Manfaat Lain dari Tembakau
“Tembakau dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti nyeri, sembelit, encok, kejang, penawar racun dari gigitan reptil dan serangga beracun hingga sebagai stimulan pernapasan.”
JAKARTA - Selama ini, tembakau selalu identik sebagai bahan utama dari pembuatan rokok.
Padahal tembakau (Nicotiana tabacum) juga termasuk tanaman herba, yang tumbuh sepanjang tahun melalui budidaya.
Tembakau bisa tumbuh hingga ketinggian antara 1 - 2 meter.
Tembakau juga memiliki berbagai jenis varietas, yang terdiri dari, Nicotiana sylvestris, Nicotiana tomentosiformis, dan Nicotiana otophora.
Baca juga: Asap Optimisme Petani Tembakau
Menurut Harnati Rafiastuti penyuluh pertanian dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan), hampir setiap bagian dari tembakau, kecuali bijinya, mengandung nikotin, namun dengan konsentrasi berbeda-beda, tergantung faktor spesies, jenis tanah, dan kondisi cuaca di mana tanaman tersebut tumbuh.
Konsentrasi nikotin akan meningkat seiring bertambahnya usia tembakau.
Kandungan nikotin pada bagian-bagian tumbuhan tembakau terdiri dari daun dengan 64%, batang dengan 18%, akar dengan 13%, dan bunga dengan 5%.
“Dalam sejarahnya, tembakau juga telah dicoba oleh para ahli kesehatan sebagai obat herbal. Tembakau dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti nyeri, sembelit, encok, kejang, penawar racun dari gigitan reptil dan serangga beracun hingga sebagai stimulan pernapasan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Seiring perkembangannya, pada 1860 para ilmuwan menemukan fakta bertentangan dari kegunaan tembakau di dunia medis.
Zat aktif yang terdapat pada tembakau, yaitu nikotin, memang terbukti dapat menjadi obat yang berkhasiat.
Akan tetapi, tembakau mengandung banyak zat lainnya selain nikotin yang bisa saja menyebabkan gangguan kesehatan.
Apalagi pada saat itu, dosis dalam terapi tembakau tidak dikontrol.
Atas alasan itu, kalangan medis menghapuskan tembakau sebagai obat karena penggunaan tembakau lebih mendatangkan bahaya alih-alih menyembuhkan.
Penelitian modern pun menemukan mengenai manfaat tembakau selain sebagai rokok.
Teknologi dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang membuat tembakau menjadi bahan penelitian para ahli dalam beberapa dekade terakhir.
“Penelitian tentang tembakau kini lebih mengarah pada kemajuan signifikan dalam ilmu tanaman dan bioteknologi. Manfaat tembakau kerap digunakan dalam bidang ilmiah, seperti bidang genetika, fitopatologi, fotosintesis, nutrisi, dan pertumbuhan tanaman,” ungkapnya.
Beberapa manfaat tembakau antara lain:
Berpotensi dijadikan bahan-bahan obat
Tembakau saat ini sedang gencar dikembangkan di laboratorium farmasi rekayasa hayati (bioengineering).
Suatu penelitian mengungkapkan bahwa berbagai tanaman herbal, termasuk tembakau, dapat dimanfaatkan DNA-nya untuk menjadi inkubator penghasil protein.
Hasil DNA rekombinan tersebut kemudian dapat dimanfaatkan secara luas oleh industri farmasi sebagai obat dan agen terapeutik lainnya.
Mempercepat produksi vaksin
Pengembangan yang lebih luas terhadap penggunaan tembakau terjadi dalam produksi vaksin.
Suatu studi menyatakan bahwa tembakau memiliki antigen yang mirip dengan virus influenza sehingga dapat dijadikan vaksin.
Proses pembuatan vaksin dengan antigen dari tembakau lebih cepat dibandingkan dari virus influenza sebenarnya yang membutuhkan waktu satu bulan untuk membuat vaksin.
Bahan bakar ramah lingkungan
Selain di bidang farmasi, tembakau juga diteliti di sektor lingkungan yang berfokus pada energi hijau atau energi ramah lingkungan.
Banyak penelitian telah menelaah tembakau yang dapat diolah menjadi energi dan bahan bakar nabati atau biofuel.
Pada salah satu penelitian tersebut, dilakukan pengamatan terhadap varietas tembakau yang dipilih untuk dimodifikasi secara genetik agar volume minyak dalam biji tembakau meningkat.
Pasalnya minyak yang dihasilkan biji tembakau dapat diolah menjadi biofuel.
Kemungkinan adanya alternatif biofuel dari tembakau tersebut akan menjadi kemajuan besar untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Biofuel berbasis tembakau dapat mengurangi emisi CO2 sekitar 75% lebih besar dibandingkan bahan bakar fosil.
Sumber protein nabati
Tembakau jenis Nicotiana tabacumdiakui oleh ahli agronomi dan ahli kimia sebagai sumber protein nabati yang unik.
Tembakau dapat dengan mudah di proses untuk menghasilkan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak, pestisida, pembuatan kosmetik bahkan sebagai makanan manusia.
Lembaga ilmu pengetahuan dan kesehatan di Amerika Serikat menyebutkan, tembakau dapat ditanam dan dikembangbiakkan empat kali lebih banyak daripada kedelai atau jagung, sehingga protein yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak dan dapat menjadi sumber daya protein yang menjanjikan.
Dapat dimanfaatkan dalam proses fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah pencemaran lingkungan lainnya.
Baca juga: Senja Petani Tembakau Temanggung
Melalui proses ini, tanaman yang digunakan dapat dimanfaatkan untuk membersihkan tanah, udara, dan air yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya dan memperbaiki ekosistem yang tercemar.
Tembakau diyakini sebagai salah satu tanaman yang ideal untuk fitoremediasi, karena kemampuannya dalam produksi biomassa yang tinggi, kapasitas akumulasi logam berat yang tinggi di pucuk daunnya, serta pertumbuhannya yang cepat.
Membersihkan polusi senyawa peledak
Peneliti bioteknologi dari Universitas Cambridge menyatakan, tembakau mampu membersihkan tanah dari senyawa peledak, yang dikenal sebagai polutan refraktori, yang sesungguhnya sulit untuk dihilangkan.