Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula
“Saya memilih jamur tiram, karena dia sangat mudah (dibudidaya) dan tidak menyebabkan bau.”
TANGERANG - Jamur tiram kini menjadi bahan makanan yang banyak dicari.
Karena itu, budidaya jamur ini pun banyak dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar.
Apalagi, jamur tiram memang merupakan makanan yang menyehatkan.
Sahabat Tani bisa menjadikan jamur tiram sebagai ladang bisnis di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: Guru Honorer jadi Pembudidaya Jamur
Ditambah, jamur tiram memiliki harga yang ekonomis dan cenderung dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.
Hal inilah yang mengilhami Nyoman Wijaya untuk berbisnis jamur tiram.
Pria asal Desa Bunar, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten ini, sudah membudidayakan jamur tiram sejak 2015 silam.
“Saya memilih jamur tiram, karena dia sangat mudah (dibudidaya) dan tidak menyebabkan bau. Modal awal cukup Rp 300.000, sudah bisa buat usaha. Kalau untuk pemula, tinggal siapkan lahan dan cari tiga bahan utamanya yaitu, serbuk kayu dan kalau bisa jangan gunakan kayu yang bergetah, karena akan susah buatnya; kapur sirih; dan dedak halus atau bekatul. Itu adalah tiga bahan utama jika ingin membuat jamur tiram,” jelasnya kepada Jagadtani.id belum lama ini.
Tahap selanjutnya yaitu memilih bibit biji jagung.
Nyoman menyarankan untuk memilih biji jagung yang kecil, agar tidak cepat busuk.
“Setelah 24 jam, kemudian lakukan penyortiran kembali untuk memilih biji jagung yang berkualitas dan tahap selanjutnya dapat langsung dilakukan pembuatan media tanam bibit jamur tiram F2,” kara pria yang berprofesi sebagai guru tersebut.
Tahapan selanjutnya yaitu, proses inokulasi atau penanaman seperti pada cara budidaya jamur kancing.
Pada tahap ini, Sahabat Tani harus menyiapkan bibit F1 yang akan diperbanyak menjadi bibit F2.
Kalian bisa mendapatkannya di tempat penangkaran khusus bibit F1.
Pilih bibit yang berkualitas, karena potensi keberhasilan untuk membudidayakan bibit F2 akan tinggi.
“Pada tahap inokulasi ini, diperlukan suhu yang panas. Nyalakan lampu UV selama satu jam, sebelum laminar digunakan. Kalau saya pribadi, di ruangan yang panas dan atapnya menggunakan asbes. Setelah semua media selesai ditanami, maka bibit akan memasuki tahap inkubasi. Inkubasi itu masa dimana proses usai penanaman hingga media mulai ditumbuhi miselium jamur, sebagaimana cara mengembangbiakan jamur kombucha,” paparnya.
Baca juga: Peluang Budidaya Jamur saat Pandemi
Biasanya, lanjutnya, miselium yang baik akan memiliki warna putih yang cerah, sedangkan yang terkontaminasi akan berwarna kehitaman.
Karena itu, letakkan media di tempat yang hangat dan steril, serta hindari sinar matahari langsung.
“Waktu inkubasi dapat berlangsung selama 3-4 minggu, hingga miselium memenuhi permukaan media. Pisahkan media yang terkontaminasi dan yang sehat. Hal ini akan membuat kontaminasi tidak menular ke media yang sehat,” tutupnya.