Demi Mendongkrak Produktivitas Petani Sigi
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui mata pencaharian berkelanjutan dan mengelola manajemen risiko bencana.”
SIGI - Demi menggerakkan perekonomian di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, berbagai lembaga kemanusiaan non-profit, seperti Yayasan Pusaka Indonesia (YPO), terus membantu pemulihan di Sigi.
Bersama Caritas Swiss, YPI kali ini berupaya membangun pangan masyarakat dan memperkuat tata kelola ketahanan masyarakat, dengan membuat demplot jagung dan mengenalkan mesin tanam padi.
Hal tersebut merupakan program lanjutan dari program fase pertama sebelumnya di Desa Jono, Sambo, Wisolo, dan Baluase, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
Baca juga: Menyelesaikan Rehabilitasi Irigasi Gumbasa
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat melalui mata pencaharian berkelanjutan dan mengelola manajemen risiko bencana,“ ujar Koordinator Program YPI, Kristina, belum lama ini.
Menurutnya, pembuatan demplot uji coba demplot jagung menggunakan varietas komposit sukmaraga dan hibrida, dan untuk varietas padi menggunakan jenis varietas Inpari 30 dan Mekongga.
“Kegiatan ini bisa terwujud atas kerja sama dengan Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Propinsi Sulawesi Tengah,“ sebutnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Sulawesi Tengah, Fery Fahrudin Munier mengatakan, pendampingan teknologi sangat perlu dilaksanakan dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas.
Sehingga, hal tersebut dapat menggerakkan perekonomian setelah gempa, banjir dan ditengah pandemi COVID-19 melalui sektor pertanian, khususnya tanaman jagung dan padi.
Fery pun berharap, kegiatan yang dilaksanakan di demplot tersebut dapat diaplikasikan oleh kelompok tani yang hadir pada saat sekolah lapang.
Selain itu, dalam penanaman jagung kali ini juga diperkenalkan alat tanam jagung yang disebut corn planter.
Para petani terlihat antusias dalam kegiatan tersebut, karena dapat melihat langsung cara kerja dari alat.
Baca juga: Belajar Membuat Hidroponik Sederhana
Bahkan, petani bisa mengoperasikan langsung mesin tanam dengan pendampingan langsung dari operator BPTP.
Kristina juga menyebut, YPI juga akan memperluas keterlibatan stakeholder untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan meningkatkan kapasitas sektor swasta atau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) melalui pengelolaan usaha, menurutnya hal ini penting untuk pengembangan usaha.
Kedepannya, Kristina berharap jika kegiatan demplot dan penerapan teknologi yang didampingi oleh YPI, BPTP serta Balai Pelatihan Pertanian (BPP), akan meningkatkan pendapatan produksi hasil panen jagung dan padi.