“Padahal bukan dari daerah Jepang dan tanaman ini juga bukan salah satu jenis kamboja.”
JAKARTA - Para pecinta tanaman hias pasti sudah tak asing lagi dengan jenis tanaman yang satu ini.
Adenium atau orang-orang mengenalnya dengan nama kamboja jepang, menjadi salah satu tanaman hias yang direkomendasikan untuk Sahabat Tani yang baru ingin mencoba merawat tanaman hias.
Dengan julukannya sebagai “si mawar gurun” ini, kamboja jepang dapat tumbuh dengan subur di daerah yang kering, panas, dan minim air.
Baca juga: Cara Grafting Si Cantik Adenium
Sehingga, perawatannya pun tidak sulit bagi para pemula, tidak memerlukan penyiraman yang sering, dan cukup diletakkan di ruang yang terbuka dan terkena cahaya sinar matahari.
Karena tanaman ini lebih cocok pada daerah yang memiliki cuaca panas, penting untuk menjaganya tetap terkena cahaya matahari.
Pada musim hujan, sebaiknya ditempatkan di dalam ruangan yang tidak lembab.
Sebelum mencoba merawat kamboja jepang, Sahabat Tani perlu mengetahui beberapa fakta menarik dari tanaman ini.
Menurut salah satu pembudidaya kamboja jepang, Asep, nama kamboja jepang sendiri bukan karena tanaman ini berasal dari Jepang, melainkan berasal dari daerah bergurun Afrika.
“Padahal bukan dari daerah Jepang dan tanaman ini juga bukan salah satu jenis kamboja. Namanya kan adenium, tapi orang-orang bilangnya bunga adenium itu seperti bunga kamboja, jadinya disebut kamboja jepang,” kata Asep saat ditemui Jagadtani.id baru-baru ini di Kampung Sembung, RT. 09/RW. 06, Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan keunikan yang utama dari kamboja jepang yang berbeda dari tanaman lainnya.
Hal itu terlihat dari bonggol dan batangnya yang membesar, namun tetap tumbuh kecil seperti tanaman bonsai.
Indonesia sendiri juga memiliki salah satu jenis yang khas dari tanaman ini, yaitu jenis obesum.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Penyakit Adenium
“Kamboja jepang ada beragam jenisnya, yang khas Indonesia itu jenis yang obesum. Kalau biasanya kamboja jepang yang impor itu batangnya yang membesar, kalau yang khas Indonesia ini bonggolnya yang besar. Kalau di luar negeri, jenis yang obesum ini susah dicari,” ujar pria berusia 31 tahun itu.
Ciri dari jenis obesum yaitu memiliki bonggol yang besar dengan pertumbuhan batang hanya satu dan di atas batang tersebut muncul percabangan.
Bunga dari tanaman ini berwarna merah muda, dengan kombinasi warna putih di tengah-tengahnya.
“Selain keunikan bonggolnya, tanaman ini cukup kuat kalau sudah berusia satu tahun ke atas. Unggul pada kemampuan adaptasinya yang tinggi. Nantinya, Terkena terpaan hujan sekalipun sudah bisa bertahan lama,” tutupnya.