• 29 March 2024

Melihat Kinerja Mesin Grafting Sederhana

uploads/news/2021/01/melihat-kinerja-mesin-grafting-1646218486b0e4b.jpg

Saya harap mesin sederhana ini dapat menjawab tantangan yang ada dalam penyediaan benih yang bagus dengan cepat dan banyak.”

JAKARTA - Teknik grafting atau sambung pucuk pastinya sudah tidak asing bagi Sahabat Tani yang gemar bercocok tanam khususnya tanaman hortikultura dan perkebunan.

Grafting sendiri merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif buatan yang sudah lama dikenal dan digunakan masyarakat luas untuk memperbaiki sifat tanaman baik sifat yang berkaitan kualitas ataupun yang berkaitan dengan kuantitas.

Hal ini berfungsi untuk menyediakan benih atau bibit bermutu yang tepat jenis, tepat waktu, dan dalam jumlah banyak dapat dilakukan dengan beberapa langkah, salah satunya dengan grafting.

Baca juga: Mengenal Teknik Grafting Lohansung Silver

Grafting sendiri tidak dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang benar-benar baru, namun hanya menggabungkan antara dua sifat tanaman yang kemungkinan besar berlainan.

Selain berkaitan dengan aspek agronomi, grafting juga merupakan salah satu metode dalam pemuliaan tanaman yang sudah dikenal sejak dahulu.

Untuk mempermudah grafting, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), mengembangkan mesin grafting pneumatik sederhana.

Mesin tersebut berfungsi untuk menyambung pucuk, sehingga bisa mendapatkan bibit tanaman yang baik dan bermutu.

Perekayasa mesin grafting dari BBP Mektan, Dr. Astu Unadi mengungkapkan, kebutuhan akan bibit tanaman yang baik dengan jumlah yang banyak menjadi tantangan sendiri, ketelitian, dan keuletan.

Melihat hal tersebut, ia pun memutuskan untuk menciptakan mesin grafting pneumatik sederhana dengan kapasitas tinggi dan ekonomis.

Saya harap mesin sederhana ini dapat menjawab tantangan yang ada dalam penyediaan benih yang bagus dengan cepat dan banyak,” ujarnya dalam keterangan resmi Balitbangtan belum lama ini.

Astu juga menjelaskan, pada prinsipnya, grafting merupakan menggabungkan dua bagian tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian rupa.

Dengan begitu, keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau jaringan yang digabungkan tadi. 

Dua bagian tanaman yang disatukan pada umumnya yaitu, batang bawah dan batang atas.

Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock.

Sedangkan bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan scion.

Scion sendiri dapat berupa potongan batang atas (cutting) atau juga dapat berupa mata tunas tanaman.

Jika scion yang digunakan merupakan cutting, maka hal itu disebut dengan grafting.

Namun jika scion yang digunakan merupakan mata tunas, maka hal itu disebut dengan penempelan, budding, atau okulasi

Baca juga: Grafting Bunga Cantik, Wijaya Kusuma

Dalam pembuatan bibit melalui grafting, ada dua bagian penting yang harus siap dalam waktu bersamaan.

Bagian yang pertama yaitu, batang bawah yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam sistem perakaran.

Kedua, batang bawah yang didapatkan dari pohon induk untuk kemudian disambungkan ke batang bawah. 

Dengan adanya mesin grafting, diharapkan dapat menjadi solusi dari tantangan yang ada dalam penyediaan benih yang bagus dengan cepat dan banyak,” tutupnya.

Related News