“Buah yang telah masak memiliki rasa yang asam segar, dapat dimakan secara langsung atau dibuat sebagai asinan, rujak, maupun manisan. Bahkan di beberapa daerah digunakan sebagai sambal.”
JAKARTA - Sahabat Tani ada yang mengenal buah bernama namnam?
Buah ini dulunya sering ditemui di rumah-rumah masyarakat.
Namun, seiring perkembangan zaman, buah ini seakan telah lenyap dan tidak ada usaha untuk penyelamatannya.
Melansir Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), Balitbu memiliki dua pohon yang berasal dari Kebun Percobaan Cipaku.
Baca juga: Mengenal Tanaman Bahan Pembuat Cola
“Sayangnya, dokumentasi tentang kapan tepatnya penanaman pohon ini tidak ada. Namun bagaimanapun, hal ini cukup menggembirakan, karena pohon masih terawat dengan baik,” ujar peneliti Balitbu, Fitriana Nasution.
Namnam sendiri merupakan pohon dari famili polong-polongan (Leguminosae alias Fabaceae) dan memiliki nama ilmiah, Cynometra cauliflora.
Hal ini karena, bunga dan buahnya berada di batang (cauliflory).
Meski demikian, asal usul tanaman ini tidak begitu jelas, namun diperkirakan dari wilayah Malesia timur.
“Pohonnya juga tidak terlalu tinggi, sekitar 3 meter. Dapat ditanam sebagai tanaman penghias pekarangan ataupun diambil buahnya,” sebutnya.
Yang unik dan menarik dari tanaman ini yaitu, daun muda berwarna merah muda terang, sehingga terlihat seperti tanaman hias.
Kulit batang halus dan berbintil, kecoklatan, dan abu-abu serta memiliki batang berbonggol-bonggol.
Baca juga: Manfaat dari Manisnya Buah Kersen
“Bunga merupakan tandan kecil, yang mempunyai 4-5 tandan. Bunganya kecil, kelopak berwarna merah jambu pucat atau putih. Mahkota berbentuk lanset, dan berwarna putih,” tuturnya.
Buahnya berbentuk ginjal keriput yang ujungnya meruncing, tumbuh di batang, hingga dekat ke tanah.
Di dalam buahnya, terdapat sebuah biji yang berbentuk ginjal pipih.
“Buah yang telah masak memiliki rasa yang asam segar, dapat dimakan secara langsung atau dibuat sebagai asinan, rujak, maupun manisan. Bahkan di beberapa daerah digunakan sebagai sambal,” tutupnya.
