Penyakit Louhan dan Cara Mengatasinya
Beberapa diantaranya kedengaran seperti hal sepele, namun penyakit ini bisa mengancam hidup ikan louhan bahkan juga membuat kilau warnanya tak secantik aslinya.
TANGERANG - Louhan menjadi salah satu jenis peliharaan ikan hias yang populer di Indonesia.
Terkenal karena warna serta bentuknya yang unik, tak heran ikan louhan jadi salah satu primadona bagi pecinta ikan hias.
Selain itu, perawatan ikan ini juga terbilang mudah dilakukan.
Semenjak pandemi COVID-19, kepopuleran ikan ini juga semakin mencolok karena kecantikannya.
Baca juga: Syarat Mengikuti Kontes Ikan Louhan
Tak hanya itu, louhan juga kerap diikutsertakan dalam perlombaan atau kontes ikan hias.
Terlepas dari keunggulan ikan ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya yakni penyakit yang kerap menyerang ikan louhan.
Beberapa diantaranya kedengaran seperti hal sepele, namun penyakit ini bisa mengancam hidup ikan louhan bahkan juga membuat kilau warnanya tak secantik aslinya.
Ade Ayu, penghobi louhan asal Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, menjelaskan mengenai penyakit Ikan louhan dan cara mengatasinya.
Penyakit bintik putih
Seperti nama penyakitnya, louhan yang terserang penyakit ini akan memiliki bintik-bintik putih di sekujur tubuh.
Selain itu, ikan akan mengalami perubahan perilaku yang sedikit lesu dari biasanya.
“Penyakit yang paling sering saya alami pada ikan-ikan louhan saya itu berak putih atau bintik putih. Ada banyak penyebab penyakit bintik putih pada ikan louhan, namun yang paling umum karena kualitas air yang buruk, Untuk mengobatinya, harus dimulai dari perawatan air di akuarium secara menyeluruh. Sahabat Tani bisa memasang inhibitor di dalam akuarium. Bersamaan dengan pengobatannya, kalian juga harus menambahkan garam akuarium dengan air 3 gram per liter. Ini harus dilakukan setiap tiga hari,” jelasnya.
Setelah hari ketiga, tangki harus dicuci seluruhnya untuk menghilangkan segala jenis agen penyebab.
Maka, Sahabat Tani harus membersihkan tangki dengan benar dengan agen yang baik.
Karena penyakit ini termasuk menular, untuk mencegah ikan lainnya terkena penyakit serupa, kalian harus mengkarantina ikan agar tidak terjadi penularan lintas tangki.
Cacat di kepala
Menurut Ayu penyakit ini sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian ikan louhan.
Penyakit ini juga disebut hole in the head (HITH) atau Hexamita.
Jika masih pada tahap awal, sangat mudah untuk mengobati louhan.
“Penyebab utama penyakit ini itu Hexamita protozoa dan kualitas air yang sangat buruk juga bisa menjadi penyebab penyakit ini bisa terjadi. Maka dari itu Penting bagi sahabat tani yang memelihara louhan buat mendeteksi penyakit ini selagi masih kecil apalagi jika muncul lubang yang tumbuh di kepala louhan,” ujar ibu tiga dua anak itu.
Lubang biasanya berwarna putih dan terkadang juga dapat menemukan lendir di sekitar lubang.
Selain itu, lubang ini bisa berkembang dari kecil menjadi besar.
“Kalau sudah mengalami penyakit ini, louhan akan menjadi lesu dan tidak nafsu makan sampai berat badannya menyusut, kalau pengobatannya bisa dengan menggunakan obat-obatan yang ada di toko ikan dan tetap dipisah dengan ikan lain,” jelasnya.
Jamur pada mulut dan ekor
Saat louhan terserang penyakit ini, Sahabat Tani bisa menemukan jamur putih kecil yang tumbuh di tubuh dan mulut ikan.
Ayu mengatakan, penyakit ini dapat disembuhkan, tetapi kalian harus tetap memperhatikan ikan selama ia menderita penyakit ini.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Ikan Louhan
Penyebab utama munculnya penyakit ini yaitu Saprolegnia dan bakteri lain yang terkait dengannya.
Jenis bakteri ini dapat tumbuh subur di air berkualitas buruk.
Selain itu, jika terjadi perubahan kualitas air secara tiba-tiba, maka bakteri ini dapat tumbuh.
“Untuk mendeteksi penyakit ini, Sahabat Tani harus mewaspadai gejala seperti kapas lembut pada tubuh, mulut, dan sirip louhan. Ikan juga akan mulai menurunkan berat badan. Nah, untuk mengobati louhan, kalian harus memasukkan garam akuarium ke dalam akuarium. Jangan lupa untuk mengkarantina ikan tersebut agar tidak menular,” tutupnya.