• 22 November 2024

Bekicot jadi Bahan Dasar Kosmetik?

uploads/news/2020/12/bekicot-jadi-bahan-dasar-19638b79c22ac43.jpg

Di luar negeri cukup banyak penelitian mengenai keong, salah satunya penelitian yang menghasilkan penemuan yang kemudian dijadikan solusi bahan baku kosmetik.”

JAKARTA - Belakangan ini, fenomena masyarakat menggunakan kosmetik atau perawatan kulit dengan bahan dasar essen keong atau sekresi keong cukup mengemuka di luar negeri.

Sebenarnya, sekresi berbentuk lendir ini sebenarnya sudah lama digunakan sebagai bahan dasar perawatan kulit sejak masa Yunani kuno.

Sementara di Indonesia sendiri, pemanfaatan lendir keong untuk bahan kosmetik secara komersial masih belum marak.

Baca juga: Pakan Ternak dari Keong Mas

Tim gabungan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang terdiri dari Pusat Penelitian Biologi, Pusat Penelitian Bioteknologi, dan Pusat Penelitian Biomaterial, tergerak mempelajari hal tersebut.

Tim yang dipimpin Ayu Savitri Nurinsiyah itu, mempelajari potensi spesies keong darat native dan endemik Pulau Jawa yang memiliki senyawa bioaktif dan aktivitas antimikroba terampuh dari protein mucus (lendir) nya.

Di luar negeri cukup banyak penelitian mengenai keong, salah satunya penelitian yang menghasilkan penemuan yang kemudian dijadikan solusi bahan baku kosmetik,” terang Ayu dalam keterangan resminya.

Dirinya mengungkapkan, ada dua jenis keong yang umum digunakan untuk bahan dasar kosmetik yaitu Cornu aspersum (Helix aspersa) atau dikenal dengan brown garden snail dan jenis Lissachatina fulica atau giant african snail atau dikenal juga dengan nama Bekicot.

Sementara itu, di Thailand terdapat jenis keong lokal yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik yaitu Hemiplecta distincta

Ayu mengaku, awalnya dirinya tertarik pada spesies keong darat saat mengetahui jika hewan tersebut memiliki potensi untuk menyembuhkan luka.

Ternyata keong memiliki banyak fakta-fakta yang bermanfaat, selain bisa berguna sebagai obat, keong juga memiliki kolagen, antibakteri dan sebagainya, “ jelas Ayu.

Ayu mengungkapkan, sebenarnya keong mengeluarkan lendir sebagai pembantu lokomosi (atau pergerakan), karena dia bergerak dengan kaki perutnya.

“Jadi lendir berguna sebagai pelicin. Ada juga fungsi lainnya yaitu sebagai lem atau perekat,’ agar mereka dapat menempel di permukaan (daun atau batang) secara terbalik dan melawan gravitasi. Selain itu, lendir keong juga berfungsi sebagai pelembab badan agar tidak kering, karena keong sangat rentan terhadap kekeringan (desiccation),” imbuhnya.

Menurutnya, lendir atau mukus inilah yang dipercaya mampu dimanfaatkan untuk menghilangkan jerawat, melembabkan, dan mengencangkan kulit wajah.

Baca juga: Memilih Pakan Bebek Berkualitas

Tentunya penggunaan lendir keong sebagai kosmetik perlu melalui berbagai tahapan pengujian dan pengolahan. Jadi harus aman,” tegasnya.

Ayu mengingatkan, masyarakat harus mewaspadai, apabila lendir yang digunakan berasal dari keong yang masih hidup dan lendir tersebut langsung diaplikasikan pada wajah atau digunakan sebagai obat luka tanpa melalui proses uji di atas.

Keong darat, salah satunya bekicot, juga merupakan salah satu inang perantara cacing parasit yang dapat mengakibatkan meningitis (radang selaput otak). Kalau lendir tersebut langsung diaplikasikan ke kulit atau ke luka terbuka khawatir terdapat cacing parasit tersebut dan menginfeksi manusia,” tutupnya.

Related News