• 22 November 2024

Gayam, Pohon Langka Kaya Manfaat

uploads/news/2020/12/gayam-pohon-langka-kaya-1240583d241eb15.jpg

Dagingnya bisa menjadi alternatif sumber pangan pada kondisi paceklik.”

JAKARTA - Sahabat Tani ada yang mengenal pohon gayam (Inocarpus fagifer)?

Gayam merupakan tanaman multi manfaat yang telah menjadi tumbuhan langka, yang berasal dari kawasan Malesiana bagian timur, terutama dari Indonesia.

Meski masyarakat mengetahui kegunaannya, namun pemanfaatan tanaman ini belum optimal dilakukan.

Padahal, pembudidayaan tanaman cukup mudah dan memiliki nilai ekonomis.

Baca juga: Ki Dahu yang Mulai Terpinggirkan

Berbagai bagian dari pohon gayam, mulai dari biji hingga akarnya, dapat dimanfaatkan.

Daging biji gayam, berpotensi sebagai sumber pangan karena mengandung karbohidrat.

Sehingga, dapat diolah sebagai keripik dan tepung.

Dagingnya bisa menjadi alternatif sumber pangan pada kondisi paceklik,” ujar peneliti botani bidang agroforestri, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Albertus Husein Wawo.

Sebelum dikonsumsi, daging biji gayam wajib dimasak terlebih dahulu, baik itu direbus dan sangrai.

Sedangkan kulit bijinya dapat diolah menjadi  kompos, karena  mudah  hancur.

Batang gayam yang telah tua, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan diolah sebagai produk mebel, seperti tempat tidur, lemari, dan bingkai foto.

Selain itu, pucuk daun gayam dapat diolah menjadi sayuran.

Sedangkan daun gayam yang sudah tua, dapat menjadi pembungkus tempe dan pakan ternak.

Daun gayam juga dapat diolah menjadi pestisida nabati untuk membunuh serangga pada tanaman.

Karakteristik sistem perakaran gayam yang kekar, dalam, dan padat, menjadikan pohon gayam tidak mudah roboh dan dapat menjadi penahan banjir, erosi, atau talud sungai.

Akar gayam dapat menembus tanah, berfungsi sebagai biopori, sehingga air cepat meresap.

Tak heran, di beberapa daerah gayam sering menjadi tanaman pelestari mata air.

Penduduk Kampung Telangu di Yogyakarta telah menanam gayam di bantaran Sungai Semak untuk melindungi kebun penduduk dari ancaman erosi, akar gayam mampu meredam aliran air sungai, sehingga gayam disebut sebagai benteng kali (talud sungai),” ungkap Albert.

Gayam dapat tumbuh di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

Budidaya tanaman gayam, dapat dilakukan dengan metode generatif maupun vegetatif.

Namun, yang lazim dilakukan dengan metode generatif, yaitu menggunakan benih (buah) karena keberhasilan tumbuh menjadi semai relatif tinggi.

Sebaiknya, benih diambil dari pohon dewasa yang telah berumur antara 20-30 tahun, karena keberhasilan tumbuh menjadi semai relatif tinggi,” jelas Albert.

Untuk perbanyakan dengan metode vegetatif, juga dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang, namun tingkat keberhasilannya masih rendah.

Dirinya menjelaskan, penanaman gayam merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi lahan pertanian yang semakin sempit, yaitu sebagai model pertanian akibat perubahan iklim.

Baca juga: Buni, Buah Langka Kaya Manfaat

Gayam dengan perakaran dalam dan padat, lebih tahan kering dan tetap berproduksi meskipun dalam musim kemarau. 

Pola pertanian wanatani (agroforestry) yaitu kombinasi penanaman tanaman semusim bersama, dengan pepohonan dalam satu luasan lahan sangat dianjurkan untuk menjaga stabilitas produktivitas lahan.

Setiap pohon gayam yang ditanam dengan jarak 10 x 10 meter dapat menghasilkan 25-40 kilogram karbohidrat dari 500-800 biji yang dihasilkan, sehingga dapat menjadi solusi model pertanian vertikal yang efisien dalam memanfaatkan lahan,” tutupnya.

Related News