“Jika terkena manusia, bisa menyebabkan demam selama seminggu lebih.”
JAKARTA - Kalajengking telah hidup di muka bumi ini jauh sebelum kelahiran dinosaurus.
Mereka telah menjadi pemburu luar biasa selama lebih dari 400.000.000 tahun lalu dan sudah sangat baik dalam hal memburu mangsanya.
Meskipun penampilan mereka mirip dengan lobster, ada perbedaan besar di antara keduanya.
Baca juga: Mengenal Berbagai Penyakit Reptil
Perbedaan terbesar yaitu ekor kalajengking itu sangat berbisa, ekornya digunakan untuk pertahanan dan membunuh mangsa yang menyerang.
Ada lebih dari 1.500 spesies kalajengking di planet ini dan sebagian besar memiliki racun yang dapat membunuh manusia dalam beberapa menit saja.
Salah satu kalajengking yang paling berbahaya di dunia yaitu jenis hottentotta, jenis kalajengking ini berasal dari Mesir.
Pemilik Chimaru Reptile, Ewil Zulfie, menjelaskan seberapa bahayanya racun yang dimiliki oleh hewan mematikan ini.
“Scorpion hottentotta atau biasa disebutnya alligator back scorpion, karena punggungnya terlihat seperti buaya. Saya pakainya pasir gurun asli. Kenapa pakai yang asli? Karena memang aslinya dia berasal dari daerah Timur Tengah, yaitu Mesir, Irak, Pakistan. Makanannya juga jangkrik dan kalau makan itu pakai capitnya. Sifat kalajengking ini galak sekali, tapi dia tidak bisa memanjat. Berbeda dengan tarantula, tapi tetap harus ditutup untuk menjaga-jaga, agar tidak ada hewan lain yang masuk seperti tikus atau serangga,” ujarnya saat ditemui Jagadtani.id belum lama ini.
Ewil menyebut, racun yang terdapat pada ekor kalajengking ini cukup berbahaya.
“Jika terkena manusia, bisa menyebabkan demam selama seminggu lebih. Tetapi uniknya dari hewan ini, adalah kita hanya perlu satu ekor untuk membuatnya berkembangbiak tanpa pasangan,” tuturnya.
Baca juga: Terpana Keindahan Ular Cincin Emas
Biasanya ketika sudah bertelur, anak-anaknya akan digendong ketika sudah seminggu, lalu baru bisa dipisahkan.
Kalau sudah dipisahkan, anak-anaknya tetap boleh disatukan, tetapi harus tetap dipisah dengan induknya, jika tidak, sang anak akan habis dimakan oleh sang induk.
Ewil juga mengatakan, pertumbuhan kalajengking ini cukup cepat, yaitu kurang lebih satu tahun.