Selain dapat dijadikan sebagai tanaman taman dan tanaman pot, kalatea keris juga dapat digunakan sebagai tanaman indoor atau sebagai tanaman hias daun potong.
JAKARTA - Jika Sahabat Tani benar-benar pecinta tanaman hias, pastinya tahu kalatea keris (Calathea lancifolia)
Kalatea keris merupakan salah satu marga tanaman hias yang termasuk dalam suku Marantaceae.
Melansir Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), diperkirakan anggota marga ini berjumlah 285-300 jenis dan merupakan marga terbesar dalam keluarga Marantaceae.
Baca juga: Merogoh Rupiah dari Tanaman Hias
Di alam liar, kalatea keris banyak dijumpai tumbuh di daerah yang beriklim tropis, hangat dan pada hutan-hutan yang lembab.
Tanaman ini lebih menyukai tumbuh pada tanah berpasir yang mengandung banyak bahan organik, dengan drainase yang baik, dan pH netral.
Kalatea keris dapat tumbuh pada daerah dengan suhu antara 15-23 derajat celcius dan tidak menyukai sinar matahari secara langsung.
Secara umum kalatea keris merupakan herba menahun dan berimpang, dengan pelepah yang melekat di batang.
Tipe pertumbuhan tanamannya berkelompok, daun tersusun dalam bentuk roset.
Bentuk daun lanset dengan tepi daun bergelombang, daun bertulang menyirip, banyak, dan sejajar.
Biasanya, perbanyakan kalatea keris dilakukan dengan cara memotong rimpang.
Namun, perbanyakan dengan teknik tersebut tidak efisien dilakukan untuk tujuan komersial.
Untuk itu, diperlukan teknik perbanyakan cepat dan efisien yaitu dengan menggunakan teknik kultur in vitro.
Pada budidaya kalatea keris, tanaman dapat tumbuh pada lingkungan dengan intensitas cahaya 1.000–2.000 foot candle.
Bila intensitas cahaya rendah, dapat menyebabkan daun menjadi pucat.
Sedangkan bila intensitas cahaya tinggi, mengakibatkan ujung daun menjadi nekrosis.
Selain dapat dijadikan sebagai tanaman taman dan tanaman pot, kalatea keris juga dapat digunakan sebagai tanaman indoor atau sebagai tanaman hias daun potong.
Baca juga: Adenium yang Kini Jadi primadona
Kalatea keris juga dapat dipakai sebagai penghasil wax, juga sebagai sumber hidrokarbon, dan juga dapat dimanfaatkan sebagai antitranspiran.
Di Calista de Piedra, Panama, umbi kalatea keris biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Pada umumnya daun kalatea juga memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama pada C. makoyana, C. lancifolia, C. lancifolia, C. leopardina, dan C. zebrine.
Apa lagi, industri florikultura merupakan salah satu bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi, seperti industri daun potong yang telah banyak dilakukan di berbagai negara seperti Sri Lanka.