Tanaman Porang Pencetak Miliarder
Tanaman ini bisa mengubah nasib seorang pemulung menjadi miliarder seperti sulap.
Belakangan ini tanaman porang menjadi viral di Indonesia. Bahkan, porang menjadi salah satu kata kunci yang dicari oleh masyarakat Indonesia. Ada apa dengan tanaman ini? Ternyata, tanaman ini bisa mengubah nasib seorang pemulung menjadi miliarder seperti sulap.
Semua bermula dari seorang pemulung di Desa Kepel, Kecematan Kare, Kabupaten Madiun bernama Paidi yang menemukan tanaman porang. Akan tetapi nasib berubah total dalam tiga tahun belakangan ini. Dirinya sekarang menjadi seorang miliarder setelah mengembangkan porang, sejenis umbi-umbian di desanya.
Paidi bercerita mengenai awal ia mengenal porang, yaitu saat ia bertemu dengan temannya di panti asuhan di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, sepuluh tahun silam. Saat itu, Paidi dikenalkan tanaman porang yang dibudidayakan warga setempat.
“Setelah saya cek, ternyata porang menjadi bahan makanan dan kosmetik yang dibutuhkan perusahaan besar di dunia,” ungkapnya seperti dilansir Kompas.com belum lama ini.
Ia pun mempelajari porang dengan mencari berbagai informasi menenai porang di Internet. Pencarian di dunia maya menghasilkan kesimpulan jika porang merupakan kebutuhan dunia yang dicari. Melihat peluang itu, Paidi lalu memutar otak.
Bahkan, pria berambut gondrong ini kini menjadi sosok yang banyak dicari oleh kalangan petani karena keberhasilannya membudidayakan porang. Ia pun berbagi ilmu dari cara bertanam hingga memberikan informasi harga porang dengan membuat blog dan channel YouTube yang bisa diakses siapa pun.
“Saya buat tutorial di akun info asalan atau paidi porang,” kata Paidi.
Selain itu, Paidi juga memberikan modal pada petani di kampung halamannya yang ingin mengembangkan porang. Saat ini, di Desa Kepel setidaknya sudah ada 15 petani yang sudah berangkat umroh setelah mendapat bantuan 30 kg bibit yang bisa menghasilkan Rp72 juta dalam setiap panen.
Paidi juga menjelaskan jika lahan satu hektare bila ditanami porang semuanya, dalam kurun dua musim atau sekitar dua tahun, petani tersebut bisa mendapatkan omzet hingga Rp800 juta. Angka tersebut, bila dikurangi dengan biaya pengadaan bibit, pupuk, hingga pengolahan lahan sekitar Rp100 juta, jadi petani dapat laba bersih sekitar Rp700 juta.
Melihat geliat omzet fantastis yang dicapai Paidi, apa sebenarnya manfaat dari tanaman porang tersebut? Berdasarkan data dari Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, tanaman porang atau yang biasa disebut iles-iles merpakan bahan pangan lokal Indonesia yang mudah dibudidayakan.
Olahan porang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, serta mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan pangan pokok dan dapat dijadikan sebagai pengganti nasi. Selain itu, porang juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, meningkatkan fungsi pencernaan dan sistem imun tubuh, serta membantu menurunkan berat badan.