• 28 March 2024

Tanaman Bintaro, Beracun Sekaligus Bermanfaat

uploads/news/2020/12/tanaman-bintaro-beracun-sekaligus-79092db382b4b1d.jpg

Keracunan buah bintaro dapat mengakibatkan detak jantung tidak stabil, melemah, dan berujung pada kematian.”

JAKARTA - Nama Bintaro yang satu ini bukan nama daerah, melainkan nama pohon.

Pohon bintaro atau sea mango yang memiliki nama latin Cerbera manghas, merupakan salah satu tanaman mangrove yang cukup terkenal dari daerah pesisir.

Pohon ini biasa dijumpai di sepanjang wilayah pantai atau hutan bakau.

Artinya, pohon ini menyukai hidup di wilayah lembab dan dekat dengan sumber air.

Baca juga: Gayam, Pohon Langka Kaya Manfaat

Meskipun begitu, pohon yang dapat beradaptasi pada lingkungan lain ini juga banyak ditanam di berbagai tempat yang kondisinya berbeda dengan habitat aslinya.

Saat ini, pohon bintaro banyak dibudidayakan karena manfaatnya sebagai tanaman peneduh jalan.

Pohon bintaro merupakan salah satu jenis pohon yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 10-20 meter.

Batang bintaro berkayu dengan bentuk bulat dan tegak.

Terdapat bintik-bintik berwarna hitam pada batangnya yang menjadi ciri khas.

Penyebarannya berasal dari kawasan tropis Asia, Madagaskar, Australia, dan wilayah Kepulauan di bagian barat Samudera Pasifik.

Namun, daun dan buahnya mengandung bahan yang mempengaruhi jantung, suatu zat glikosida yang disebut ‘cerberin,’ yang sangat beracun.

Jika termakan, maka senyawa ini akan mengakibatkan sumbatan saluran ion kalsium dalam otot jantung manusia. Keracunan buah bintaro dapat mengakibatkan detak jantung tidak stabil, melemah, dan berujung pada kematian. Getahnya sejak dulu dipakai sebagai racun panah atau tulup untuk berburu,” tulis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam keterangan resminya belum lama ini.

Di samping berbahaya, bintaro juga memiliki manfaat yang dapat diperoleh.

Manfaat inilah yang menjadi alasan bintaro tetap dibudidayakan, meskipun memiliki kandungan racun yang mematikan.

Menurut penelitian yang telah dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB) University, buah bintaro terdiri dari 92% daging buah dan 8% biji.

Biji bintaro memiliki kandungan minyak sekitar 35-50%, lebih tinggi daripada minyak biji jarak maupun kelapa sawit.

Kandungan minyak tersebut dapat meningkat, jika biji bintaro semakin kering.

Baca juga: Ki Dahu yang Mulai Terpinggirkan

Buah bintaro dikenal dapat dijadikan bahan baku untuk membuat bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah. Biji bintaro yang dicampur dengan biji jarak, akan menghasilkan kadar minyak yang sangat tinggi,” tulisnya.

Biasanya sekitar 1,8 kilogram biji bintaro dapat menghasilkan 1 kilogram minyak.

Selain itu, daun bintaro dapat diolah menjadi biopestisida  dengan cara mencampurnya dengan air dan etanol.

Caranya, dengan merendam daun dengan etanol selama beberapa hari, kemudian disaring untuk dijadikan ekstrak. Selanjutnya ekstrak tersebut dapat digunakan sebagai biopestisida,” tutupnya.

Related News