaman tanah yang terbuat dari batuan kapur yang telah diolah terlebih dahulu,” ujar Raka Sukma Wijaya dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), dalam keterangan tertulisnya.
Selain dapat meningkatkan pH tanah, fungsi pengapuran juga mampu meningkatkan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).
Sebelum mengaplikasikannya, terdapat beberapa hal yang wajib diketahui Sahabat Tani, yaitu:
Dosis
Pelaksanaan pengapuran harus memperhatikan dosis yang dianjurkan sesuai dengan keadaan tanah yang dimiliki.
Menurut Raka, untuk menaikan satu poin pH tanah pada luasan 1 hektar, yaitu sebanyak 2.000 kilogram.
Misal pH saat ini 4,5 dan pH yang diharapkan 5,5, maka kapur pertanian yang dibutuhkan sebanyak 2.000 kilogram per hektar.
Menaikan dosis pH juga harus dilakukan secara bertahap.
Tingkat kehalusan
Tingkat kehalusan biasanya ditunjukkan dengan ukuran mesh.
Ukuran mesh 10, artinya dalam 1 inci persegi terdapat lubang 10x10.
Semakin tinggi tingkat kehalusan yang dimiliki oleh kapur pertanian, maka semakin cepat kapur terserap oleh tanah.
Tingkat kehalusan yang disarankan yaitu ukuran mesh 40-60 .
Kadar kalsium dan magnesium
Kadar Ca dan Mg sangat penting untuk diketahui.
Seperti pada tanaman sayuran pada musim hujan yang secara otomatis mendapat penyinaran matahari yang lebih sedikit.
Pemberian Mg, dapat meningkatkan jumlah butir klorofil dalam daun sehingga penggunaan sinar matahari menjadi lebih optimal.
Kelembaban tanah
Proses pengapuran sebaiknya dilakukan pada tanah dalam kondisi lembab.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat reaksi dari kapur.
Tanah yang kering, sukar untuk memproses kapur.
Selain itu, dengan ukuran partikel kapur yang kecil, ketika terlalu lama di permukaan tanah yang kering, dikhawatirkan akan terbuang karena hembusan angin.
Sehingga kapur yang diberikan tidak seutuhnya terserap oleh tanah.
Baca juga: Dampak Buruk Membakar Jerami
Waktu pengapuran
Pengapuran sebaiknya dilaksanakan sebelum memasuki musim hujan dan dua minggu sebelum penanaman.
Jeda dua minggu tersebut akan memberikan waktu pada tanah untuk memproses kapur yang diberikan.
Pemberian kapur dalam usaha bidang pertanian dapat dilakukan setidaknya setahun sekali.