Konon, buahnya dapat meledak dengan kecepatan mencapai 150 mil per jam, dengan daya jangkau hingga 100 meter.
JAKARTA - Tahukah Sahabat Tani, ada pohon yang buahnya bisa meledak?
Ya, pohon tersebut bernama pohon buah roda (Hura brasiliensis atau Hura crepitans) dan berasal dari Hutan Amazon.
Menurut Wihermanto, peneliti dari UPT Balai Pengembangan Kebun Raya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pohon buah roda seperti tumbuhan asal Amazon lainnya yang terkenal unik dan berbeda dari kebanyakan lainnya.
Baca juga: Di Balik Mistisnya Pohon Sawo
Tumbuhan ini merupakan spesies pohon yang memiliki duri tajam dan beracun pada batangnya.
Duri-duri tersebut melingkar di sepanjang batang pohon, membuat hewan-hewan tidak akan bisa memanjatnya.
Pohon ini memiliki berbagai julukan yang cukup menakutkan seperti, pohon neraka, pohon kotak pasir, pohon dinamit, dan pohon buah roda.
Pohon ini dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter dan memiliki buah yang bisa meledak jika sudah matang.
Konon, buahnya dapat meledak dengan kecepatan mencapai 150 mil per jam, dengan daya jangkau hingga 100 meter.
Kecepatan ledakannya pun bisa melukai hewan bahkan manusia yang melintas di dekatnya.
Ledakan buahnya terjadi bukan karena bentuk perlindungan diri terhadap predator, melainkan cara pohon tersebut untuk berkembang biak.
Proses ledakan tersebut akan membantu penyebaran dan perkawinan spora dengan biji, dengan cara dilemparkan jauh oleh tanaman induk.
Buah yang sudah matang, biasanya berwarna cokelat akan terbuka dan meledak untuk melepaskan isinya.
Itu sebabnya, pohon ini juga dianggap sebagai pohon angker yang menakutkan, sehingga ada juga yang menyebutnya sebagai pohon neraka.
Di Indonesia, pohon buah roda bisa ditemui biasa ditanam di pinggir jalan sebagai tanaman peneduh.
Oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur, buah roda juga disebut kuku macan, karena buahnya memiliki sekat-sekat yang mirip dengan kuku harimau.
Buah roda juga kerap dikaitkan dengan pohon mitologi kalpataru, yang terdapat di relief Candi Borobudur.
Karena itu, banyak masyarakat Jawa Tengah yang menyebutnya sebagai pohon kalpataru.
Selain itu, tumbuhan ini juga termasuk ke dalam tumbuhan evergreen, yang berarti selalu hijau dan segar sepanjang tahun di setiap musim.
Pohonnya tidak akan menggugurkan daun secara serentak, seperti halnya pohon jati di saat musim kemarau.
Pohon ini tumbuh baik di tanah liat berpasir, dengan intensitas matahari penuh dan ketinggian 0-400 meter di atas permukaan laut.
Pohon buah roda juga masuk ke dalam salah satu jenis suku Euphorbiacceae, yang merupakan pohon besar berbatang lurus, mempunyai getah putih susu, dan berduri rapat.
Lebar tajuk sekitar 10 meter, dengan daun tunggal berbentuk jantung.
Bunganya juga terpisah antara jantan dan betina, serta memiliki bentuk buah seperti roda yang beralur di bagian luarnya.
Baca juga: Tanaman Bintaro, Beracun Sekaligus Bermanfaat
Di tempat asalnya, getah duri pohon buah roda sering digunakan sebagai olesan mata panah.
Kayunya juga banyak digunakan untuk membuat peti kemasan.
Sementara, di Indonesia banyak yang memanfaatkan buahnya sebagai obat pencahar.
Sedangkan kulit batang dan getahnya yang beracun, digunakan sebagai racun ikan.