Antisipasi Lahan Pertanian saat Hujan
Petani dapat mengambil pelajaran dengan tetap mengutamakan kegiatan budidaya yang baik dan benar.
JAKARTA - Curah hujan yang tinggi di beberapa wilayah Indonesia, menyebabkan banjir dan mengakibatkan lahan pertanian rusak parah
Hal itu menyebabkan kerugian finansial mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Keadaan ini tentunya berdampak buruk bagi petani.
Untuk mengatasi hal tersebut, Yulia Resty, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kelurahan Sungai Besar dan Guntung Paikat, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, menyarankan para petani untuk mengambil pelajaran dengan tetap mengutamakan kegiatan budidaya yang baik dan benar.
Baca juga: Bertahan Hidup dengan Kebun Apung
Setidaknya menurutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh petani dalam mengantisipasi banjir di lahan pertanian, seperti:
Pertama, meninggikan bedengan saat pengolahan tanah sebelum kegiatan budidaya, apalagi jika sudah mengetahui jika lokasi budidayanya sering terjadi banjir.
Kedua, meminta seluruh kelompok tani membuat dan membersihkan saluran drainase di sekitar lahan pertanian, demi mencegah banjir dan lahan pertanian tergenang akibat hujan deras
Ketiga, tanam tanaman seperti mangga, jambu, rambutan, bambu, palem, kelapa sebagai tanaman yang dapat menahan dan menyerap air.
Keempat, menyarankan petani untuk mewaspadai hama penyakit yang kerap muncul saat musim hujan.
Baca juga: Tidur Nyenyak dengan Asuransi
“Seperti wereng coklat pada padi, tikus, ular sawah, hingga hama penyakit lain yang menyerang tanaman,” ungkapnya dalam keterangan tertulis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) belum lama ini.
Kelima, tetap berkoordinasi dengan PPL dan Pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), agar kegiatan budidaya bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang memuaskan
“Semoga beberapa langkah ini bisa membantu petani, agar dapat mengantisipasi kerugian yang diakibatkan oleh banjir di lahan pertaniannya,” tutupnya.